1

3.8K 342 0
                                    

"Clara kau anak yang pintar, kau tidak bisa bersama mereka. percayalah, Wicked is good."

Clara menggeleng dengan air mata yang mengalir. "Kau tak bisa, mereka bukan orang yang harus dijadikan eksperimen gila ini."

Dokter Paige menatapnya marah, "Kita melakukan ini untuk menemukan obat Flare Clara."

"Tapi tidak dengan ini." Clara menarik nafas kasar, "Aku tidak bisa melihat mereka mati."

Dokter paige membuang muka, "Kau sama keras kepalanya dengan Thomas."

Clara terdiam beberapa saat.

"Pergi istirahat diruanganmu." Dokter Paige pergi meninggalkan Clara sendiri.

Clara terdiam beberapa saat sebelum melangkah terburu buru keruangan Thomas dan Teresa.

Clara awalnya setuju untuk mencari obat ini tetapi tidak secara mengorbankan orang lain, dia sudah memikirkan kedepannya, dilihat dari Wicked yang terlalu ambisius mendapatkan obat penawat. Maka dari itu, Clara harus mencegahnya sebelum terjadi. Tetapi harapannya terlalu kecil, Clara tidak bisa melakukan ini sendiri.

Ketika mendengar pengakuan Dokter Paige, Clara bersyukur karena masih ada yang sepemikiran dengannya.

dengan langkah yang pasti, Clara sampai di ruangan Thomas. Ia masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, membuat mereka kompak menoleh dengan wajah terkejut.

"Thomas, kita tidak bisa melakukan ini. mereka sama saja mencoba membunuh Newt dan lainnya."

Thomas yang terkejut segera membawa Clara duduk, ia mengangguk, "Iya aku tahu Clara. tetapi apa yang bisa kami lakukan? Wicked tidak akan melepaskan mereka begitu saja."

"Tetapi kita harus menemukan obat flare Clara, tidak kah ini penting untuk kita semua? mereka membutuhkan obat, sampai kapanpun virus ini tidak akan berhenti." Teresa membuka suara.

Clara menggeleng menatap Teresa, "Kita tidak bisa menghalalkan semua cara ini hanya demi obat penawar."

Teresa menghembuskan nafasnya.

Thomas tersenyum memegang bahu Clara, mencoba membuat gadis itu lebih tenang. "Kita akan menghentikan ini sama sama. baliklah ke ruanganmu, Dokter Paige akan kesini sepuluh menit lagi Clara."

Hari hari berikutnya Clara kembali bekerja, tetapi gadis itu tidak sepenuhnya melakukannya dengan benar. Clara sengaja untuk membuat mereka marah dan menaruhnya ke labirin.

Dengan begitu, Clara dapat menolong teman temannya untuk keluar dari sana.

"Kau pasti sengaja kan Clara? Kau mengacaukan perkejaanmu." Janson berteriak marah.

Clara menunduk.

"Jika itu maumu, aku akan melakukannya." Janson menarik Clara menjauh dari tempat kerjanya.

Thomas yang melihat itu dari kejauhan mencoba meraih Clara namun dia sudah dijegat deluan oleh dua penjaga bertubuh besar.

"Clara!"

"Clara!" Panggil Thomas keras, dia menatap punggung Janson marah. "Janson!"

"Manjauhlah, kid." ucap salah satu penjaga itu, mendorong Thomas kasar.

Teresa datang menghampiri Thomas, "Thomas, Kau gila? ayo kembali sebelum mereka mendatangi kita."

Thomas menuruti Teresa, gadis itu membawa mereka bersembunyi.

"Aku tidak bisa melihat teman temanku mati satu persatu, Teresa." kata Thomas lirih.

"Ya aku tau, aku juga tak tega. tapi thomas, kita tidak bisa berbuat apa apa."

Thomas memegang bahu Teresa, "Satu satunya cara, kita harus masuk ke dalam labirin."

***

Clara membuka mata menatap lampu diatasnya yang masih berbayang. Dia mengerutkan kening merasakan pandangannya tak jelas.

Samar samar Clara dapat melihat beberapa dokter mengepung diatasnya. Clara menoleh menatap beberapa alat alat medis yang berada dimeja kecil sampingnya.

"As you wish Clara. jika saja kau menurut padaku, aku tidak akan membuangmu ke labirin."

Clara menunduk dalam tidurnya, mencoba melihat Janson yang berbicara padanya. "Janson?" pandangannya masih berbayang, Clara tidak dapat melihat dengan jelas.

"Kau anak yang pintar namun bodoh."

Suara decihan barusan membuat Clara yakin itu adalah Janson, dia ingin bangkit dan menyelak tetapi tenaganya seperti tidak ada.

Tubuhnya lemas tak bisa bergerak.

Dokter Crawfod menyentil pelan suntikan berisi cairan biru sebelum menusukya dibahu telanjang Clara.

Clara neringis pelan.

"Maafkan aku Clara,"

Clara merasakan matanya memberat dan perlahan menutup, hanya kata terakhir yang ia dengat oleh Dokter Crowfod sebelum ingatan gadis itu dihapus habis.

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Where stories live. Discover now