2. Jihan dan Ganta

131 42 7
                                    

Jihan sedang duduk manis di atas kasurnya. Cewek itu memejamkan matanya rapat-rapat sambil mengatur nafasnya dan berusaha tenang.

"Tenang Jihan. Lo lagi mimpi dan sebentar lagi lo pasti kebangun. Ayo bangun Jihan Amelia, bangun dari mimpi konyol lo ini."

"Jihan, buka matamu!"

Jihan membuka matanya dan menatap Ganta dengan tatapan tak suka. Ganta membungkukkan tubuhnya lalu seketika cowok itu berubah menjadi kucing oren bermata violet, Puyo.

Jihan tak bisa menahan rasa terkejutnya. Cewek itu menutup mulutnya dengan kedua tangan ketika melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Ganta membungkuk dan berubah menjadi Puyo, meninggalkan selimut putih milik Jihan yang alhasil menutupi seluruh tubuh Puyo kecuali kepalanya.

"P-puyo...?"

"Enggak, enggak.. Puyo kucing, bukan manusia..." lirih Jihan, dirinya terlihat seperti berusaha keras agar tidak menangis.

Cewek itu menarik nafas dalam-dalam lalu menampar dirinya sendiri untuk memastikan bahwa dirinya sedang bermimpi.

"AAWWW!!" Jihan meringis kesakitan ketika tamparan yang ia layangkan pada dirinya sendiri menimbulkan rasa sakit dan membuat pipinya memerah.

"S-sakit..."

"Berarti..." Jihan melirik Puyo yang masih terlilit selimut miliknya. "Beneran...?" lirihnya agak sedikit gelagapan.

Sekujur tubuh Jihan terasa lemah lalu cewek itu terjatuh pingsan di atas tempat tidurnya. Melihat hal itu, Ganta kembali berubah wujud menjadi manusia. Cowok itu membaluti tubuhnya dengan selimut lalu menghampiri Jihan yang pingsan di atas ranjang.

"Hei, Jihan?" cowok itu menepuk-nepuk pipi Jihan namun cewek itu tak kunjung bangun. "Apa sekencang itu kamu menampar dirimu sendiri sampai kamu jatuh pingsan?" cowok itu bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

Ganta meraih kedua kaki Jihan dan membenarkan posisi baring cewek itu. Cowok itu membuka lemari pakaian di kamar itu lalu mengambil sehelai selimut tebal berwarna biru yang kemudian ia gunakan untuk menyelimuti tubuh Jihan.

"Apa yang harus saya lakukan?" gumam Ganta, cowok itu menggigiti jarinya sendiri saking bingungnya.

Tiba-tiba Ganta teringat adegan di drama yang pernah ia tonton bersama Jihan. Cowok itu cepat-cepat masuk ke dalam kamar mandi yang menyatu dengan kamar tidur Jihan lalu keluar sambil membawa segayung air bak mandi yang langsung ia siramkan ke wajah Jihan dengan teganya.

"Ratu Scarlett merepotkan. Kenapa tiba-tiba saya bisa berubah menjadi manusia tapi tidak seutuhnya? Apa dia tidak niat menolong?" gerutu Ganta sambil meletakkan gayung itu ke atas nakas.

Disisi lain, Jihan terlonjak bangun. Cewek itu menyeka air di wajahnya dengan kasar dan penuh emosi. "GILA LO YAAA!! Lo kira gue taneman yang bebas lo sirem-sirem?!"

"M-maaf, Jihan. Saya tidak tau apa yang harus saya lakukan. Dan saya teringat drama acara televisi yang waktu itu kamu tonton bersama saya, jadi..." Ganta tak melanjutkan ucapannya ketika Jihan tampak telah paham.

"Itu kan cuma drama, aktinggg! Kenapa lo peragain langsung ke guee? Lo kira kagak dingin apa malem-malem disiram air?!!"

Ganta menundukkan kepalanya, "Maaf.."

Jihan mendengus kesal, cewek itu menyeka air yang membasahi setengah bagian tubuhnya. Bahkan tank-top yang ia pakai mulai basah dan lebih parahnya lagi pakaian dalamnya nyeplak.

Tapi tunggu..

Melihat hal itu, Jihan teringat sesuatu.

"PUYYOOOO! LO KAN SERING LIAT GUE GANTI BAJUUUUU!!!"

GantaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang