Bab 19. Anggota Inti Xaverius

8.6K 1.1K 334
                                    

Mendengar jawaban Cana membuat Steve mengeraskan rahangnya, anak itu berani sekali tidak menjemput adiknya. Padahal Steve menyuruhnya tidak pakai paksaan kok, kalau tidak ikhlas yah bilang saja anjir.

"Ada yang tidak beres." Seru Bara tiba-tiba dengan tampang dinginnya dan tanpa basa basi pemuda tampan itu berlari ke arah motornya lalu menjalankannya dengan kecepatan di atas rata-rata

"Anak-anak Xaverius tidak ada yang tidak menjalankan tugasnya dengan benar, Arsen pasti dalam bahaya saat ini." Keizaro langsung saja menancap gas dengan tampang seperti menahan amarah.

"Azhar tolong antar adek gue pulang." Mohon Steve. Azhar mengangguk.

Cowok itu hendak membuka mulutnya mengajak Cana untuk dirinya antar namun sebuah suara dingin plus datar mencegahnya

"Pergi." Perintah sosok pemuda memakai Hoodie hitam dengan kupluk yang menutup kepalanya.

Pemuda yang tidak lain ialah Kaisar kini berada sekitar 10 langkah dari Cana, mendengar suara yang tidak asing lagi baginya dengan secepat kilat Cana membalikkan tubuhnya.

Mata bulat gadis itu langsung saja berbinar tak kala melihat sosok Kaisar disana. Tanpa menunggu lama gadis itu dengan riang berlari ke arah Kaisar.

"Kaisar!!" Teriak Cana gembira, gadis mungil itu menubruk kan tubuhnya pada tubuh tegap Kaisar.

Kaisar tanpa menunggu lama langsung saja menggendong Cana ala koala dan tanpa basa basi pemuda itu melangkah pergi meninggalkan anggota inti Xaverius yang masih ada di sana. Cana tidak peduli, saat ini fokus gadis itu adalah mencari tempat ternyaman di gendongan Kaisar.

"Kaisar, kenapa bisa ada di sini?" Tanya Cana yang wajahnya sudah ia sembunyikan di ceruk leher Kaisar

"Cari Cana." Jawab Kaisar seadanya sambil mengelus-elus rambut lembut Cana dan itu menambah kadar kenyamanan gadis mungil itu

"Kaisar datang kesini bawah apa?" Tanya Cana yang mana mata bulatnya itu sudah mau tertutup

"Bawa mobil, kenapa hm?" Jawab Kaisar sambil balik tanya

Mata yang tadinya hampir tertutup langsung berbinar ceria, hampir saja lupa dirinya menyuruh Abang nya untuk mengajarinya membawa mobil. Hm~ namun sepertinya Abang nya saat ini belum bisa, ah... Kan ada Kaisar!

"Kaisar mau ajarin Cana bawa mobil?" Tanya Cana penuh harap kali ini wajah imutnya itu berada tepat di depan wajah Kaisar walau dirinya harus sedikit mendongak

Kaisar menatap Cana "Gak." Jawabnya mutlak yang kembali fokus ke depan

Wajah yang tadinya penuh semangat itu dalam sekejap berubah menjadi lesu "Kenapa gak mau?" Tanya Cana lesu dan sedikit tidak terima

"Bahaya." Jawab Kaisar, tangannya itu membawa kepala Cana kembali ke ceruk lehernya

"Gak bakalan bahaya, kan Kaisar yang ngajarin Cana." Cana tak mau kalah, hey dirinya tidak mau menunggu dan berakhir berjalan kaki lagi.

"Bahaya." Seru Kaisar.

Kita tidak tau kan kapan bahaya datang, Kaisar tidak ingin terjadi sesuatu yang tidak dirinya inginkan walaupun dirinya sendiri yang mengajari.

"Kaisar ish, Cana kan gak mau menunggu lagi terus jalan kaki lagi kayak tadi." Kesal Cana sambil mendusel-duselkan wajahnya di ceruk leher Kaisar.

"Gak bakalan terjadi lagi." Ujar Kaisar.

Tentu saja tidak akan terjadi lagi, mulai sekarang kan dirinya yang akan  mengantar jemput gadisnya ini. Jika saja Cana hanyalah seorang gadis yatim piatu atau seorang gelandang sudah Kaisar kurung gadis mungil ini didalam kamarnya, masalah belajar atau apapun itu biar dirinya saja yang menjadi guru gadisnya toh IQ nya itu sangatlah tinggi. Nilai raport nya saja tidak ada 99 semua nya pada 100.

Hello Protagonis S1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang