𝑺𝒆𝒎𝒊𝒄𝒐𝒍𝒐𝒏 ; 𝒎𝒚 𝒔𝒕𝒐𝒓𝒚 𝒊𝒔𝒏'𝒕 𝒐𝒗𝒆𝒓 𝒚𝒆𝒕

387 42 71
                                    

"Kau sudah bangun?" Tanya Seokjin setelah melihat Byulyi sudah sadar.

Wanita itu bangun dan menyelidiki sekitarnya. Sepertinya Seokjin membawa Byulyi ke apartemen nya.

"Gomawo," Tutur Byulyi pelan. "Kalau begitu aku permisi" Lanjutnya sambil berdiri.

Tangan Byulyi ditahan oleh Seokjin dengan cepat, seakan pria itu tidak mengizinkan dia pergi tanpa memberi penjelasan.

"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Seokjin serius.

Ada segurat amarah diwajahnya. Sangat jelas.

Byulyi kembali duduk, memalingkan penglihatannya jauh-jauh dari Seokjin.

"Apa-yang-terjadi-padamu?" Seokjin bertanya untuk yang kedua kalinya dengan penuh penekanan.

"Aku baru saja mengalami kecelakaan" Jawab Byulyi lagi-lagi berbohong.

Seokjin menggeleng.

"Byul-ah. Biarkan aku bertanya sekali lagi, siapa yang meninggalkan semua lebam ini ditubuhmu?" Cecar Seokjin dengan ekspresi sangat cemas bercampur marah.

"Ini terjadi karena kecelakaan" Ucap wanita itu singkat.

"Lalu bagaimana dengan ini?"

Seokjin menarik pelan tangan Byulyi, lalu menyingkap lengan sweaternya sampai sebuah tato berbentuk semicolon (titik koma) itu terpampang jelas.

Bibir Byulyi bergetar. Matanya berkaca-kaca.

"Aku harus pergi. Terima kasih sudah menyelamatkanku" Pungkas wanita itu kemudian berlalu meninggalkan Seokjin.

"Sebentar, kau belum menjawab pertanyaanku Byul-ah" Tahan Seokjin.

"Mianhae. Aku harus pergi" Jawab Byulyi tanpa menatap lawan bicaranya.

Dengan berat hati Seokjin melepaskan lengan wanita itu, lalu berjalan disampingnya.

"Aku akan mengantarkan mu"

Byulyi berhenti ditempat. Dia harus menolak. Seokjin tidak boleh mengantarkannya sampai kerumah. Tetapi bibirnya tidak bisa bergerak, sungguh. Akhirnya tanpa pilihan Byulyi membiarakan Seokjin mengantarnya sampai ke tempat dia tinggal.

Mereka sampai di rumah yang selama ini ditempati oleh Byulyi dan Do Hyun. Untungnya iblis itu tidak sedang berada diluar rumah. Dengan cepat Byulyi turun dari mobil Seokjin, lalu segera berpamitan.

"Terima kasih, sekali lagi." Lirihnya pelan.

Wanita itu berlari masuk kedalam rumah, sementara Seokjin masih memperhatikan dari luar. Pria itu tahu, bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Byulyi. Dia menemukan banyak luka lebam ditubuh wanita yang dicintainya itu, dan entah sebanyak apa lagi ditempat yang belum dia lihat.

Byulyi juga bukan orang yang pendiam. Dia dulunya banyak bicara. Tetapi wanita itu berubah seratus delapan puluh derajat saat ini.

Satu hal yang sangat mengganjal dipikiran Seokjin- sebuah tato yang ditemukan di lengan wanita itu.

Semicolon, sebuah tanda yang dipakai seseorang untuk menyimbolkan dirinya yang sedang berjuang melawan depresi, percobaan bunuh diri, dan self-harm.

"Apakah keadaan Byulyi separah itu?" Batin Seokjin lirih.

Benar, beberapa bulan yang lalu Byulyi memutuskan untuk mentato tangannya dengan sebuah simbol titik koma.

Titik koma berarti belum berakhir ; masih ada bagian yang harus ditulis.

Awalnya Byulyi optimis bahwa dia belum mencapai tanda titik. Tetapi pada akhirnya wanita itu menyerah pada kenyataan, membiarkan simbol titik koma itu menjadi akhir dari ceritanya- tanpa ada kalimat lain setelahnya.

Jin x Moonbyul OneshotWhere stories live. Discover now