Menu [4] Si Ceroboh

Start from the beginning
                                    

Setelah itu, Revita tidak pernah lagi mendengar cerita Ceslyn soal kekasih-kekasihnya. Mungkin dia belum menemukan lagi pria idamannya.

"Jika kau membayangkan dia mirip Jamal, maka salah besar. Namanya Mahesa, dan..kupikir dia model, bukan Chef," Ceslyn sontak berbinar. Bayangan visual akan sosok Mahesa langsung memenuhi pikirannya. Dia membayangkan seorang Remi Delatour dari film kesukaannya, tampan dan mempesona!

"So..would you mind to introduce me to him?" Ceslyn menatap Revita penuh harap.

Revita memutar bola matanya. Ia tahu Ceslyn akan berbicara begitu. Tujuan utama Revita memberitahu soal Mahesa pun tidak jauh dari ini. Ia tahu Ceslyn, ia mengerti apa struggle yang tengah dihadapi Ceslyn, pria seperti apa yang menjadi seleranya, dan Revita ingin membantu Ceslyn keluar dari masalahnya.

"But, are you sure he's still..single?" tanya Ceslyn pelan. Ia khawatir harapannya pupus jika tidak menyadari status hubungan Mahesa.

"Ya," Revita mengangguk yakin. Ia mengapit KTP yang ditinggalkan oleh Mahesa diantara jari telunjuk dan jari tengahnya. Ia kemudian menunjukkannya pada Ceslyn.

"Lajang," begitu yang tertulis pada KTPnya.

"Oh my god!" Ceslyn berteriak kegirangan.

"Cesylin!" Gita, rekan kerja mereka yang pendiam mulai terganggu dengan keributan mereka berdua.

Ceslyn tersenyum kikuk. "Sorry, Gita," ucapnya. Ceslyn tersenyum lebar ke arah Revita.

Siang itu, dapur hotel sangat ramai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang itu, dapur hotel sangat ramai. Suara pisau, alas potong, hingga pengaduk berdenting ramai. Siang ini akan datang tamu petinggi negara ke hotel ini. Mereka akan menginap disini selama beberapa hari kedepan. Vendor meminta pihak hotel untuk menjamu mereka dengan sempurna. Mahesa tidak bisa menyiakan kesempatan pertamanya unjuk gigi mengatur dapurnya agar para tamu puas. Ia mengamati dengan detail para chef bawahannya agar bekerja dengan benar tanpa kesalahan apapun, termasuk Kaira, cook helper yang tampak sibuk sendiri dibelakang sana.

Ada tiga cook helper di dapur besar ini. Kaira, Panji, dan Fajar. Panji dan Fajar bekerja dengan cekatan dan benar. Berbeda dengan Kaira yang sangat ceroboh. Dari tempatnya, Mahesa bisa melihat berapa kali Kaira menjatuhkan salad bowl stainless ke atas counter turut meramaikan suasana. Cara kerja Kaira menimbulkan sebuah pertanyaan besar di pikiran Mahesa. How?! Bagaimana bisa ada manusia kikuk seperti ini yang tersesat di dapurnya?! Cara kerjanya sangat kontras berbeda dengan bagaimana seorang Chef harus bekerja.

Prang! Baru tadi Mahesa berpikir, lagi-lagi Kaira menjatuhkan salad bowl ke atas lantai.

"Kaira!" Bentak Mahesa. Ia sudah habis kesabaran.

"Maaf, Chef!"

"Sekali lagi kamu bekerja tidak benar, saya keluarkan kamu dari dapur saya, mengerti?!" Ancamnya.

Yes, Chef! (On GOING)Where stories live. Discover now