jaemin mengerutkan dahinya dalam mencoba menggali ingatannya tentang hewan apa yang ada di gambar yang ada ditangannya ini. sehun tersenyum sebelum mendekatkan tangannya kearah piring yang berisikan bedak bayi. sehun mencelupkan jari-jarinya kedalam bedak sambil menunggu jawaban jaemin.

"aum, aum, aum, aum" ucap jaemin penuh dengan semangat membuat sehun tertawa geli. benar sih suaranya mengaum tapi namanya kan bukan aum.

"namanya lho jae gendut" ucap sehun sambil mencolek pipi jaemin menggunakan jarinya yang penuh dengan bedak bayi. membuat jaemin mendengus.

"inga" jawab jaemin kemudian kesal juga wajah bersihnya kotor dengan bedak bayi.

"apa telinga? enak saja salah!!" ucap sehun penuh dengan nada godaan dan bersiap mencolek wajah jaemin lagi dengan tangannya tapi kwangmin menghalangi tangan papa.

"papa jangan curang dong" ucap kwangmin sebelum mencelupkan telapak tangannya kedalam piring yang sehun bawa kemudian mengusapkan tangan penuh bedaknya ke pipi papa sebelum tertawa keras, jaemin yang melihat aksi kakaknya memutuskan untuk melakukan hal yang sama yaitu mencelupkan kedua tangannya kemudian memegang wajah papa dengan dua tangan putihnya hingga wajah papa kini bukan lapi pucat tapi putih penuh dengan bedak bayi.

🐻🐻🐻

jongin pulang kerumahnya dan sedikit terkejut karena rumah dalam keadaan sepi. sedikit aneh jika rumah dalam keadaan sepi karena biasanya jika anak-anak sedang bersama papa mereka pasti ada saja suara tawa dan teriakan yang memenuhi rumah. tapi ini rumah dalam keadaan sunyi dan sepi.

jongin langsung melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. masih pukul 2 siang baru sekitar 2 jam setelah kepergiannya. mungkin anak-anak sedang tidur siang, batin jongin dengan positif.

jongin berjalan memasuki ruangan tengah dan terkejut saat melihat bagaimana ruang tengah sudah penuh dengan bedak yang menyebar hampir keseluruh ruangan. apa yang sebenarnya terjadi? kenapa rumah dalam keadaan yang sangat berantakan?

dan yang paling penting adalah kemana sehun dan anak-anak? jongin melewati sofa besar di ruang itu dan menemukan sehun sedang berbaring sambil memeluk jaemin dan juga kwangmin yang berdaring telungkup di atas dadanya. 

ketiganya menutup mata mereka erat. tapi bukan itu yang membuat jongin terkejut. ketiganya penuh dengan bedak mulai dari rambut, wajah, tangan, kaki bahkan baju mereka terlihat sangat berantakan.

inginnya jongin marah dan mencubit ketiganya karena mengacaukan ruang tengah rumah mereka tapi melihat bagaimana ketiganya tertidur dengan pulas membuat jongin enggan melakuannya yang kemunginan jongin akan membangunkan ketiganya dan mengganggu acara mengisi energi mereka.

jadi jongin putuskan untuk berjalan kedapur dengan hati-hati takut terpeleset karena lantai dalam keadaan licin karena bedak yang bertebaran karena dimainkan seenaknya. entah apa yang mereka mainkan hingga rumah seperti kapal pecah.

setelah melegakan dahaganya jongin berjalan menaiki tangga menuju ke kamar si bungsu, jongin berencana mengecek keadaan bungsunya yang semoga tidak terganggu dengan adanya keributan yang terjadi di antara papa dan saudaranya yang lain.

tapi baru di anak tangga kelima jongin mendengar sebuah bisikan kecil yang membuatnya menoleh dengan reflek kearah sehun dan dua anaknya yang lain.

"papa sudah ya" bisik sebuah suara kecil yang membuat jongin mengerutkan dahinya dalam.

"mama sepertinya sudah naik" bisik suara lain yang sangat jongin kenal.

"dah?" ucap suara lain yang lebih mirip teriakan dari pada bisikan.

"ssttt!!!"

"jangan teriak" bisik suara cempreng lain yang membuat jongin memutuskan untuk berjalan pelan-pelan mendekat kearah sofa besar dimana dua anak dan papa mereka sedang berbaring.

"bisa marah mama kalau tahu kita membuat kacau" ucap sehun sambil menoleh kearah tangga naik kelantai 2 rumahnya, merasa aman karena jongin sudah tidak ada di sana. yang berarti jongin sudah naik dan mereka aman dari omelan mama.

"mama" ucap jaemin yang melihat mamanya berada di belakang papa yang sedang duduk.

"mama diatas jae jae, sedang bersama adik"

"oh sehun menyebalkan!!" teriak jongin penuh dengan kekesalan sebelum menarik telinga sehun hingga teriakan sehun terdengar dan membuat jaemin dan kwangmin ketakutan juga.

mama yang marah itu menakutkan. di jewer mama juga menakutkan. tapi entah mengapa melihat papa di jewer membuat kwangmin dan jaemin tertawa. jika jaemin dan kwangmin tertawa maka sehun berteriak karena kesakitan.

"sayang, maafkan aku. aku bereskan sekarang sudah jangan di jewer lagi sakit. aku terlihat tidak keren sayang" ucap sehun memelas yang membuat jongin mendengus dan melihat dua anaknya yang melihat bagaimana dia menjewer papa mereka. tapi bukannya sedih, keduanya tertawa bahagia. keturunan sehun memang benar-benar menyebalkan segaligus menggemaskan. minta di cubit juga di cium.

tbc

Yuhuuuuuuuuu~~~ dah lah ya, dari pada bingung mau up Yang mana mending Yang ini aja ye kan 🤣🤣🤣🤣

Aing ge sedang dilema mencari nama buat bungsunya sehun lho 🤣🤣🤣🤣

Nemu satu sih sebenernya tapi takut aneh ih, kasih saran boleh lah ya. Nama Yang keren gitu 😅😅😅😅

Aing ge liburnya hari ini, klean kemarin ato hari ini?? 🤣🤣🤣

Dah yuk komen ya, follow ya 🤣🤣🤣

See ya soon

ANOTHER OUR BABY PT 2Where stories live. Discover now