Part 26.1 - Something About Plan

Mulai dari awal
                                    

"My Lord, ada yang mencari Anda." Winston muncul dan membuat Raphael tersadar dari lamunan. "Ia berada di gerbang dan penjaga tidak memperbolehkannya masuk sebelum Anda memang benar mengizinkan."

"Siapa?"

"Seorang gadis, mungkin seorang lady. Usianya terlihat sekitar dua puluh tahunan. Ia mengatakan namanya Josephine."

Dengan dipayungi oleh Winston, Raphael berjalan ke gerbang depan yang jaraknya cukup jauh dari bangunan manor. Josephine berdiri di sana, dengan jaket berwarna abu-abu tanpa payung. Entah wanita itu memang ingin menampilkan kesan dramatis atau memang gegabah tidak membawa payung saat berjalan jauh di akhir musim gugur. Untung saja banyak pepohonan besar sehingga ia tidak basah kuyup. Tapi ia terlihat girang melihat kedatangan Raphael dan mendekat ke gerbang. Jari-jarinya melingkari teralis dan air hujan menetes dari pita bonnet-nya.

"Lord kecil," sapanya sambil tersenyum. Senyum yang sedih.

Sekali melihatnya, Raphael tersadar Josephine sudah tahu tentang kematian ibunya. Dan wanita itu mungkin langsung kemari setelah tiba dari seasonnya di London tanpa ingat hal penting seperti payung.

Mungkin ia tidak terlalu sendirian.

Hari itu, dengan terpaksa hati kecil Raphael mengakui bahwa Josephine adalah teman.

***


PART 26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PART 26.1| SOMETHING ABOUT PLAN 

Pagi pertamanya di Blackmere Park, Kaytlin dengan terburu-buru memasuki ruang makan seperti seorang siswi biara yang terlambat misa pagi. Lord Blackmere dan Dowager Marchioness sudah ada di sana. Mereka menoleh sekilas saat melihatnya memasuki ruangan. Kaytlin merendahkan tubuh untuk memberi salam pada mereka berdua dengan cepat.

"Kupikir kau ingin sarapan di kamar," ujar Dowager Marchioness saat Kaytlin duduk.

"Maafkan, My Lady. Aku bangun kesiangan karena semalam aku sulit tidur," tukas Kaytlin dengan sedikit malu. Ia menyelipkan sejumput rambutnya ke balik telinga. Bangun tidur ia nekat memasuki bak tanpa aba-aba meski air terasa lebih dingin akibat musim gugur yang sudah dekat. Lalu secepat kilat ia berpakaian dibantu Gretchen dan hanya sempat menjepit rambutnya dengan sederhana di belakang.

Seorang pelayan menuangkan teh dan air untuk Kaytlin saat ia membuka serbet. Kaytlin mengambil beberapa makanan ke piringnya.

"Apa ada yang membuatmu tak nyaman?" Dowager Marchioness melanjutkan.

"Hanya menyesuaikan diri karena ini pertama kali aku tidur sendirian."

"Memangnya di Mayfair kau tidak tidur sendirian?"

"Tidak, Lisette masih tidur bersamaku."

Dowager Marchioness dan Lord Blackmere serempak menghentikan makan dan menatap Kaytlin dengan aneh.

Something About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang