SLDT-1

34 3 2
                                    

"Kalo boleh memilih, aku tidak ingin lahir ke dunia ini jika akhir nya harus begini!"—Sakura.H

Happy reading📖


"Haruno Sakura, pindahan dari Sunna High School."

Seluruh siswa-siswi yang berada di bangku masing-masing menatap gadis di depan papan tulis itu dengan pandangan bingung.

Ya, gadis bernama lengkap Haruno Sakura itu merupakan salah satu siswi pindahan yang sekarang berada di kelas 11Ipa². Tapi yang membuat mereka heran adalah wajah gadis itu yang nampak babak belur, mulai dari sudut bibir kanan dan juga pelipis mata.

Salah seorang dari meja pojok kiri mengangkat tangan kanannya.

"Maaf Sensei, boleh saya bertanya?"

Guru cantik bernama Konan yang menjabat sebagai wali kelas 11Ipa² itu mengangguk sambil mengucapkan kata silahkan.

"Kenapa berandalan seperti dia bisa masuk ke kelas kita?"

Pertanyaan dari laki-laki bernama Nagato membuat semua bungkam termasuk Sakura yang notabenenya murid baru.

Sakura merasa agak tertohok dengan pertanyaan dari lelaki itu, memang benar wajahnya babak belur tapi bukan berarti dia berandalan.

"Nagato, yang sopan kalau berbicara. hargai Sakura sebagai teman baru kalian."

Mereka semua saling pandang membuat Konan- Sensei menghela nafas panjang. Siswa-siswi 11Ipa² sangat tidak bisa sopan, bahkan kelakuan mereka hampir sama dengan anak IPS.

Sakura berjalan menuju bangku dekat dengan jendela, tepatnya depan pojok kanan, setelah Konan-sensei menyuruhnya duduk dan guru cantik itu pamit untuk kembali ke ruangannya. Di samping kirinya ada seorang gadis yang tampak santai sedari tadi. Entah lah, mungkin dia orang yang cuek?

"Mau kenalan?" Tanya gadis itu.

Sakura terlonjak kaget, sepertinya ia ketahuan melirik gadis di sampingnya itu.

"Aku Sabaku No Temari, panggil aja Temari."

Oh, rupanya gadis itu tidak seperti yang Sela pikirkan. Buktinya ia nampak ramah.

"Haruno Sakura, salam kenal."

Sakura memalingkan wajahnya ke arah lain saat Temari melihat dan tersenyum kearahnya.

"Semoga kau betah di sini. Karena seperti yang kau liat barusan, mereka orangnya tidak punya hati." Sakura mengikuti arah pandang gadis berkucir empat itu.

"Dia Nagato. Kau harus berhati-hati dengannya karna dia bisa saja melakukan apa saja yang dia mau."

Sakura menoleh ke arah Temari sambil berucap, "Apa setiap siswa baru akan ia ganggu?"

"Entah lah, dia menganggu Kalau dia merasa tidak suka saja dengan orang tersebut. By the way, wajah mu kenapa?" Temari melirik sekilas ke arah Sakura. Tangannya diletakkan di atas meja kemudian membaringkan kepalanya di lipatan tangan.

Sakura meraba sudut bibirnya, kemudian meringis pelan. Ini ulah suruhan Kaa-sannya, kemarin saat Sakura ingin kabur dari rumah karena tidak mau pindah sekolah, alhasil seperti ini lah wajahnya sekarang, banyak lebam.

"Ah, tidak apa-apa. Ini hanya insiden kecil saja saat aku mengejar maling." Temari menoleh namun kepalanya masih di atas lipatan tangan.

"Waw, manis sekali," ejek Temari dan Sakura hanya tersenyum.

Gadis klan Sabaku itu meluruskan duduknya kemudian menjentikkan jari tangannya seolah baru saja mendapatkan sebuah ide.

"Mau kukenalkan dengan dua sahabatku? Mereka satu sekolah juga hanya beda kelas saja."

Sebutir Luka Dari TuhanWhere stories live. Discover now