Bab 20. Menyelamatkan Arsen

7.8K 1K 78
                                    

David dalam posisi yang sama menatap remeh kelima pemuda yang kini berada di hadapannya. David tersenyum miring, jika dirinya bisa mengalahkan mereka semua maka dirinya pasti akan dijadikan anggota inti geng nya.

Hahaha membayangkan dirinya ditakuti dan di kagum-kagum kan oleh anggota gengnya membuat nya senyum-senyum sendiri tanpa tau di depannya sana, salah satu dari anggota inti Xaverius sudah menyodorkan pistol otomatis yang tentu saja asli. David tidak tau saja! Pemegang pistol itu bukanlah orang yang penyabar.

Dor!!!

"Arrgggh!?!" Teriak David reflek memegang telinga kanannya ketika sesuatu yang tajam dan panas melubangi telinganya.

"Kasian~" gumam Arsen kasihan pada David.

Azhar yang baru saja melubangi telinga David menggunakan pistolnya tersenyum bangga dengan kemampuan nya "Hehehe sepertinya bakal keren jika gue coba jadi salah salah satu karakter FF hahaha..." Senang Azhar sambil menampilkan seringai kejinya.

Semua remaja-remaja yang ada di sana langsung saja bergidik, mereka langsung ngacir ingin segera pergi sejauh mungkin.

Iblis!

Satu kata itu menggambarkan Azhar saat ini, mereka tak habis pikir bukannya takut karena menembak orang pemuda itu malah bahagia. Benar-benar psikopat.

"Wah wah... mereka mau lari tuh Zhar! Hm sepertinya mereka ingin menguji segesit apakah Lo menggunakan senjata." Seru Kenzo sambil menepuk pundak Azhar.

"Baiklah, sudah lama juga gue gak pakai nih pistol. Untung saja gue bawa dua" Azhar mengeluarkan satu pistolnya lagi lalu mulai menatap para remaja yang sudah hampir jauh darinya.

Azhar bingung kawan, kenapa mereka tidak langsung menancap gas? Kan bisa saja tuh mereka selamat dari pistol kesayangannya ini. Ah~ bodoh amatlah langsung saja kita mulai game nya

Dor!

"Ahkk!!"

Dor!

"Ahkk... Sial!!!"

Dor!

"Argh!!! Mama!???"

Dor!

"Argghh, bangsat, bangsat, bangsat"

Dor!

"Shit, anjengg."

Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
....

"Wow, amazing epirbadeh" decak Kenzo ketika Azhar sudah membuat remaja-remaja labil itu lumpuh.

Azhar menembak tidak sembarangan menembak pemuda itu mengincar lutut para remaja labil itu hingga membuat mereka semua tak dapat berdiri dengan benar.

Iya, Azhar tidak membunuh mereka. Hey tidak seru membunuh seperti itu, bukan Azhar namanya jika membunuh tanpa adanya jeritan kesakitan dan memohon sambil bersujud.

"Bangsat!" Umpat David menatap Azhar penuh marah

"Hey, Lo berdiri atau gue buat Lo gak bisa berdiri untuk selamanya?" Perintah Bara yang hanya di anggap angin lewat oleh David.

"Lo Iblis Azhar!!" Teriak salah satu remaja di sana sambil memegang lututnya

"Thank you." Azhar menanggapinya dengan senyum ramah

"Astaga dia tidak mendengarkan mu Bar, gimana dong?" Tanya Kenzo memanasi Bara yang notabene nya adalah orang yang tidak suka mengulang kalimatnya

Bara melangkah menghampiri David yang masih memegang telinganya yang sudah berlubang karena ulah Azhar. Bara mengambil sebuah chip di saku celananya dengan senyum miringnya.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang