4

28 2 0
                                    



Mansion Smith's - Luxembourg , West Europe.

Hal pertama yang Quin lihat ketika sampai di kediaman keluarga nya adalah memastikan bahwa semua keadaan malam ini aman, setelah mendapatkan panggilan telfon dari Owen yang memberi tahu bahwa seluruh anak buah Quin sudah berada pada posisi nya mas...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hal pertama yang Quin lihat ketika sampai di kediaman keluarga nya adalah memastikan bahwa semua keadaan malam ini aman, setelah mendapatkan panggilan telfon dari Owen yang memberi tahu bahwa seluruh anak buah Quin sudah berada pada posisi nya masing-masing, membuat Quin kini melangkah kan kaki nya untuk memasuki mansion tersebut yang berdiri gagah dan begitu mewah di hadapan nya.

Lantai pertama dari mansion ini sudah dipenuhi beberapa tamu undangan yang sedang bersapa satu sama lain. Quin mengeluarkan barcode undangan dari ponsel milik nya sebagai tanda bahwa ia sudah memiliki akses untuk acara ini. Mengingat identitas nya yang masih menjadi rahasia dari banyak orang, Valen sudah mengirim undangan kepada nya sejak kemarin siang.

Quin berjalan masuk mencari di mana letak tempat duduk nya berada, sampai suatu ketika ada tangan yang memegang pundak nya.

" Ku pikir kau tidak akan datang" ucap Valen yang baru saja mendapati kakak nya hadir di acara ini.

Quin tidak mengindahkan perkataan Valen yang kini sudah berdiri di sebelah nya, dan berusaha untuk mencari tempat duduk nya. Melihat ketidak pedulian kakak nya seperti biasa membuat Valen hanya menggelengkan kepala nya dan kemudian, " Sini ikut aku , aku tau dimana tempat duduk mu"

Valen berjalan terlebih dahulu mendahului Quin dan akhirnya Quin pun mengikuti langkah adik nya yang sudah berjalan di depan nya.

" Kau gila Valen" itu lah perkataan pertama yang Quin ucapkan kepada Valen yang sudah tersenyum lebar di hadapan nya seraya menunjukkan tempat duduk untuk Quin.

" Silahkan duduk" ucap Valen kepada Quin

Quin mendekat kan bibir nya hingga berada dekat dengan telinga Valen, " Ini meja keluarga, kenapa kau meletak kan ku di sini?"

" Sabar Quin, bukan kah kau juga keluarga ku? kau adalah kakak ku.. jadi bertindak lah sesuai posisi mu, ayo duduk sebelum ada yang mencurigai mu " bisik Valen kepada Quin sambil memberikan kursi milik Quin.

Kini Quin sudah terduduk diam di tempat nya dan menatap tajam ke arah Valen yang juga duduk di sebelah nya, " Kau akan memperkenalkan ku sebagai apa Valen? aku tau kau punya rencana atas ini semua"

Valen menatap lekat manik biru laut milik kakak nya sambil tersenyum hangat dan kemudian berkata, " Kau tak perlu khawatir Quin"

" Awas saja jika kau berani mengungkap identitas ku" ancam Quin

Tangan Valen bergerak ke arah pundak kakak nya yang tidak terbalut kain apapun, dan sungguh indah bila dilihat dengan seksama karena malam ini Quin mengenakan gaun hitam tanpa lengan yang membentuk lekuk tubuh nya yang proposional.

" Tenang, aku akan mengenalkan kau sebagai kekasih ku Quin" ucap Valen yang berhasil membuat Quin menajamkan tatapan nya kepada adik nya itu.

" Gila, kau jangan gila"

" Sekali ini saja Quin tolong bantu adik mu"

" Daddy tidak mungkin mengizinkan kau melakukan ini Valen" ucap Quin pelan

Valen melonggarkan kerah dasi nya dan mendekat kan diri nya dengan Quin, " Daddy sedang mengalami amnesia saat ini Quinza, sudah lah kau tidak perlu tahu juga bukan?"

Quin menatap Valen mencoba mencari kebohongan dari manik mata coklat milik dari laki-laki itu namun ia sama sekali tidak bisa mendeteksi kebohongan yang baru saja Valen lontarkan kepada nya, " Kenapa kau tidak percaya? aku tidak membohongi mu .. sebentar lagi daddy datang dan kujamin ia tidak akan mengenali mu" tutur Valen sekali lagi kepada Quin yang masih menatap nya saat ini.

💎💎💎
Don't forget to like and comments!

Beautiful MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang