Mutiara tidak pernah menduga dia akan terjebak didalam masalah yang dia sendiri tidak sengaja melakukannya,awalnya dia hanya karyawan biasa tapi tiba2 saja dia diangkat menjadi asisten pribadi seorang pengusaha muda yang begitu tampan siapa saja pas...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"kamu tunggu disini, aku akan memasak makan siang untuk kita. "
"kamu bisa memasak? "
"kamu meragukan ku? "
Mutiara menggelengkan kepalanya, entah kenapa semakin hari bosnya itu bertingkah aneh. Bukan aneh yang gimana-gimana, cuman Mutiara tidak habis pikir kenapa Zee selalu menunjukkan sikap yang berbeda ketika bersamanya.
Yang Mutiara tau, sosok Zee adalah pria yang begitu dingin dan tidak peduli terhadap orang lain. Tapi yang ia lihat sekarang Zee berbeda ketika bersamanya, terlebih pria itu juga seperti memberikan perhatian khusus kepadanya.
Mutiara mengenyahkan pikiran itu, bisa jadi Zee bersikap baik kepadanya karena Mutiara adalah asisten pria itu.
"Mutiara. "
"ehhh.. "Mutiara tersadar dari lamunannya.
"kamu mikirin apa? "
Mutiara menggelengkan kepalanya"tidak ada apa-apa kok hehe.. "ucap Mutiara cengegesan.
Zee menaikkan sebelah alisnya"oke baiklah, kamu tunggu disini aku mau kebawah untuk masak. "
"jadi kamu beneran mau masak? Bukannya dirumah ini banyak pelayan? "tanya Mutiara bingung soalnya dirumah ini terdapat banyak pelayan tapi kenapa Zee ngotot ingin memasak.
"Hari ini semua pelayan libur. "
"Libur?"
"iya."
Baru kali ini Mutiara mendengar pelayan ada liburnya, tidak Mutiara sangka ternyata seorang Zee baik juga kepada para pelayannya.
"Apa perlu aku bantu? "tanya Mutiara merasa tidak enak jika dirinya hanya berdiam diri dikamar Zee tampa membantu pria itu.
"tidak perlu, kamu cukup disini temani Bunny. "
Setelah mengucapkan itu Zee langsung melangkah keluar kamar, meninggalkan Mutiara sendiri bersama burung Zee.
"Bunny majikan kamu ngeselin ya. "ucap Mutiara sambil mengelus bulu lembut burung yang sekarang berada dikasur Zee.
"sebenarnya disini dia atau gue sih bosnya? Kenapa gue tidak melakukan pekerjaan apapun. "guman Mutiara.
"ini sebenarnya gue jadi asisten atau jadi istrinya sih? "
"gue kayak makan gaji buta kalau kayak gini."
"bodoamat lah gue pusing. "racaunya lalu merebahkan diri dikasur empuk milik Zee.
***
Akhirnya setelah berkutat cukup lama didapur, masakan yang Zee masak telah siap. Dia tidak sabar menunjukkan masakannya kepada Mutiara, dia pikir pasti Mutiara akan menyukai masakkannya.