21+ ROMANCE ✨
Seorang gadis yang telah sembuh dari sakit hati, kemudian bertemu dengan pria posesif yang memiliki masalah emosional akibat perceraian kedua orangtuanya saat dirinya masih berusia 7 tahun.
Dia menyayangi gadis itu. Namun caranya cukup...
" Kamu coba deh cari materi ini " Ucap Olivia yang kini telah berada di depan meja dengan buku-buku yang berserakan, Alvaro sama sekali tidak menggunakan buku-buku itu sehingga tugas kali ini murni Olivia kerjakan sendiri.
" Aku ga ngerti " daritadi Alvaro hanya menopang kepalanya dan memperhatikan Olivia mengerjakan tugas mereka berdua.
" Terus kamu ngertinya yang mana ? Daritadi aku suruh, kamunya selalu bilang ga ngerti " omel gadis itu kepada Alvaro.
" Satu-satunya yang aku mengerti adalah, mencintaimu dengan setulus hatiku "
Seketika Olivia terdiam dan menjatuhkan pulpen dari tangannya, kemudian berbalik ke arah laki-laki itu yang tengah tersenyum kepadanya.
" Kamu belajar darimana? " Tatap gadis itu dengan wajah heran, untuk pertama kalinya dia mendengar Alvaro mengucapkan kata-kata gombalan seperti yang barusan ia dengar.
" Ya tiba-tiba aja keluar "
" Jangan-jangan kamu belajar sama cewe lain " Olivia memasang wajah curiga.
" Gada, cuma kamu "
" Sumpah ? "
" Demi Tuhan, cuma ada kamu di hati aku "
" Oke " balas gadis itu singkat dengan senyum terbentuk dari bibir mungilnya.
Alvaro sama sekali tidak merubah posisinya, dia selalu memandangi Olivia dari samping selama gadis itu mengerjakan tugas mereka hingga selesai.
" Uda jam setengah tujuh, karna sibuk kerja makalah jadinya aku ga masak, kita pesan aja ya " Olivia melihat ke arah Alvaro yang masih saja menopang kepala dan memperhatikannya.
" Terserah kamu aja "
" Yaudah " gadis itu mengambil handphone dan mulai mencari menu makan malam yang dia inginkan.
" Al, bisa ga kamu stop " Ucap gadis yang masih saja fokus pada layar handphonenya.
" Apa? "
" Berhenti natap aku dari samping " gadis masih saja fokus ke handphonenya.
" Emang kenapa? "
Seketika Olivia berbalik dan menutup mata Alvaro dengan tangannya dan mendorong badan lelaki itu agar tidak melihat ke arahnya.
Bikin deg-degan aja. Rungutnya dalam hati.
Terlihat laki-laki tersenyum kemudian berdiri menuju ke kamar mandi.
Tak beberapa lama kemudian, makanan yang ia pesan telah tiba, namun Alvaro melarang Olivia untuk menerima pesanan mereka, karena dia tau kurirnya adalah seorang laki-laki maka dia putuskan yang menerima pesanan makanan itu harus dirinya.
" Diem disitu, biar aku yang ambil "
" Iya "
Alvaro berdiri menuju ke pintu, tanpa berbasa-basi ia segera mengambil makanan itu dan menutup pintunya, kemudian mereka bersama-sama menikmati makanan yang ada di depan mereka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
