Mau tidak mau, Taehyun mengikuti langkah itu. Hingga dari sekitar jarak satu meter, dia mendengar sebuah lengkikan suara serta kegaduhan dari dalam sana.

Dari suaranya dia langsung mengenali siapa si empu pemilik.

Bukan itu saja, dia juga mendengar sebuah suara samar yang di yakini berasal dari orang yang berbeda.

Mereka berdua bersembunyi di balik tembok, mendengarkan setiap percakapan yang terdengar.

"Lo kira yang punya inisial en cuman gue? Pikir dong, punya otak di gunain, jangan di taro di tempat sampah!"

"Lee Beomgyu!"

"Lo ngatain gue pembunuh, sedangkan lo sendiri anak dari seorang pembunuh."

"Pikiran lo di taruh dimana, BANGS*T!"

Taehyun terdiam mendengar perkataan yang masuk ke dalam indra pndengarannya. Dia lalu menoleh ke arah Yeonjun, pemuda itu nampak tersenyum tipis.

Mungkin terkejut?

Taehyun tahu alasannya. Yeonjun pasti terkejut, bagaimana saat di sekolah tadi Beomgyu menyangkal habis-habisan kalau bukan dialah pelakunya. Lalu sekarang? Tidak mengakui namun, menunjukkan gelagat bahwa dialah pelaku sebenarnya. Lucu, sangat lucu memang.

"Jaga ucapan lo Lee Beomgyu. Ayah gue gak gitu, ya!"

"Han Yoongi."

"Udah gue duga, lo gak-gak tau apa-apa tentang ini. Ck, anak macam apa, bisa-bisanya gak tau kebejatan orang tuanya sendiri."

"Kenapa lo bisa tau? Apa urusannya sana lo? Dan kalau masalah lo cuman ke gue, kenapa juga lo sampe nyeret Yeonji dalam masalah ini? Apa salah Yeonji? Kenapa sampe lo tega bunuh dia?!"

Mereka berdua menajamkan pendengarannya. Dengan Yeonjun yang diam-diam mengeluarkan ponselnya, menyalakan alat perekam suara lalu menaruhnya kembali pada saku celana.

"Lo mau tau kenapa?"

"Karna yang Ayah lo bunuh itu, orang tua gue! IBU GUE!"

"Dan alasan gue bunuh Yeonji karna gue gak suka liat kalian berdua pacaran! Yeonji milik gue dan selamanya juga gitu! Gak akan gue biarin seorang pun milikin dia, terutama, LO!"

Baik Yeonjun maupun Taehyun sama-sama terlonjak kaget. Tidak menyangka dengan perkataan yang di lontarkan Beomgyu.

Begitu halnya dengan Soobin, pemuda itu lebih terkejut dengan itu. Sebuah fakta baru yang baru di dengarnya.

Kepalan di tangannya mengerat, siap untuk memberikan siapa saja sebuah pukulan.

"Kalau gue gak bisa milikin dia, maka siapa aja pun gak akan bisa buat milikin dia!"

Bugh

Tubuh Beomgyu tersungkur tatakala sebuah pukulan kuat melayang mengenai rahangnya.

Pemuda itu terkekeh sarkas, sebuah seringaian terbit di bibirnya.

"Lo pikir, dengan cara seperti ini semuanya bakal berakhir sesuai apa yang lo mau?!" tuntut Soobin, pemuda itu bahkan sudah meneteskan air mata.

"Lo pikir, dengan balas dendam semuanya bakal beres?" desisnya.

"Oke, kalau lo gak suka sama gue, lo bisa lampiasin ke gue! Tapi gak dengan lampiasin semuanya ke orang yang gak tau apapun tentang masalah ini!"

Beomgyu balas menatap Soobin. Dia bangkit, mengusap darah di sudut bibir kasar.

"Ck, sok banget lo," decaknya.

"Paling senggol dikit langsung nangis, make pertaruhin diri lagi. Basi," remeh Beomgyu. Pemuda itu berjalan mendekati ke arah Soobin, dengan satu tangan dia sembunyikan di balik badannya.

"Kesedihan harus di bayar dengan kesedihan, dan nyawa harus di bayar dengan nyawa. Dan sekarang kalian harus ngerasain itu semua!"

"Han si*lan Yoongi harus ngerasain juga apa yang Ayah dan gue rasain!"

Yeonjun dan Taehyun yang masih di sana mencoba mengintip, keduanya sama terkejut kala melihat besi berkarat yang di pegang Beomgyu di sebalik tubuhnya.

"Lo udah gila ya?!" Soobin mencoba menangkis pukulan tangan Beomgyu—yang kini menyerangnya menggunakan satu tangan serta tendangan pada kakinya.

Soobin kewalahan, tentu saja. Perlu di ingat bahwa dirinya tidak pandai dalam hal bela diri, dan jangan lupakan bahwa Beomgyu dulu pernah mengikuti les taekwondo, yang tentu saja membuat pemuda itu jauh lebih unggul darinya.

"Say bye to world."

Crush


To Be Continued …

[√] Can't You See Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang