19. IT CALLED LOVE, RIGHT?

1.4K 210 33
                                    

Dan untuk beberapa alasan lain yang mendasari niat Aksa untuk kembali lagi ke kos adalah hatinya, hatinya yang membawanya kesini, ke tempat mereka.

+++

Memandang Vale diam-diam saat Vale sedang tidur adalah kepuasan tersendiri bagi Aksa, wajah tegas dan tajam itu seketika berubah menjadi wajah soft yang sangat lucu. Jadi mungkin begini yang dirasakan Vale ketika memandang dirinya saat tidur, katanya sih momen paling menggemaskan Aksa itu waktu tidur. Aksa percaya-percaya saja dan sekarang ia tahu rasanya itu.

Vale menggeliat pelan, masih enggan membuka matanya.

“Morning”

Terdengar suara halus Aksa yang membuat Vale langsung membuka matanya. Ia mengingat semalam Aksa-nya sudah kembali. Bahkan mereka tidur bersama di ranjang bawah milik Aksa. Vale memeluk Aksa begitupun Aksa yang balas memeluknya, sangat nyaman dan erat sampai tak terasa hari sudah pagi. Dan seperti biasa, Aksa akan bangun lebih awal untuk menyiapkan segalanya.

“Morning..”

“Mandi sana, gue buatin sandwich” sambung Aksa, Vale tersenyum mengangguk, kemudian bangun dari tidurnya dan bergegas untuk mandi.

Selama mandi, senyum itu tak pernah hilang dari wajahnya. Vale memutar waktu semalam tentang Aksa yang akhirnya kembali lagi ke rumah mereka--kos, membuatkan nasi goreng kesukaannya, dan Aksa yang akhirnya menerima perasaannya. Perasaan bahagia itu membuncah ketika Aksa memintanya untuk ikut berjuang bersama. Meskipun antara mereka belum ada hubungan khusus, tapi begini saja sudah sangat cukup bagi Vale. Setidaknya Vale bisa leluasa terhadap perasaannya kepada Aksa dan tidak ada pikiran-pikiran negatif yang terus menghantuinya seperti hari-hari kemarin.

Selesai mandi Vale langsung dihadapkan dengan Aksa yang menatakan sarapan untuknya. Vale tersenyum lagi, merasa benar-benar bahwa Aksa sudah kembali seperti dulu lagi. Bedanya, sekarang Aksa sudah mengetahui perasaannya. Sangat melegakan.

“Makasih” ucap Vale yang dibalas senyuman serta anggukan dari Aksa. Kemudian keduanya langsung duduk berhadapan untuk menikmati sarapannya.

Vale memakan sandwich buatan Aksa dengan lahap sampai ia tersadar Aksa malah diam dan memperhatikannya makan, “Kenapa nggak dimakan?” tanya Vale

“Nanti,”

“Sekarang Aksa”

Aksa hanya mengangguk sambil tersenyum dan tidak bergerak dari posisinya.

“Sa?”

“Hm?”

“Kenapa sih kok malah senyum?”

Aksara menggeleng, ia juga tidak tau kenapa sedari tadi senyum sendiri karena melihat Vale yang sarapan dengan sangat lahap di depannya.

“It’s been a long time” ucap Aksa akhirnya, ia mulai mengambil sandwich dan memakannya

“Baru dua minggu doang rasanya udah gini Le,” sambung Aksa membuat Vale tertawa kecil. Dirinya juga merasakan hal yang sama, dua minggu berpisah dengan Aksa rasanya seperti berpisah selama dua tahun.

“Jangan ngilang lagi makanya” ujar Vale

“Nanti lo mau apa?” tanya Aksa yang tidak dimengerti Vale

“Apa?”

“Lo kan mau buat gue cinta sama lo,”

“Uhuk-uhuk”

Ucapan Aksa sedikit membuat Vale tersedak batuk, Aksa langsung sigap memberinya minum.

“Pingg-pingg”

WISH YOU WERE GAY | NOHYUCKWhere stories live. Discover now