Tidak mendapatkan respon dari orang yang ada di depannya ini, dengan kesal Naruto membalikkan tubuh Sakura agar berhadapan dengannya.

SREETT

"Hehehe... Hai... kita bertemu lagi..." sapa Sakura sambil nyengir pada Naruto.

Naruto melongo melihat Sakura yang malah nyengir padanya.

"Sampai jumpa lagi..."

DUAGGH

"HUWWAAA..." teriak Naruto kesakitan.

Sakura menginjak kaki Naruto yang sebelah kanan dengan keras, lalu segera melesat pergi dengan cepat dan cepat-cepat pergi dari desa ini.

"HEI, PENCUR— EH, maksudku, SAKURAAAA...!!!" teriak Naruto pada Sakura yang sudah jauh pergi.

"Cih, aku sial sekali bertemu lagi dengannya!" gerutu Sakura kesal.

Inilah pertemuan ketiga Sakura dan Naruto.

୧(﹒︠ᴗ﹒︡)୨

"Hei, kau mau uang?"

"Tentu saja mau! Ada kerjaan untukku?"

"Kalau kau mau, sebenarnya banyak."

"Cih, pembohong! Memangnya apa?!"

"Aku tidak bohong, Bocah! Bos Pein sedang bertengkar dengan istrinya Konan. Pein menyuruhku untuk mencarikannya sebuket mawar putih. Aku sedang sibuk disini, ramai, makanya kau mau tidak mencarikan sebuket mawar putih? Mawarnya harus berwarna putih dan berjumlah tiga puluh, tidak kurang—tidak lebih. Imbalannya besar, lho! Kalau Pein sedang pusing karena istrinya, berapapun pasti akan dibayar oleh Pein, hehehe..."

"Cuma mawar putih? Berjumlah tiga puluh?"

"Ya!"

"Itu sih gampang... aku hanya perlu mencarinya di kebun atau di hutan? Trus tinggal di ikat-ikat!"

"Tidak boleh! Pein maunya bunga yang berasal dari toko bunga!"

"Mana ada di sini toko bunga?!"

"Kau pergi saja lagi ke Konoha, disana ada sebuah toko bunga. Kalau tidak salah nama tokonya, Toko Bunga Yamanaka. Ya, benar itu namanya!"

"Di Konoha? Aku tidak mau!"

Mendengar kata Konoha, membuat Sakura mengingat seorang laki-laki berambut kuning jabrik yang selalu bertemu dengannya.

"Hei, kalau kau mau, kau boleh menginap disini seminggu! Kamar dan makan gratis!"

"Tidak! Aku tidak mau ke Konoha lagi!"

"Benar? Kau tidur dimana sekarang, hah?"

"Di gunung, kenapa?"

"Yakin tidak mau tidur disini? Bagaimana kalau sebulan?"

"Tumben kau baik, ada apa memangnya?"

Sakura menatap curiga Kakuzu yang sepertinya ingin sekali dirinya pergi ke Konoha untuk membeli sebuket mawar putih di Konoha.

"Memberi satu orang untuk menginap selama sebulan, lebih baik... daripada tempat hiburan ini langsung hancur karena Pein yang mengamuk karena tidak mendapatkan bunga mawar. Ayolah Sakura..."

"Huh! Dasar pemaksa! Janji, ya! Selain dapat menginap selama sebulan dan makan, aku juga mau uangnya!"

"Ya, ya, ya... Itu gampang! Sudah sana cepat pergi!"

"Baik, aku pergi sekarang!"

Disini Sakura sekarang, di depan pintu gerbang Desa Konoha. Biasanya ada empat atau dua orang yang menjaga pintu gerbang ini, sekarang tidak ada satu orang pun yang menjaga pintu.

Seperti Matahari TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang