"Beda-beda, biasanya juga kalo mau mens pasti emosi terus"

Ragil terkekeh, "Rasain aja Galang diamuk singa mau dateng bulan"

"Terus aku juga singa gitu?"

"Eh engga," sahut Ragil cepat.

"Bu bos duduk sana aja"

"Gak, mau duduk sama lo aja"

Irham semakin panik, ia cengengesan menatap Galang.

"Sini Cha sama aa Varo"

"Gak nanti Lea marah," Echa mengacuhkan Varo.

"Echa," panggil Galang lembut.

"Yaudah sini deketan," lanjutnya.

Gadis itu bersedekap cuek tapi tetap berjalan kearah Galang, "Apa?" tanya nya ketus.

"Mau makan apa?"

"Terserah"

"Cewek banget jawabannya," gumam Varo.

"Kasih nasi basi aja, pasti mau kaya Chika" sahut Ragil, spontan Chika menggeplak bahu cowok itu kencang.

"Sakit yang," keluh Ragil.

"Kamu mau apa?" tanya Galang lagi.

Echa sempat memikir tapi setelah itu senyum nya merekah, "Mau mie kuah pake telor"

"Loh bukannya disekolah udah makan spaghetti?" tanya Chika polos.

"Chika lo ember banget," celetuk Echa memelototi gadis itu yang cengengesan.

"Gak boleh," jawab Galang saat Echa ingin berbicara dengannya.

"Sekali lagi ya? cuaca mendung enaknya makan mie tau"

"Tadi katanya udah"

"Iya tapi mau lagi"

"Ck, yaudah tunggu sini"

Echa tersenyum puas ia duduk disofa panjang itu dengan tenang sambil menyeruput esnya, tak lama kemudian datang lah Galang dengan semangkok mie kuah ditambah telor.

"Uumm enak banget," gadis itu mengendus aroma mie yang mengunggah selera.

"Ih jadi pengen yang," adu Chika pada Ragil.

"Loh kemarin lo abis makan samyang ya Chik?" Echa bertanya dengan polos.

Chika melotot kearah gadis itu, "Heh kapan anjir"

"Kemaren, masa lupa?"

Chika mendelik tak suka, sial seharusnya ia tidak menganggu Echa tadi.

"Yang," panggil Chika lembut.

"Boleh," Gadis itu langsung tersenyum lebar mendengar Ragil, ia melirik Echa berniat meledek.

"Boleh aku potong usus kamu?" senyum Chika luntur seketika, Echa yang tak tahan lagi langsung menyemburkan tawa nya. Ruangan itu ramai tawa terdengar dari Echa, Varo, dan Irham.

"Potong aja sekalian ginjal nya," ucap Irham santai.

"Lumayan buat beli helm impian lo sama modif motor HAHAHA," sahut Varo diakhirnya tertawa kencang karena Chika menatap sinis kearahnya.

"Jahat banget, kita udahan deh"

Echa, Varo, Irham terdiam. Bukan waktunya bercanda karena gadis tadi mengatakan sesuatu yang bikin ketar-ketir.

"Yaudah," ucap Ragil santai lalu terdiam.

"Btw seblak mang jaja," lanjut Ragil berbinar.

"Aaaa seblak mang jaja," sahut Chika antusias.

ONLY MINE (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang