05 ; Trauma Masa Lalu (3)

108 18 0
                                    

Jam sudah meninjukkan pukul 01.00 namun Kihyun kecil tetap tak dapat tertidur dengan tenang akibat suara ribut yang berasal dari luar kamarnya. Kihyun menatap Hyunji yang tertidur pulas di sampingnya dengan memakai penutup telinga yang tebal

Kihyun membalikkan tubuhnya menghadap ke arah adiknya itu dan menutup telinganya menggunakan bantal. Namun itu tak berbuah hasil yang bagus, ia tetap dapat mendengarkan teriakan cacian yang dilontarkan ayahnya dari luar

PRANG

"Hentikan!" Teriak Ny. Yoo keras

Napas dari wanita itu tak beraturan, ia sudah lelah dengan semua ini. Ia sudah berusaha untuk bertahan dan mengubah pria di hadapannya yang berstatus sebagai suaminya itu. Ia sudah sangat lelah jika harus menahan semuanya, ia juga tak ingin kedua anaknya semakin menderita

"Kau ingin menginggalkan ku? Pergilah. PERGILAH DENGAN JALANG SIALAN ITU!" ucap Ny. Yoo tegas dengan mata yang memerah

"Tapi jangan menyentuh anak-anak ku lagi" ucap Ny. Yoo

Tn. Yoo tertawa sinis, ia menatap istrinya itu dengan tatapan tajam. Ia menarik rambut Ny. Yoo membuat kepala wanita itu mendongak ke atas dan merintih kesakitan, "Siapa dirimu? Bukan kah kau yang tak ingin melepaskan ku?" ucap Tn. Yoo

"Aku tak peduli lagi pada mu, aku benar-benar tak peduli" ucap Ny. Yoo

"JALANG SIALAN!" teriak Tn. Yoo sambil mendorong Ny. Yoo kuat hingga kepalanya terbentur ujung meja

"Argh" ringis Ny. Yoo, ia memegangi kepalanya dan tampak darah segar mengotori tangannya

"Kau pikir kau bisa melepaskan ku begitu aja?!" bentak Tn. Yoo sambil mendekati Ny. Yoo yang terduduk lemas

Tn. Yoo mencengram wajah Ny. Yoo dengan tangan kirinya dan menampar pipi tirus wanita itu dengan kuat, "Kau milik ku, aku tak akan melepaskan mu" ucapnya

Tn. Yoo melepaskan cengraman nya dengan kasar lalu berjalan menjauh meninggalkan Ny. Yoo, "Setidaknya lepaskan anak-anak ku, biarkan mereka bersama nenek-kakeknya" ucap Ny. Yoo

Tn. Yoo menghentikah langkahnya dan kembali membalikkan tubuhnya menghadap istrinya yang tampak sudah sangat tak berdaya, "Terserah dengan anak perempuan itu, tapi tidak dengan Kihyun dia juga milik ku" ucap Tn. Yoo lalu benar-benar pergi dari rumah besar itu

Ny. Yoo terisak dan menangis sekuat-kuatnya. Ia tak mampu menyelamatkan putra nya dari sikap bejat ayahnya sendiri, selalu Kihyun yang menjadi santapan empuk amarah sang ayah. Tubuh Ny. Yoo terbaring di lantai dengan keadaan meringkuk ia menarik rambut kepalanya kuat. Dada nya terasa sangat sesak membuatnya tak mampu bernapas

Sepasang mata sedari tadi melihat kejadian itu dari celah pintu kamar. Kihyun kecil mencengram ujung kaos yang ia gunakan. Ia melihat bagaimana ayahnya melakukan ibunya secara kasar, ia juga melihat bagaimana hancurnya sang ibu yang berteriak kesakitan di atas dinginnya lantai

Kihyun membuka pintu kamarnya, kaki kecilnya melangkah pelan menuruni tangga ia menghampiri ibunya yang meringkuk di lantai dengan beberapa barang yang sudah berserakan, "Eomma" panggil Kihyun pelan

Ny. Yoo mengangkat kepalanya dan melihat putra sulungnya sedang berdiri dihadapannya. Ny. Yoo dengan cepat bangkit, ia langsung berlutut memegangi bahu kecil Kihyun. "Kihyun-ah eomma baik-baik saja" ucapnya

"Eomma-"

"Eomma baik-baik saja"

"Eomma-"

"Eomma baik-baik saja. Eomma baik-baik saja Kihyun-ah. Eomma baik-baik saja"

"Eomma hentikan!" ucap Kihyun keras

Ny. Yoo tertunduk ia kembali menangis sejadi-jadinya. Kihyun langsung melingkarkan tangannya di leher sang ibu dan memeluknya erat

Lost in The Dream [ YOO KIHYUN ]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu