Lusi terlonjak kaget, tubuhnya seketika bergetar saking takutnya.

"Suara lo benar-benar menjijikan." Celetuk Darwin dengan sinis

"Yang mulia." Tegur Heri dengan halus

Darwin menoleh, matanya menatap Heri tidak kalah sinis, "apa? Lo mau ngebela dia, iya? Sono lo pergi, males gue ngomong sama lo." Ketusnya mengusir.

Heri menghela nafasnya dan memilih tidak menjawab, sepertinya suasana hati Darwin kembali buruk.

"Mulai hari ini dan seterusnya kau dipecat." Ujar Charles tanpa melihat kearah Lusi yang sudah hampir ingin menangis.

"Tidakkk tolong jangan pecat saya yang mulia, saya tidak bersalah. Justru Herilah yang bersalah, dia sudah melukai leher saya sampai berdarah." Lusi menghampiri Charles dan dengan spontan ia menjatuhkan tubuhnya dihadapan Charles.

"Tidak ada kesempatan untukmu, kau sudah berani melukai adikku dan berteriak di hadapanku. Jadi, terima akibatnya sekarang." Ucap Charles tanpa bisa dibantah.

Tatapan Charles begitu tajam saat melihat Lusi, seakan-akan ia bisa membunuhnya hanya karena melihatnya.

"Pergi dari sini!"

"TIDAKK! Tolong ampuni saya yang mulia, saya mengaku salah, tapi tolong ampuni saya, jangan pecat saya dari sini." Lusi memegang kaki Charles dengan erat sembari menangis.

Dan Charles menghempaskannya dengan kuat, "terlambat, sekarang pergi dari sini. Kau tidak perlu khawatir uang pesangonmu akan aku berikan nanti."

"Penjaga!" Charles berteriak memanggil.

Dua penjaga masuk dan membungkukkan tubuh mereka memberi salam.

"Bawa wanita ini keluar dari sini dan jangan pernah biarkan dia masuk kesini lagi." Perintahnya

"Baik yang mulia."

Setelah itu, kedua penjaga tadi segera menyeret Lusi untuk mengikuti mereka.

"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan aku, yang mulia tolong maafkan saya." Lusi memberontak membuat pegangan kedua penjaga itu seketika terlepas.

Dia berlari kembali menghampiri Charles dan memohon ampun sembari mengantupkan kedua tangannya, "tolong maafkan saya yang mulia, saya mengaku salah. Tapi, tolong jangan pecat saya, berikan saya kesempatan kedua yang mulia." Ujarnya

"Kau ingin kesempatan kedua? Kau menginginkan?"

Lusi mengangguk dengan semangat, "iya, tentu saja."

Charles menegakkan tubuhnya, "akan ku berikan."

Mata Lusi berbinar. "Benarkah, teri-"

"Dengan pergi dari sini dan jangan pernah kembali." Tukasnya memotong ucapan Lusi

Senyum Lusi seketika luntur saat ucapan itu keluar dari mulut Charles.

"T-tapi,"

Charles mengangkat tangan kirinya tanda untuk berhenti, "pergi, sebelum aku berubah pikiran." Charles menatap Lusi dengan tajam

"Bawa dia." Lanjutnya kepada kedua penjaga tadi

"Baik yang mulia."

Dengan segera kedua penjaga itu kembali menarik dan menyeret Lusi keluar dari sana.

"TIDAK LEPASKAN AKU APA YANG KALIAN BERDUA LAKUKAN LEPASKAN, LEPASKAN AKU, AKU TIDAK MAU PERGI DARI SINI YANG MULIA TOLONG SAYA!!"

"SAYA TIDAK MAU PERGI DARI SINI YANG MULIA, TOLONG BERIKAN SAYA KESEMPATAN KEDUA YANG MULIA, YANG MULIAAA!!"

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Where stories live. Discover now