4. Deputy's Heir

21 1 0
                                    

.

.

"... Kayaknya lingkungan sini terbiasa berantem dan perundungan ya?" komentarku setelah lagi-lagi ditarik Ino menuju rooftop. Kami duduk santai di kursi panjang dan Ino membelikanku minum.

"Ya emang gitu, bagian keguruannya aja ngga adil." Balas Ino. "Mereka para Turunan Deputy dibiarin sementara yang non Deputy diabaikan."

"... Turunan Deputy maksudnya gimana sih?" tanyaku keheranan.

"Mereka yang keluarganya punya jabatan di Deputy Distrik punya kuasa buat mecat dan mempermainkan reputasi guru." Jelas Ino, "Makanya rata-rata Turunan Deputy hobi menindas dari level yang santai sampe membahayakan."

".... Kak, bokap gue orang Deputy tapi gue juga kena waktu itu." Jawabku, Ino menatapku dalam kemudian memalingkan muka.

"Mana mungkin, Cuma ada satu MDX di Deputy." Ucap Ino.

"yaampun bahasa apalagi si itu?" ujarku kesal, "Kenapa kalian penduduk Distrik L istilahnya aneh-aneh!? keturunan Deputy, kaum Ambi sampe MD--"

"yaampun bahasa apalagi si itu?" ujarku kesal, "Kenapa kalian penduduk Distrik L istilahnya aneh-aneh!? keturunan Deputy, kaum Ambi sampe MD--"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seketika Ino menutup mulutku dengan tangannya, "Berisik." Komentarnya ketus, "emang ngga dikasitau Jihyo waktu dia kerumah lu?"

Aku menggeleng lambat, jarak Ino yang terlalu dekat membuatku mampu mengendus aroma parfum maskulin yang menempel di pergelangan tangannya membuat pupil mataku melebar.

"MDX itu komunitas." Ucap Ino dengan suara pelan, "Anggotanya tersebar di segala institusi, nanti ada waktunya lo gue bawa ke markasnya MDX."

"Fungsi komunitasnya buat apa?" tanyaku lagi. "kak Jihyo cuman cerita tentang distrik L dan R sama... kaum Ambi yang diburu karena ngga punya hak tinggal di wilayah manapun."

"Mencegah kaum Ambi terlibat sama Deputy distrik L." Jawab Ino, "Tuh ponsel lo bunyi, ga denger daritadi?"

Aku terperanjat seraya menatap layar ponsel, nomor Arin tertera disana. "Halo?"

"Jane Aku diruang BK nemenin Jongho ngadep Mr.Im." jawab Arin dari seberang telepon, "Pelajaran udah mulai?"

"Em... anu..." sontak aku gugup karena Ino menatapku dalam seakan aku tidak boleh memberitahu kalau kami di rooftop. "Aku masih diluar kelas sih, bentar lagi masuk nanti ku chat."

"Hahah.... Ternyata lo lumayan peka jadi orang, gue pelototin langsung paham maksud gue." Komentar Ino seraya bangkit dari kursi, "Masuk kelas sono."

"Kenapa tiap.... Tiap gue nyaris terlibat pertikaian kakak bawanya kesini?" tanyaku penasaran.

Ino yang selalu menampakkan wajah serius tiba-tiba tersenyum tipis, "Ini tempat kesukaan gue buat menyendiri jadi ngga ada tempat lain yang kepikiran selain disini."

.


"Selamat siang anak-anak." Sambut Mr.Rie memulai pelajaran, "Selamat siang Jane, gimana kabar kamu?"

M.D.X • SKZ Lee Know SEASON 1 ✓Where stories live. Discover now