1. STATISTIKA

2.2K 306 13
                                    

bilangnya sih mau main ps seharian, realitanya rapat.
-dari Aksa untuk Vale

++++

Aksara dan Valeron sedang disibukkan dengan tugas mata kuliah statistika, mereka duduk berhadapan dengan satu meja rendah yang diatasnya berserakan buku dan kertas-kertas. Ingat, mereka kan satu jurusan dan satu kelas, jadi intinya sharing is caring. Meskipun begitu, mereka ini sebenarnya pintar, buktinya mereka sedang sibuk dengan bukunya masing-masing, maksudnya sharing disini adalah ketika salah satu diantara mereka sudah buntu atau tidak mengerti maka akan meminta penjelasan satu yang lainnya. Istilahnya mereka ini selalu belajar bersama, dari dulu sampai sekarang.

Mata Aksa sangat fokus bolak balik antara kalkulator dan buku, memencet angka di kalkulator untuk mendapatkan hasil lalu menuliskannya di buku. Sesekali jidatnya berkerut karena mendapati rumus yang menurutnya susah. Begitu pula dengan Vale, keduanya tampak sangat fokus.

Helaan napas kasar terdengar dari mulut Vale membuat Aksa mendongak menatapnya, kemudian tertawa kecil karena ia tau Vale mungkin sudah menyerah. Vale itu lebih prefer ke
hapalan bukan eksak, sedangkan Aksa kebalikannya.

“lo liat punya gue aja ntar” ucap Aksa membuat Vale tersenyum, tau aja kalau dia sudah menyerah dengan analisis-analisis yang semuanya angka.

“gue udah ngitung Sa, tangan gue salah mencet angka di kalkulator, hasilnya malah ngadi-ngadi, masak minus” alasan Vale yang sebenarnya tidak dibutuhkan Aksa.

“hng” balas Aksa seadanya.

Sembari menunggu Aksa selesai mengerjakan tugas, Vale membuka instagramnya, menggeser ke kanan pada halaman home untuk membuat story lalu memotret Aksa yang sedang fokus mengerjakan tugas tanpa Aksa ketahui, hanya foto saja, tanpa caption dan tanpa tag. Kemudian ia mempostingnya. Setelah itu, ia beranjak melihat story yang lain,
memencetnya asal karena ia tak berminat melihat itu tapi satu akun berhasil menarik perhatiannya. Username kinarasalsha memposting story bersama Aksa, meskipun hanya gitar dan badannya saja yang terlihat, Vale tau kalau itu Aksa. Merasa jengah, Vale keluar dari aplikasi tersebut, kemudian fokus kembali melihat Aksa dan tugasnya.

“lo tadi ke studio?” tanya Vale,

“hm”

“sama siapa aja disana?”

“ramean tapi pada nugas”

“salah sendiri, kan gue minta lo pulang ke kos”

Aksa menghentikan aktivitasnya dan melihat Vale didepannya dengan tatapan datar,

“apa,” tanya Vale

“ini perkara lo yang batalin janji ya sat,” ujar Aksa

“yaelah masih ngambek bocah”

“ya menurut lo???”

Vale tertawa kecil mendengar respon Aksa, perihal rencana PS-an yang tadi gagal karena Vale ada rapat dadakan dengan pengurus BEM. Padahal hanya PS, tapi Aksa seperti anak kecil yang bakal ngambek kalau tidak dituruti keinginannya.

“rambut lo gondrongan Sa” ucap Vale melihat rambut Aksa yang mulai memanjang,

“gausah ngalihin pembicaraan,”

“iya-iyaa maaf, ntar deh waktunya gue ganti, ps-an sepuasnya”

“ngomong doang realitanya rapat” ucap Aksa menyindirnya.

Merasa tersindir, Vale kemudian mengambil hp nya lalu menunjukkan sesuatu kepada Aksa,

“baca” ucap Vale memerintah Aksa,

WISH YOU WERE GAY | NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang