Correct Me If I'm Wrong

Prolog

Angin terasa sejuk hari ini. Gadis itu sedang duduk di sebuah rooftop kafe sambil menyeruput es kopi susu nya. Ia sedang memikirkan bagaimana nasib nya nanti saat masuk perguruan tinggi. Sebenarnya ia tidak menyukai membahas perguruan tinggi karna menurut nya itu membosankan. Sudah dari kelas delapan ia sudah dibanjiri pertanyaan ingin masuk mana, karir apa yang ia suka, jurusan apa yang akan diambil. Beberapa orang memang menyukai nya, tapi tidak dengan nya. Mending jika dibolehkan masuk ke jurusan yang dingin kan, ini tidak. Seringkali ia memilih jurusan A, tapi orang tua nya memaksa di B. Tapi untung saja waktu kelas sepuluh orang tua nya menyetujui jurusan yang diingin kan nya.

Sama saja dengan hubungan mereka. Satu mengatakan A yang satu mengatakan B. dari sini sudah tidak ada kecocokan bukan? Tapi tidak tau jadi nya jika salah satu dsri mereka ada yang memaksakan juga seperti memberitau jurusan yang diinginkan.
Meninggalkan keluarga nya adalah salah satu hal yang paling di benci nya. Tapi entah mengapa meninggalkan laki-laki yang di depan nya ini sangat mudah. Entah apa gadis ini tidak terlalu menyukai nya atau bagaimana. Namun yang pasti ia sudah berpacaran dengan nya. Tidak, ia bukan perempuan yang suka memainkan laki-laki, namun memang begitu sifat nya. Bisa dibilang kedua nya yang memaksakan hubungan ini.

Hubungan mereka begitu-begitu saja sampai suatu hari salah satu dari mereka lelah dengan semua nya. Dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Kedua sifat mereka ini lah yang sulit di hilangkan. Sama-sama cuek. Kebanyakan orang menganggap pacar nya adalah orang yang spesial dalam hidup nya. Tapi percayalah, kedua manusia ini menganggap pacar sama sekali tidak bermakna dalam hidup nya. Jika berpikir mereka menanggap ini lelucon, ya, mereka menganggap nya itu.

***

Jangan lupa tinggalkan jejak yaa hihii