29

1.8K 244 10
                                    


Clara membuka matanya perlahan ketika bahunya terasa ditepuk pelan. kemudian Clara segera bangkit duduk saat tau pelaku tersebut adalah Newt. "Morning," Ucap Newt menepuk nepuk kecil kepala Clara.

Clara tersenyum lucu, ia mengucak kedua matanya dengan kepalan tangan, hal yang langsung Newt hentikan dan menggantikannya dengan usapan pelan dimata Clara. "Ayo, kau bangun siang dan melewati sarapan."

Clara mengangguk. Ia beranjak berdiri setelah melipat selimut dan menaruhnya dibawah kasur. Kemudian mereka beranjak pergi dari kamar menuju dapur untuk sarapan.

"Dengar, kau sarapan terlebih dahulu lalu bertemu denganku dikebun nanti. masih ada pekerjaan lagi disana, mungkin kau bisa bantu." Katanya Newt.

"Aku ingin ikut." Pinta Clara menghentikan langkahnya.

"Kau harus mengisi perutmu dulu." Kata Newt.

Clara menggeleng. "Aku belum lapar," Ucapnya lalu menggandeng tangan Newt kembali melangkah menjauh dari dapur. "Ayo kita ke kebun."

Newt menghela nafas mengikuti langkah riang Clara yang menarik tangannya. Lihat, sekarang Newt terlihat seperti anak kecil yang diseret dengan induknya.

Ditengah jalan, mereka melihat Thomas yang menghampirinya. Clara berhenti melangkah, menunggu Thomas. "Hay." Sapa Pria itu.

"Hay Thomas, kau dari mana?" Tanya Clara ramah.

Thomas menunjuk kebelakang, ke arah tembok labirin dipojok dekat hutan. "Aku dan Alby baru saja mengukir nama di sana."

Clara berseru, "Jadi sekarang kau ingin kemana?"

Newt berdecak, mengusap wajah Clara asal dengan tangannya karena terlalu banyak bertanya. Clara protes kecil padanya.

"Kau belum melakukan sesuatu?" tanya Newt kepada Thomas, "Yeah? Baiklah ayo ikut aku ke kebun, kita melakukan sesuatu disana."

Thomas menghela nafas, mengikuti keduanya dibelakang. Setelah sampai disana, Newt langsung memberikan tugas untuk Thomas melakukan mecabutan akar akar yang mengganggu tanaman lainnya. Sedangkan Clara memetik tomat tomat yang sudah matang lalu membawanya ke dapur untuk diolah, jadi gadis itu sudah didapur kembali.

"Pernahkah ada yang naik sampai ke atas?" Tanya Thomas berhenti mencabuti akar akar itu.

"Sudah kucoba, tanaman itu tak tumbuh sampai ke atas." Kata Newt, "Lagi pula, kau mau pergi kemana dari atas sana?"

"Bagaimana dengan kotak itu? Saat kotak itu datang--"

"Tidak, kami sudah mencobaya, kotak itu tak akan turun ke bawah jika ada orang didalamnya."

"Oke. Bagaimana jika kita--"

"Tidak, kami sudah mencobanya, kau paham?" Kata Newt, menatap Thomas serius. "Dua kali, percayalah padaku, segala yang kau pikirkan, kami sudah mencobanya. Dan satu satunya jalan keluar dari sini dengan melalui labirin."

Thomas terdiam beberapa saat.

"Dengar, kau mau membantu?" Tanya Newt, dia mengambil ember didekat kakinya lalu melemparnya kepada Thomas. "Here, galilah pupuk untuk kita."

Thomas terkesiap menangkap ember itu, dia menghela nafas kemudian beranjak pergi untuk mencari pupuk di hutan.

***

"Apa dia menyasar?" Tanya Zart dengan nada geli, bercanda. Pasalnya memang sedari tadi Thomas belum kembali.

Newt meliriknya sekilas, "Selesaikan pekerjaanmu, kawan."

Zart memutar bola matanya malas, kembali melakukan tugasnya.

"Heyy!"

"Heyy, heyy!"

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Where stories live. Discover now