Berakhir, kah?

63 6 1
                                    


"Kau lagi, Cantik,"

"Hah! Kenapa? Tidak suka kalau aku berulah di desamu?"

"Tidak, aku malah senang kau datang ke desa ini, hehehe..."

"Kalau begitu, jangan halangi aku kali ini!"

"Tidak bisa, aku akan tetap menjaga keamanan di desa ini. Sebaiknya rubah lah kebiasaan mu untuk tidak menjadi seorang penjahat lagi."

"Apa peduli mu padaku? Kau bukan siapa-siapaku!"

"Aku memang bukan siapa-siapa mu, tapi aku perduli padamu..."

"Apaan itu? Aku tidak mengerti! Sekarang juga kau minggir!"

"Tidak!"

"Minggir!"

"Tidak!"

"Grrr... Baiklah, kalau memang itu mau mu..."

Terlihat dua orang sedang berdiri berhadapan di atas atap sebuah rumah yang sangat besar. Rumah seorang bangsawan yang sangat terkenal dari klan Hyuuga. Seorang gadis berambut warna merah muda panjang yang diikat ekor kuda tinggi, bersiap dalam kuda-kudanya. Di hadapannya adalah seorang laki-laki berambut kuning jabrik yang terlihat sangat santai sambil tersenyum lebar pada perempuan di depannya.

"Hentikan cengiran lebar mu itu! Itu sangat memuakkan!"

"Hehehe... benarkah? Kalau begitu, aku akan selalu tersenyum seperti ini hanya kepadamu... Terima kasih atas pujiannya..."

"Baka! Aku tidak memujimu, tahu!"

"Hehehehe...."

"Dasar! Lihat saja, kali ini aku tidak akan kalah darimu!"

Gadis itu mengeluarkan sebuah kunai dari tas kecil yang ada di pinggangnya. Dengan cepat ia mengarahkan kunai itu pada laki-laki di depannya. Sayangnya, gadis itu kurang cepat, tangan yang memegang kunai itu bisa ditahan oleh laki-laki itu.

"Sudah aku bilang berapa kali, kau tidak akan pernah menang melawanku, Cantik."

Laki-laki itu menyeringai, gadis itu mendengus kesal.

Mencoba melepaskan tangannya yang ditahan oleh laki-laki yang ada di depannya, gadis itu meronta-ronta agar laki-laki itu melepaskannya. Karena gadis di depannya ini terus meronta-ronta, laki-laki itu kini menahan kedua tangan gadis itu di belakang.

"Menyerah lah... Jangan berbuat hal seperti ini lagi..."

"Tidak akan! Kalau aku tidak berbuat seperti ini, aku mau makan apa? Baka!"

"Kau bisa mencari pekerjaan yang lebih baik,"

"Bicara memang gampang! Aku tidak seperti dirimu! Sebaiknya kau lepaskan aku!"

"Apa yang kalian berdua lakukan disini?"

Seorang laki-laki dewasa tiba-tiba saja muncul di atap rumah. Kedua orang yang tadi sibuk berbicara, kini mereka mengalihkan pandangannya pada seorang laki-laki berambut panjang dan menatap mereka berdua dengan tatapan mematikan.

"Kau... bukankah kau adalah Sakura Hitam itu? Jadi, apa yang kau lakukan di atap rumahku?"

"Hah! Sial! Aku jadi tertangkap seperti ini..."

"Naruto! Cepat bawa dia ke Hokage!"

"I-iya, Paman Hiashi!"

Gadis itu berpikir dia harus bebas, jangan sampai ia bertemu dengan Hokage. Habislah dia kalau sampai hidup di penjara. Sesaat gadis itu menyeringai menyeramkan, dia menatap laki-laki berambut kuning yang bernama Naruto dengan sangat tajam.

Seperti Matahari TerbitWhere stories live. Discover now