Chapter 30

44 4 0
                                    

"Aila!"

"Aila!"

"Ai!" Lisa terus meneriakkan nama gadis itu dengan lantang. Sejak tadi ia mencoba membangunkan Aila dari tidurnya. Usahanya membuahkan hasil karena perlahan gadis itu mulai membuka mata.

Saat terbangun dari tidurnya, Aila dikejutkan dengan situasi yang ia hadapi. Terduduk di kursi dengan tangan dan kaki yang terikat. "Kenapa kita diikat di kursi?"

"Gue bisa jelasin. Pertama, lo harus dengan cerita ini dulu," Lisa mulai bercerita.

Flashback on

"Kenapa lo nyuruh gue ke sini?" Tiffani langsung to the point saja.

Lisa mengeluarkan ponselnya lalu menunjukkan postingan sepupunya. "Nama asli lo bukan Tiffani kan, tapi Winter Kharisma."

"Ya, terus?" Tiffani tersenyum seringai.

"Berarti selama ini kakak udah nipu kami semua!" Lisa tak terima.

Tiffani memutar bola matanya jengah. "Keingintahuan lo ang besar itu bisa membuat rencanaku kacau."

"Kalian berdua tangkap dia dan bawa di ke ruang replika" perintah Tiffani kepada  anak buahnya.

"Ayo ikut kita" paksa salah satu dari mereka seraya mengunci pergelangan tangan lisa.

"Ih lepasin gak!" berontak lisa

"Gue bilang lepas!" teriaknya

"Lo berisik banget sih entar yang lain dengar lagi" tiffani geram. Ia lantas berjalan mendekati lisa lalu mengeluarkan jarum suntik dari dalam tas selempangnya kemudian menyuntikkannya ke lisa hingga membuatnya tak sadarkan diri.

Flashback off

"Hah! Jadi kak tiffani itu winter kharisma anak keduanya pak nildan kharisma" kaget aila

"T-tunggu itu berarti dia adiknya bu niar dong, tapi kenapa mereka bersikap seolah-olah saling gak kenal" bingung aila.

"Nah itu dia aku juga gak tau alasannya apa" jawab lisa seadanya.

"Eh,tapi tunggu! bukannya ini markas RED TAIL ya" tanya aila lantaran tempat mereka disekap saat ini sangat mirip dengan markas mereka.

Lisa menggeleng pelan "ini bukan markas RED Tail emang kelihatannya aja mirip, tapi bukan karena ruangan ini sebenarnya ruangan replika" jelasnya.

"Dari mana lo tau" tanya aila

"Dari kak tiffani, dia yang bilang ke aku" jawab lisa

"Dia juga bilang yang di bawah mungkin bisa dengar yang di atas,tapi yang di atas gak bisa dengar yang di bawah jadi percuma aja teriak minta tolong" tambahnya

Aila sama sekali tak paham dengan maksud lisa, tapi ia sangat berharap ada yang akan menyelamatkan mereka.

***

"Selamat datang di acara pensi tahunan kami semoga bapak dan ibu bisa menikmati acaranya" ucap dira kepada dua orang dewan sekolah yang baru datang. Dira dan art memamg ditugaskan untuk menyambut para tamu undangan.

"Kelihatannya hampir semua tamu undangan udah pada datang deh" art menebak-nebak.

"Kelihatannya sih gitu" dira sependapat dengan art

"Dira lo tau aila ada di mana gak?" tanya amanda yang baru tiba.

"Aku gak tau aila ada di mana emangnya kenapa?"

THE RED TAIL [Revisi]Where stories live. Discover now