EMPAT BELAS

147 21 5
                                    

Hai, gimana kabar kalian saat ini?

Uang nya masih setia sama dompet, kah?

Kalo aku, sih, kayaknya engga ya><
••

Yang udah baca bab 13, lebih baik baca ulang ya, takutnya nanti lupa sama alurnya.

Udah ah, ayo capcus, happy reading!

Typo bertebaran!

•••

•14•

Belakangan ini, Abinaya tidak pernah di ganggu lagi oleh Rafael. Setelah kejadian dimana waktu ia dan Rafael jalan bersama, ia tidak pernah mendapat kabar lagi darinya.
Terakhir kali ia melihat Rafael, waktu hari Senin, dan sekarang sudah hari Jum'at. Berarti ia tidak bertemu dengan Rafael sudah 3 hari lamanya.

Entah kemana manusia rese itu, Abinaya tidak memperdulikan nya, malah ia sangat bersyukur karena sudah terlepas dari manusia aneh itu.

Sekarang, Abinaya sedang bersiap-siap untuk berangkat sekolah, hari ini ia sengaja mengucir kuda rambutnya. Setelah itu, ia memoleskan sedikit lipglos ke bibir tipisnya, tanpa memberikan bedak di wajahnya.

"Sayang! Sini sarapan dulu nak?" Teriak Sarah dari ruang makan.

"Iya, Bunda!" Setelah mengatakan itu, Abinaya langsung saja memakai sepatunya, lalu bergegas menuju lantai bawah untuk sarapan.

Setelah selesai sarapan, Abinaya langsung berpamitan kepada Sarah, "Mau berangkat dulu ya, Bunda," ucapnya sambil mencium tangan Sarah.

"Iya, sayang, hati-hati ya Nak," ucap Sarah, lalu di akhiri dengan anggukan kecil dari anaknya.

Baru saja Abinaya menginjakkan kakinya di teras depan, ia di kejutkan dengan sosok laki-laki yang berada di depan rumahnya sambil duduk di atas motor

"L-lo, ng-ngapain disini?" Tanya Abinaya kepada laki-laki itu.

Laki-laki itu tak menjawab, ia malah langsung memberikan helm ke arah Abinaya.

Abinaya kesal karena tak mendapati jawaban apapun dari laki-laki itu, "ngapain ngasih gue helm?" Tanya nya heran.

"Naik," lagi-lagi, laki-laki itu tak menjawab pertanyaannya.

"Dih, enggak-enggak, gue mau naik angkot aja."

"Mau mati?!" Ucap laki-laki itu.

Tentunya kalian tau siapa laki-laki itu. Ya, betul, tentunya laki-laki itu yang tak lain adalah Rafael. Sosok laki-laki yang belakangan ini tidak terlihat batang hidungnya.

Huftt.. batu juga Abinaya sangat-sangat bersyukur karena Rafael tidak muncul di hadapannya lagi, tetapi sekarang apa? Ia malah di pertemukan kembali dengan hantu berwujud manusia itu.

Setelah mendengar ucapan Rafael yang menurutnya mengerikan, Abinaya terpaksa menaiki motor Rafael. Ya, Abinaya sangat lemah jika Rafael sudah mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

Rafael yang merasakan pergerakan Abinaya menaiki motornya pun, lantas membuat bibirnya naik namun hanya sedikit. Ingat, hanya sedikit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ABINAYA [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang