Mempertajam pendengarannya akhirnya dirinya bisa mendengar dengan jelas dimana suara itu.

Berjalan ke arah kanan sedikit dari tempatnya tadi berdiri dan berhenti di depan pintu warna coklat.

Gudang. Itulah yang ia lihat, menutup matanya sejenak untuk merasakan apakah didalam ada aliran kehidupan atau tidak.

Membuka matanya kembali saat merasakan aliran kehidupan yang sangat familiar.

Seperti aliran ...

Apa jangan-jangan?

Tanpa berpikir dua kali ia langsung menghancurkan pintu itu dengan satu pukulan telak. Pintu itu roboh dan hancur.

Saat masuk sang kaisar dikagetkan dengan keberadaan ketiga anaknya yang diikat di papan kayu, walaupun wajahnya tetap terlihat datar. Dengan tubuh bagian atas yang telanjang menampilkan ketiga punggung anaknya yang terluka.

Mata ketiga anaknya ditutup dan diikat oleh sebuah kain panjang berwarna hitam dan mulut mereka juga disumpal.

Sang kaisar dengan segera menghampiri ketiga anaknya yang terluka itu. Melepaskan semua ikatan tali yang membelenggu tubuh mereka dengan cepat dan mengobati punggung mereka masing-masing menggunakan elemen healer - nya.

Selesai menyembuhkan punggung ketiga anaknya, sang kaisar langsung bertanya kepada ketiga anaknya. Menanyakan sebenarnya apa yang terjadi di istana ini selama dirinya sedang pergi berperang.

Sang sulung yang memiliki pemikiran dewasa dan berperan sebagai yang tertua dari adik-adiknya. Segera menjelaskan kronologi yang sedang terjadi di istana ini kepada sang ayah.

Mendengar penjelasan anaknya, sang kaisar begitu murka aura yang dikeluarkannya begitu menyeramkan. Sampai-sampai tubuh ketiga anaknya gemetar walau samar.

Bagaimana bisa? Istrinya dengan tega menyiksa ketiga anaknya sendiri.

Darah dagingnya sendiri.

Mengurung mereka hampir semalaman tanpa makanan dan minuman dengan keadaan tubuh yang terluka.

Ia sampai tidak habis pikir dengan kelakuan istrinya.

Walaupun ketiga anaknya berbicara kalau mereka tidak menangis saat sang ibu yang dulunya mereka cintai itu menyiksa mereka semalaman.

Kaisar yang mendengar itu hanya bisa menghembuskan nafas beratnya. Ketiga anaknya memang menuruni sifat dirinya, dingin dan kaku selalu menampilkan wajah datar dimana pun dan kapan pun mereka berada. Juga dalam kondisi apapun itu mereka tetap menampilkan wajah datarnya.

Menghembuskan nafasnya sekali lagi sang kaisar kembali bertanya kepada ketiga anaknya menanyakan dimana keberadaan sang istri sekaligus ibu dari anak-anaknya. Oh mungkin saat mereka bertemu status sang istri akan berubah menjadi mantan istri.

Giliran sang anak ketiga yang angkat berbicara. Dirinya memberitahu bahwa sang ibu pergi bersama seorang lelaki.

Lelaki?

Meski saat itu mata mereka ditutup dan diikat dengan erat, tetapi telinga mereka masih bisa mendengar dengan jelas. Dengan siapa ibu mereka itu berbicara.

' PRINCE BAD BOY ' (HIATUS) Where stories live. Discover now