"Gapapa," Jawab Toni santai.

"Lo pada kalo gak cari masalah gak tenang kali ya?" tanya Varo.

Roy mengangguk santai, "Soalnya kalo liat lo pada buat gue jijik sama muka-muka penghianat."

"Anjing," Ragil hendak menyerang tapi bahu nya dipegang oleh Galang, Cowok itu menggeleng pertanda jangan.

"Mau lo apa sekarang?" Galang membuka suara dengan sorot mata yang tajam membuat orang yang disitu meneguk ludah.

"Ngaku kalo kalian penghianat!" seru Toni disorak-soraki anggotanya.

"Penghianat? gak salah?" Galang maju mendekati Roy lalu menatapnya sedikit kebawah, meledek cowok itu yang sedikit pendek membuat Roy menggeram.

"Perlu gue tegasin kalo batra itu penghianat?"

Roy tak terima lantas memberi Galang tinjuan di muka cowok itu, Galang berdecih mengusap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Varo dan yang lainnya berniat menghajar para anggota batra, tapi lagi-lagi Galang menatap semua anggota nya seraya menggeleng kepala.

"Lang?!" sentak Ragil.

Galang tak menjawab, ia menatap Roy dengan menyeringai.

"Mending lo pergi atau anggota gue bakal turun tangan?" Galang memberi penawaran.

"Gak! sebelum lo dan anggota lo ngaku"

"Ngaku apa lagi sih?" tanya Varo santai.

"Altra ngaku kalo kami yang terkuat di sini" ucap Irham, disamping nya Kevan memeletkan lidah meledek Roy.

"Bangsat!" umpat Toni mengepalkan tangannya.

"Denger-denger Altra punya bu bos?" tanya Roy nyeleneh.

Galang menegang, apa yang ditakuti nya sekarang ingin terjadi. Cowok itu menetralisir degup jantung yang berdetak kencang.

"Secantik apa sih sampe dijadiin bu bos?" ledek Toni.

"Pasti kaya cewek dulu, yang kita anter pulang mau-mau aja dengan alasan 'gapapa deh ganteng' Haha iya ngga?" Roy melirik anggota nya sambil tertawa diikuti mereka juga.

"Halah belum tau aja lo," sahut Jefri.

"Bu bos kita gak kaya gitu," ucap Rayhan.

"Ah masa?" Toni meledek.

"Kalo gitu boleh dong kita ajak main-main?"

Galang melayangkan tinjuan pada Roy, lantas anggota altra langsung menyerang Batra. Adegan saling menyerang itu disaksikan beberapa orang dibelakang sana.

"Sekarang"

Seseorang itu mengangguk setelah mendengar perintah yang terdengar lewat earpoads.

"Lo gak kasian sama orangtua lo?"

Aksi baku hantam seketika berhenti menatapnya yang sedang menyeka sudut bibirnya, Roy yang merasa dikasih pertanyaan pun menoleh.

"Maksud lo?"

Kevan terkekeh seraya menyeka sudut bibirnya, "Orang tua lo kerja tapi anak nya meresahkan masyarakat"

Roy menegang sehingga menimbulkan raut wajah gugup tapi ia tutupi kembali dengan tersenyum sinis.

"dia tau tentang keluarga gue?"

"Lo gak tau apa-apa soal orangtua gue"

Kevan tertawa remeh, Irham menatap cowok itu dengan heran lalu tersenyum smirk.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang