04

1.4K 255 15
                                    


.
.
.
.
.
Drap

Drap

Drap

Brak

Wooyoung membanting pintu rumahnya, tubuhnya merosot saat sudah bersandar dipintu rumah. Matanya terpejam, setetes demi setetes air mata mulai mengalir, hingga Wooyoung mulai terisak.

"Sialan hiks...kenapa aku harus bertemu mereka...hiks." Wooyoung menepuk dadanya yang terasa sesak dengan pelan.

"Hiks...hiks...hiks..."

Wooyoung terus terisak, dia sebenarnya sudah menduga bahwa dia pasti akan bertemu dengan Hongjoong, tapi tidak dia menduga akan secepat itu. Hatinya masih sangat sakit jika melihat sosok Hongjoong.

"Aku tidak ingin membenci, tapi kalian membuatku seperti ini."
.
.
.
.
.
Hongjoong memasuki rumahnya dengan langkah lesu, dia bahkan mengabaikan sosok yang sedari tadi menatapnya bingung.

"Hongjoongie kenapa?" Hongjoong menoleh, menemukan sosok pria cantik yang menemaninya selama ini.

"Hwa." Hongjoong berjalan mendekati Seonghwa, memeluk sosok yang lebih tinggi darinya itu.

"Ada apa kok lesu gitu?" Seonghwa membalas pelukan Hongjoong. Dia bingung kenapa suami mungilnya itu kembali dengan lesu, padahal tadi dia pamit akan menemui San dan Jongho.

"Aku tidak apa Hwa." Hongjoong tersenyum lembut pada Seonghwa begitu Seonghwa melepas pelukannya.

"Bohong!" Hongjoong menghela nafas, dia memang tidak akan pernah bisa berbohong pada Seonghwa.

"Aku bertemu dia Hwa." Seonghwa mengerjap bingung, dia siapa yang dimaksud Hongjoong.

"Dia? Siapa?"

"Wooyoung." mata Seonghwa terbelalak, dia tidak salah dengarkan? Hongjoong sudah bertemu Wooyoung, sosok yang selama ini selalu dicari oleh suaminya.

"Benarkah?" Hongjoong mengangguk.

"Bertemu dimana?" Seonghwa menatap Hongjoong penasaran. Setaunya dulu Hongjoong sudah mencari sosok Wooyoung kemana pun, bahkan keluar negri, tapi nihil. Dan sekarang, suami mungilnya itu mengatakan bahwa dia sudah bertenu Wooyoung.

"Rumah San, dia orang yang menolong Jongho kemarin."
.
.
.
.
.
Mingi kembali mengelilingi kota seoul, kegiatan yang selalu dia lakukan selama enam tahun terakhir. Mingi akan melakukannya kemudian mampir ke bar yang dia lewati dan berakhir mabuk.

"Aku harus cari kalian kemana?" Mingi bergumam pelan, kepalanya sudah pening karena terlalu banyak menenggak alkohol.

"Kenapa kau meninggalkan ku?"

Hongjoong menatap Mingi datar, dia menghela nafas sebelum akhirnya membopong Mingi keluar dari bar. Pegawai bar menghubunginya tadi dan mengatakan bahwa Mingi mabuk disana.

"Mau sampai kapan kau akan seperti ini?" Hongjoong menatap Mingi yang ada disebelahnya. Sepertinya dia akan membawa Mingi ke apartemen nya.

"Jika terus begini kau merusak malam romantisku dengan Seonghwa."
.
.
.
.
.
Wooyoung mengerjapkan matanya saat sinar mentari mulai masuk kedalam kamarnya. Wooyoung hanya menggeliat sejenak sebelum akhirnya menarik kembali selimutnya agar kembali menutupi seluruh tubuhnya. Dia sedang tidak ingin bangun, terlebih kepalanya terasa sangat berat setelah menangis semalam.

Drtt drrt drrt

Wooyoung berdecak kesal saat ponselnya bergetar, tanpa membuka mata Wooyoung mencari ponselnya yang dia letakam diatas nakas.

TimelinesWhere stories live. Discover now