26

493 77 8
                                    

Sayang💗

By, aku pulang besok ya

Katanya masih 2 minggu?

Udah selesai kerjaannya
Mau dibawain apa?

Gak usah dibawain apa-apa
Kamu sampai rumah aja
aku udah seneng
Hati-hati ya

Iya sayang

Mau naik apa?

Mungkin pesawat?
Gak tau deh nanti

Cuacanya agak gak bagus
Harus hati-hati!

Iya Seokie💜
Ya udah tidur gih
Udah malem
Aku mau prepare

Oke, yang
LY💗

Love you too💗

🍑🍑🍑

Jam menunjukkan pukul 11 lebih 56 menit, Hoseok baru saja selesai membereskan rumahnya karena kesayangannya akan kembali dari dinas luar kota. Mereka sudah bersama sejak 7 tahun terakhir.

Sama-sama tak direstui orang tua, akhirnya mereka memilih jalan mereka sendiri dan tinggal bersama. 2 ekor anjing menjadi temannya saat ia kesepian ketika Yoongi sedang bekerja karena ia tahu, mereka tak akan pernah memiliki anak. 2 laki-laki mana bisa memiliki anak bukan?

Hoseok menghidupkan tv sambil beristirahat ketika pinggangnya mulai pegal. Padahal ia ingin memasak sebelum Yoongi sampai di rumah.

"Pemirsa, sebuah pesawat jatuh di daratan xxx pada pukul 11 lebih 5 menit siang ini. Diduga mesin tiba-tiba tak bisa dikendalikan dan berakhir jatuh hingga terbakar. Pemadam kebakaran tengah mencoba memadamkan api yang masih menjulang tinggi itu,"

"Ya ampun, cuacanya kayak gini malah ada pesawat jatuh." Hoseok berujar sambil menegak minumannya.

"Pesawat dari kota xxx menuju kota yyy ini menyebabkan 34 penumpang meninggal dunia termasuk 2 pilot,"

Hoseok yang mendengarnya tiba-tiba menjatuhkan gelasnya dan meraih ponselnya. Ia cepat-cepat menghubungi Yoongi. Jantungnya sudah berdebar-debar, ia takut jika kekasihnya naik pesawat itu.

"Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungiㅡ"

"Ck! Angkat hyung! Kamu dimana?!"

Beberapa kali ia terus menelpon ke nomor yang sama tapi sama sekali tak ada jawaban. Tiba-tiba ia menangis, takut jika dirinya ditinggalkan sendirian.

Hoseok yang memang gampang berpikiran negatif terus-terusan terbayang-bayang hal yang sama. Bagaimana jika memang itu pesawat yang dinaiki Yoongi? Bagaimana ia kedepannya jika dirinya sendirian? Ia tak mungkin kembali ke orang tuanya.

Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi, Hoseok tersentak. Ia takut jika itu para polisi yang tengah memberitahukan informasi tentang Yoongi.

Pelan-pelan Hoseok berjalan ke arah pintu sambil mengusap air matanya.

"S-siapa?" Tanyanya dari balik pintu.

"......"

Tidak ada jawaban. Akhirnya Hoseok membuka pintu itu sedikit demi sedikit. Seseorang berdiri di depannya sambil menatapnya dengan senyuman, ia memakai jas hitam dan kemeja putih di dalamnya. Hoseok terfokus pada noda yang ada di kemeja dan jas milikya. Warna merah.

"Ti-tidak mungkin! Masa iya aku halusinasi?! Tapi, i-itu darah??"

"Sayang? Kok diem aja? Aku pulang loh ini..."

Hoseok kembali menatap wajah Yoongi dan mulai merabanya. Ini nyata, bukan halusinasi?

"Baby?"

"Hyung..."

"Loh? Heh kenapa nangis astaga..."

Yoongi mengajak Hoseok masuk ke dalam dan mencoba menenangkannya. Kopernya masih berada di luar.

"Kenapa nangis?" Tanyanya.

"H-hyung masih hidup?"

"Ya emang masih??? Kok kayaknya nggak seneng???" Tanyanya bingung. Ia tak tahu apa yang terjadi, masa iya kekasih pulang tapi dia tak senang?

"Tadi aku lihat berita, ada pesawat jatuh. Aku pikir kamu naik pesawat itu!"

"Pesawat? Oh, pesawat? Aku nggak jadi naik pesawat, sayang. Aku naik kereta karena aku nggak dapet tiket berangkat siang, adanya malem. Jadi ya udah hyung pakai kereta," jelas Yoongi.

Hoseok melepaskan pelukannya dan menunjuk ke arah noda di bajunya.

"Terus ini? Tadi aku pikir ini darah, terus aku mikir kalo kamu cuma bayangan aja!"

"Hehehe maaf yang, ini tadi ada orang yang kesandung di depan sambil bawa f4nta merah."

Hoseok berkedip beberapa kali sambil menatap Yoongi, "Ah ngeselin!!! Aku udah nangis-nangis kayak gini, ih malu-maluin!!"

"Kok kayak nggak seneng? Apa aku harus naㅡ"

"Nggak! Jangan! Lain kali kalo dinas aku mau ikut! Titik! Tadi di telfon juga nomornya nggak aktif! Makin cemas aku tuh!"

"Baterai aku lowbet sayang~ udah dong jangan ngambek~ nggak kangen sama hyung kah?"

Hoseok mengusap air matanya dan kembali memeluk Yoongi, "Kangen banget," lirihnya.

Siang itu keduanya menghabiskan waktu dengan berpelukan diatas sofa. Mereka tak sadar jika pintu masih terbuka dan koper belum dimasukkan. Bahkan Hoseok lupa memasak.

Selesai~

DM Oneshoot (YoonSeok)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن