"Ibu mencari ku?" Tanya Yibo.

"Betul Tuan."

Terdengarlah suara seorang wanita yang Yibo sebut ibu.
"Yibo!" Panggilannya.

Wang Yibo menghela nafas panjang.
"Ibu, ada apa datang sepagi ini?"

"Ibu dengar, kau telah menemukan seorang kekasih!" Ucap nyonya Wang.

"Hah?"

"Hang Ge, memberi tahuku." Ujar nyonya Wang lagi.

Yibo memijat jidat "ibu kami sudah putus!"

"Putus? Ibu bahkan belum mengenalnya." Nyonya Wang awalnya senang mendengar putranya telah menemukan tambatan hati.
Namun ia sempat kenal, rupanya putranya sudah lebih dulu putus.

Wang Yibo kembali fokus pada kerjaannya.

"Yibo, kenapa putus? Apa dia tidak baik?" Tanya sang ibu penasaran penyebab perpisahan putranya dan kekasih nya.

"Bukan itu, tapi zhan masih terlalu kekanak-kanakan." Jawab Yibo datar.

Ibu Yibo mengambil tempat duduk tepat di depan putranya.
"Berapa usianya?"

"17."

"Hah? Yibo kau mengencani seorang bocah!"

Yibo hanya melirik malas ke arah sang ibu.

Ibu Yibo menyesuaikan diri, yang tadinya sempat shock sebelum kembali bertanya.
"Siapa namanya?"

Kali ini Wang Yibo menjawab dengan nada tinggi "ibu berhenti bertanya tentang nya.
Dia seorang pelajar 17 tahun. Nama Xiao Zhan."

"Oh, tinggal nya Dimana?"

"IBU!" sarkas Yibo.

Di bentak putranya. Nyonya Wang segera pamit.
"Baiklah kalau begitu, ibu pulang dulu."

.

.

.

Di kediaman keluarga besar Zhong.
Mereka telah mengetahui dari pengasuh Xiao Zhan.
Jika akhir-akhir ini Xiao Zhan mengalami perubahan mood.
Selain sensitif terhadap makanan, juga mudah marah.
Sering sakit kepala, di pagi hari setelah mencium aroma makanan, dia akan muntah.

Setelah mengetahui perihal keadaan Xiao Zhan. Ibu kandung Xiao Zhan menyarankan agar Xiao Zhan di bawa ke dokter.

Saat itu juga, Xiao Zhan segera di bawa ke rumah sakit.

Namun apa yang mereka dengar cukup membuat puluhan orang terdiam seketika.

Baru di usia 17 tahun. Bocah ini di nyatakan mengandung. Sangat tidak masuk akal.

Pengasuh Xiao Zhan yang merawatnya selama ini. Membawa Xiao Zhan ke rumah sakit lain. Namun hasil nya tetap sama.

Dengan berat hati, semua orang di sekitar Xiao Zhan harus menerima kenyataan.

Tapi ada bagusnya, karena ayah dari bayi yang di kandung Xiao Zhan. Sudah di ketahui.
Sebab hanya dialah pria yang pernah menjalin kasih dengan Xiao Zhan.

Ibu kandung Xiao Zhan tidak tinggal diam.
Khawatir akan keadaan putranya.
Ingin segera membawanya ke keluarga kandungnya, namun lagi-lagi komplit keluarga Zhong belum selesai.
Apalagi ketika menyadari Xiao Zhan adalah pemilik share terbesar di semua kekayaan Zhong. Otomatis Xiao Zhan telah jadi incaran para penerima share yang lebih sedikit.
.
.
.
8 bulan kemudian.

Dari depan gedung WTec.
Seorang pria seolah sedang mengawasi pergerakan di sekitar perusahaan tersebut.

Beberapa saat kemudian terlihat lah seorang pria meninggalkan perusahaan dengan mobil sport mewah.

Pria yang telah mematai-matai perusahaan itu segera menghubungi seseorang. Setelah melihat CEO dari perusahaan WTec, telah meninggalkan perusahaan.

"Halo, apa kau mendengar ku?"

"Iya, aku mendengar mu. bagaimana keadaan di sana?"

"Wang Yibo baru saja meninggalkan perusahaan, sampaikan pada nyonya!"

"Baik, kami telah bersiap."

Beberapa meter dari gerbang mobil warna hitam telah terparkir.
Suara deringan telpon kembali berbunyi.

Sementara dalam mobil hitam itu.
Seorang nyonya besar sedang menimang cucu perempuannya.

"Halo nyonya. Sekitar 5 menit lagi Wang Yibo akan tiba di rumahnya."

"Baik." Jawab nyonya Zhong.

Setelah panggilan telpon itu berakhir.
Nyonya Zhong sempat membelai bayi perempuan yang hendak ia berikan pada ayahnya.
"Anak baik, maafkan nenek. Maafkan semua keluarga Zhong. Sayang bagaimana pun hidup mu nanti. Nenek akan selalu mengawasi mu dari jauh."

Ibu kandung Xiao Zhan yang tidak bisa menerima jika putranya menanggung semua beban yang dia buat dengan pria bernama Wang Yibo. Sekaligus saingan berat keluarga Zhong dalam berbisnis di negara CN.

Nyonya Zhong membawa salah satu cucunya ke gerbang rumah Wang Yibo.
Mengingat Wang Yibo akan segera tiba.
"Sayang, maafkan nenek. Hidup lah dengan baik dengan ayah mu." Ucap nyonya Zhong sebelum meninggal cucunya di gerbang vila besar itu.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.

Helen Wang putri tunggal Wang Yibo

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Helen Wang putri tunggal Wang Yibo.

Helen Wang putri tunggal Wang Yibo

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Vian Xiao putra Xiao Zhan.

Unmarried Dad |YiZhan| ENDWo Geschichten leben. Entdecke jetzt