Ik hou van jou

14 0 0
                                    

Links

Tak lama kemudian aku tertegun dan pikiran yang melayang di udara, sepi rasanya mendegar kicau burung yang terdiam dalam sangkar. Terbesit dipikiran bahwa ku hanya bermimpi menembus awan, zayyan dinyatakan hilang saat mengarungi ombak yang deras. Selama dua hari akhirnya ditemukan. Teringat dibenakku saat ia terakhir mengajak untuk makan siang, tidak lama dari itu.

Ada satu hal yang kuiingat, mensave videonya saat bermain uulele. Padahal hanya satu lagu yang kuajarkan, tapi lirik yang benar-benar mengenang. Hingga kuulangi berkali-kali videonya.

"aku kesal dengan jarak, yang sering memisahkan kita"

Saat itu agus mengajaku untuk ikut ke Jakarta, yang mana ku sedang sibuk-sibuknya dirumah. Tidak ada yang tau, apakah itu beneran nyata atau tidak. Orang yang sangat mengenal kelompok Sembilan, sekaligus yang paling kusegani. Rasa penyesalan yang meliputi itu tidak kunjung ilang seiring waktu. Andai ku bisa menemaninya makan siang, atau seandainya ku bisa ikut ke Jakarta.

Ku hanya melewati hari berdiam diri di kamar, hanya main dan tiduran. Karena saat itu libur semester. Sampai, akhirnya ku menemukan spot ternyamanku, yaitu teras kamarku. Setiap hari begadang untuk bermain game. Kemudian berdiam diri didepan teras. Hanya menerima angin malam yang bisa membuatku tenang. Aku teringat bahwa zayyan merokok. Terpikirkan olehku untuk pergi ke warung.

"Teh, suryanya ada?"

"ada, mau yang mana?"

"surya pro aja"

"koreknya juga sekalian ya"

Sangat nyaman sekali rasanya berdiam diri di teras. Anginnya benar-benar sejuk, ku hanya membakar sebatang demi sebatang. Sampai akhirnya tertidur. Esok paginya ku berangkat seperti biasa ke kampus. Berdiam diri di kosan dwi. Kosan yang terasa sepi. Seperti bukan rumahku lagi. Entah kenapa datang kesana hanya menimbulkan sebuah kenangan.

Ku teringat saat dimana aku dan dwi diminta untuk jadi model pakaiannya. Bisnis kecil-kecilan yang lumayan ada peminatnya.

"pi, besok libur lu ke kosan ye"

"ngapain dah?"

"udah dateng ae"

Sesampainya disana, ia mengeluarkan sebuah karung yang berisikan pakaian.

"ni, coba lu yang pake"

"lu jadi modelnya sama si dwi, ntar gua yang foto'

"goblog yakin lu?, muka gua pas-pasan"

"iye yakin"

Kita tidak ada yang tahu, agus pun demikian. Seandainya ada yang mengingatkan mungkin ia akan kembali menagis. Orang selalu silih berganti semau mereka. Tidak hanya itu mereka bahkan meninggalkan sebuah kenangan. Ku terus berdiam diri di Teras setiap malam. Masih memikirkan masa depan yang akan ku alami. Memikirkan semua nilai yang dibawah rata-rata kebanyakan orang.

Setiap hari menjadi sebuah ketenangan sesaat, mengalihkan perhatian pada main games dan lain hal. Kopi adalah sebuah pilihan tepat kala itu. Rokok benar-benar menenangkan jiwa dan raga, sampai akhirnya terbiasa. Tiap kali selesai mengerjakan tugas ku duduk diteras dengan ditemani secangkir kopi dan rokok. Kadang kala ku menyetel lagu di komputerku agar tidak terlalu sepi.

Masa-muda adalah masa yang mendebarkan, selalu ada hal baru yang terjadi entah kapan dan dimana. Bahkan bagaimana itu dapat terjadi.

Coffeeshop

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Coffee's TheoryWhere stories live. Discover now