20. Survivor - SEASON 1 FINALE

19 2 0
                                    

.

.

10 menit yang lalu, Jane's POV

"lempar." Perintah Jihyo pada Kyu, sontak petugas yang berkeliaran di lantai dua berteriak terkejut.

"asep dari mana nih??"

"siaga semuanya, jangan sampe--- ugh!!"

Ino dan aku menerjang beberapa petugas yang tak bisa melihat dalam kepulan asap, disusul Kyu dan Jongho juga menghantam petugas lain dalam perjalanan kami menuju ruangan yang kusebutkan.

"... kamu yakin mau lakuin ini?" tanya Jihyo, "... sekolah ini bisa lenyap, Jane."

Aku mengulum bibir frustasi, hanya cara ini yang bisa mengalihkan perhatian para petugas untuk melakukan evakuasi pada siswa dan guru lain yang tersisa di halaman sekolah.

"sekolah bisa dibangun lagi, tapi.... Masa depan kita belum tentu, apalagi kalo harus berhadapan sama Deputy." Jawabku seraya membuka lemari-lemari berisi bahan kimia dan menemukan botol bertuliskan AMONIUM NITRAT

"J-jane itu... ati-ati, ledakannya bisa bikin kita mati!" tegur Ino.

"kalian evakuasi ke pintu rahasia yang tadi kakak ceritain." Ucapku, "nanti aku nyusul."

"ngga bisa." Cetus Ino, "gue harus pastiin lo selamat, Kyu Jihyo Jongho.. evakuasi segera!"

"Jane!!" Jihyo meronta berusaha meraihku seraya Kyu dan Jongho membawanya, aku memandang ke sekitar dan memutar otak bagaimana caranya membuat zat ini bereaksi.

"tunggu apa lagi, butuh ini?" Ino mengeluarkan korek gas dari kantong celana, aku mengangguk dan mengisyaratkan Ino menjauh dengan segera. Kupecahkan botol berisi Amonium Nitrat disusul korek gas yang dinyalakan.

Selamat tinggal Hwasa, selamat tinggal kekejian Distrik L...

.




Author's POV

DUARRRR!!

Jihyo Kyu dan Jongho menutup telinga seraya menyaksikan Ino dan Jane lompat ke pepohonan rimbun di seberang gedung sekolah disusul teriakan beberapa meter dari posisi mereka.

Jihyo Kyu dan Jongho menutup telinga seraya menyaksikan Ino dan Jane lompat ke pepohonan rimbun di seberang gedung sekolah disusul teriakan beberapa meter dari posisi mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

".... Lee Jane sakit jiwa." Cetus Kyu termenung sesaat kemudian membantu Ino dan Jane menuruni pohon. "kalian ngga papa?"

Jane terkesiap menyadari beberapa batang daun menyilet kakinya, "gapapa aku masih bisa jalan." Ucapnya.

"ms. Yoon..." panggil Jihyo dari in-ear. "miss... kita udah evakuasi, ada yang bisa ngirimin jemputan ke posisi kami?"

Hening menerpa mereka beberapa waktu seraya ms. Yoon menjawab, "Intak lagi kesana, maaf... Yunseong kena luka tembak dan pendarahannya cukup parah."

Pupil mata Jihyo membulat seraya membuka ponsel menunjukkan posisi mobil JB yang dipasangi pelacak sederhana; terlalu sederhana sehingga tidak bisa dilacak oleh tekhnologi distrik L.

"bentar lagi sampe." Ucap Kyu membuka sedikit topengnya dan benar saja dalam waktu sepuluh menit mobil milik JB sampai di hadapan mereka.

"kok Yunseong bisa ketembak?" tanya Jihyo setelah mereka melanjutkan perjalanan ke rumah Ino. "jendela mobil ini bulletproof  kalo kata mas JB."

"sa-saya kurang tau kak." jawab Intak gugup karena tak pernah mengendarai mobil selama hidup. Setelah Kyu mengambil alih kemudi, Intak berucap "Jane... tadi kak Miyeon ngambil ini, mungkin bisa berguna suatu hari."

Degup jantung Jane bergemuruh, di tangannya tergeletak ponsel milik Ayah dengan bekas goresan peluru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Degup jantung Jane bergemuruh, di tangannya tergeletak ponsel milik Ayah dengan bekas goresan peluru. Ponsel itu masih hidup dan orang terakhir yang beliau hubungi adalah... mama Jane.

"ngga harus sekarang." Ino menutup ponsel dengan telapak tangan. "kita butuh mental yang stabil dan rencana... setelah ini mau kemana dan apa yang harus dilakukan supaya mas JB bertahan di Deputy."

"dan mulangin anak-anak kaum L." tambah Kyu, "kita gabisa tahan mereka terus-terusan, orang tua mereka pasti cemas kalo denger berita sekolah meledak."

Suasana hening... pandangan Jane memburam, pikirannya runyam, ingin meneriakkan nama Ayah; mengucap bahwa ia menyayangi pria itu sekaligus memohon maaf tak bisa menguburkannya dengan layak.

"Ino.." panggil Jihyo sembari mengisyaratkan dengan pandangan mata, Ino segera merengkuh tubuh Jane yang kemudian bergetar hebat.

" panggil Jihyo sembari mengisyaratkan dengan pandangan mata, Ino segera merengkuh tubuh Jane yang kemudian bergetar hebat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"it's okay.... MDX ada buat nolongin satu sama lain... nolongin kamu juga, jadi... gapapa Jane."

Mobil dengan segera meluncur menuju pinggir Distrik, tempat persembunyian sementara kaum MDX yang cepat atau lambat perlu rencana baru untuk mendapatkan hak mereka untuk hidup

.

.

.

SEASON 1 FIN



finally Season 1 kelar~ sekarang tinggal mikirin plot nya Season 2 deh hihi

rencananya Season 2 publish akhir taun sih, belom bikin draft juga soalnya

but anyway terima kasih para readers yang udah mampir dan sharing story ini ke semua sosial media

semoga M.D.X Season 2 kembali dengan cerita yang lebih seru dan menegangkan

dont forget to support my other work~

thank you, sehat selalu kalian readers kesayangan author

Friday, 13th Aug 2021

*also my Birthday teehee~~

M.D.X • SKZ Lee Know SEASON 1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang