23

2K 262 29
                                    


"Menurutmu apa kita akan berhasil menemukan lorong itu?"

Malam ini seperti biasanya, Newt dan Alby mengelilingi glade untuk memastikan para gladers tidak keluyuran.
mereka membawa masing masing obor untuk penerangan malam ini yang rupanya tidak cukup terang di glade.

"Iya atau tidak, aku tidak tahu, tapi aku yakin pasti kita akan menemukannya." jawab Alby.

Pria berambut blonde itu mengangguk mengerti, matanya masih awas mengamati setiap sudut sudut ruang. "Aku berharap juga."

Alby tersenyum melirik Newt, "Kau memikirkan itu?"

"Aku mementingkan keselamatan kita, kau tau seberapa bahaya didalam sana."

"Kau tak perlu khawatir Newt, kita akan selamat."

"Yeah, lagi pula aku tidak takut sama sekali." Newt melirik Alby yang menatapnya bingung. "Aku sudah memikirkan bagaimana cara untuk kesana, kau tau jika kita menunda kesana beberapa hari untuk mempersiapkan semuanya itu lebih baik dari pada harus kembali lagi kesini tanpa hasil."

Newt melirik Alby yang diam mencerna kata katanya. "Kita perlu mempersiapkan semuanya dari jauh jauh hari, kau mengerti maksud ku?"

Alby mengangguk kepalanya, "Ya kau benar, kita perlu beberapa hari lagi sebelum kesana. aku akan memberitahu yang lain untuk mempersiapkan semuanya."

"Good, itu akan sempurna sesuai rencana."

Alby mencibir kecil, dia menonyor kepala Newt pelan membuat pria itu protes kecil. "Sepertinya sudah aman, sebaiknya kita kembali ke kamar dan istirahat."

Newt berdehem, "Aku hari ini tidur dihomestand, jadi kita berpisah sampai sini." katanya berhenti melangkah karena Newt harus ke arah timur, tempat homestand.

"Tumben sekali, kau mau tidur dihomestand?"

"Kenapa? kau heran sekali,"

"Tentu saja, kau tidak pernah mau tidur disana."

"Kau melupakan Clara yang sudah menghuni kamarku, hmm?"

Alby tertawa ringan, "Biasanya kau tidur bersamanya, kau pikir aku tidak tahu ya newt?"

"Lalu? kau mengizinkan ku untuk terus tidur dengan seorang gadis dalam satu kamar?"

Alby mengangkat bahunya, "Aku percaya saja, kau sudah berjanji padaku untuk menjaganya."

Newt terdiam beberapa saat.

"Baiklah, aku akan kekamar." Alby menguap lebar, "Bye."

Newt berbalik dan melangkah pelan menuju homestand dengan pikiran yang masih berkecamuk dengan ucapan Alby beberama menit yang lalu.

***

Pagi ini sesuai jadwal yang sudah ditentukan Minho dan pelari lainnya kembali ke dalam maze untuk mencari cari apa yang bisa mereka temukan. seperti yang Newt katakan kemarin, mereka akan mempersiapkan apa yang mereka temukan kala nanti untuk berjaga jaga.

Bertepatan dengan itu, hari ini para gladers bekerja bakti bersama sehingga Newt dan Alby tidak bisa ikut kedalam maze dan harus memastikan semuanya benar benar disiplin. mereka berdua hanya bisa mengantar Minho dan pelari lainya ke pintu labirin.

"Ingat, selalu bersama dan jangan berpencar." pesan Alby terhadap Minho, si pemimpin pelari itu.

Minho mengangguk, "Jangan khawatir."

"Kembali lah sebelum matahari benar benar terbenam, oke?" kata Alby kepada semua tiga anggota pelari yang ikut bersama Minho.

"Siap kapten!" seru Ben seraya mengacungkan jempolnya.

Minho terkekeh kecil, dia melihat Alby dan Newt bergantian. "Oke, aku akan masuk."

Newt menepuk bahu Minho, memberi semangat kepada pemuda itu. "Good luck, man."

"Thanks Newt," Minho berbalik menuju pintu masuk labirin diikuti pelari lainnya dengan berlarian kecil.

Kedua pria itu melangkah kembali setelah memastikan Minho yang sudah hilang dibalik tembok labirin. lalu mereka harus terpisah karena Alby yang harus kembali ke ladang dan Newt yang menuju kebun, alasan utama cowok itu karena ingin menghampiri Clara yang sedang membantu membersihkan disana.

Dari jauh Newt sudah dapat melihat Clara yang tengah menyapu halaman sambil sesekali tertawa bersama Chuck dan Jeff. mereka tampak akrab sampai membuat Newt mempercepat langkahnya menghampiri mereka.

"Apa aku tertinggal sesuatu?" ucapnya membuat ketiganya kompak menoleh, Newt menghampiri Chuck dan merangkulnya. "Kau bertambah keriting hari ini."

Chuck memutar bola matanya, menghentikan gerakan tangan Newt yang mengacak rambutnya. "Karakter ku memang seperti ini."

Newt tertawa ringan.

"Tidak apa apa Chuck, kau sangat menggemaskan dengan rambut seperti itu." ucap Clara jujur.

"Yeah, aku memang menggemaskan."

Newt mencebik bibirnya seraya menonyor pelan kepala Chuck yang menjadi percaya diri hingga membuat anak kecil itu protes.

"Oh helo dokter jeff." Sapa Newt seperti baru menyadari kehadiran Jeff disana.

Pria berkulit hitam manis itu mengangkat alis dan tersenyum. "Sup man? bagaimana pekerjaanmu hari ini Newt?"

"Yup, aku baru ingin membantu sekarang setelah mengecek yang lainnya." jawab Newt lalu mengambil sebuah gunting ditas selempang miliknya.

Newt lalu menggunting batang batang pohon kecil yang menggangu ditanaman.

"Oh ya, kami lupa menggunting itu." kata Jeff lalu kembali menyapu halaman.

Clara menyandarkan sapunya rantang tanaman lalu menghampiri Newt yang sudah sibuk menggunting batang pohon. "Bagaimana dengan Minho? mereka sudah masuk kesana?"

Newt mengangguk, "Ya, baru saja."

"Aku penasaran didalam sana, apa saja yang bisa ditemukan. umm.. mungkin aku bisa membantu dan menemukan kunci lorong itu-"

Clara menghentikan ucapannya ketika Newt tiba tiba menoleh menatapnya dengan alis mengkerut.

"Kau ingin kesana?"

Clara mengedipkan matanya, "Aku.. mungkin aku bisa membantu mereka."

"Kau tidak berfikir dampaknya? kau pikir ini siapa, hanya pekerja dapur yang ingin masuk kesana karena penasaran."

Gadis itu terdiam beberapa saat, terkejut saat Newt mengeluarkan kata kata yang tak seperti biasanya. "Newt?"

"Jangan bodoh Clara, aku tidak akan mengizinkanmu masuk kesana."

Clara menatap tak percaya dengan Newt. "Aku hanya mengatakan saja, aku bahkan tidak ingin benar benar kesana. aku tau posisi ku dan jangan ingatkan aku."

"Baguslah, kau memang harusnya didapur memasak untuk kami. mengizinkanmu kesana hanya membuat mengacaukan mereka."

"Oh ya?" Clara berdiri dan menatap Newt tajam, "Selama ini kau memang selalu menganggapku merepotkan 'kan? tetapi bisakah kamu pikir dengan otakmu itu, untuk menjaga ucapanmu yang tak sama sekali bagus diucapkan untuk perempuan. aku memang satu satunya perempuan disini, aku tidak pernah ingin merepotkanmu, tapi memang semua orang yang ingin menurutiku."

Newt ikut berdiri dan menatap Clara diam, melihat mata tajam gadisnya yang menusuk menatapnya. astaga, newt salah bicara..

"Jika kau berpikir seperti itu, aku tidak akan merepotkanmu lagi." ucap Clara lalu berbalik melangkah pergi, meninggalkan Newt yang menghela nafas.

Sedangkan itu Jeff yang melihatnya tampak segera menyusul Clara yang melangkah buru buru menuju sungai.

"Newt, ada apa?"

***

Thomas dikit lagi mau datengg niii

Oiya makasi banyak yaa buat kalian yang nyempetin kasih vote dan komen, dan pastinya yang udah nunggu aku update

THE MAZE RUNNER GIRL CRUSH Onde as histórias ganham vida. Descobre agora