01 -Rendezvous-

2.1K 194 21
                                    

Halo, semuanya. Eh, ketemu lagi kita😁 Ada yang mau aku ubah dikit, siapa tahu jadi lancar deh update kedepannya[semoga]. Jadi, aku up lagi satu-satu ya... Xixixi.

***

Dua motor sport melaju dengan kecepatan tinggi, membelah jalanan sepi yang diguyur hujan sejak sore hari. Si pengendara bermotor hitam tampak melirik spionnya berkali-kali untuk memastikan motor merah di belakangnya masih tertinggal dengan jarak aman. Helm yang hanya menyisakan mata dan setengah hidung itu menampilkan binar bangga dari manik mata coklat si pengendara motor hitam.

Euforia yang dirasakan karena berada di depan membuat adrenalin pria itu membuncah hingga kembali menambah kecepatan. Untung saja jalanan yang mereka lalui bukanlah jalan raya nasional, melainkan jalur menuju pemukiman yang tidak ramai kendaraan. Apalagi sekarang, orang-orang terlalu malas keluar saat hujan.

Namun, hal itu membuat ia melupakan jalanan licin karena hujan juga kondisi yang berlubang di beberapa tempat. Merasa takut tersalip dan kalah dalam pertaruhan pribadi membuatnya tidak memedulikan apapun lagi, selain dari garis akhir kemenangan.

Lalu,

Jleg.

Mata pria itu membola. "Shit."

Braaakh!

Jalan yang berlubang membuat si pengendara ugal-ugalan hilang keseimbangan dan terjatuh sampai terpelanting ke tepi jalan, terpisah dari motornya yang masuk selokan.

Tin ... Tin ...!!

"Zeroun, duluan bro! Haha!!" Motor merah yang tadi sempat tertinggal kini melaju dengan santai.

"Arrrgh!" Geraman kesal tidak bisa terelakan.

Pria yang kini sibuk mengatur nafas karena marah itu bernama Zeroun. Zeroun Herdigan. Dia adalah putra tunggal dari seorang pengusaha ternama yang ketampanannya tiada dua, juga hal nakal lainnya.

Kresssek.

Suara plastik yang terjatuh menarik perhatian Zeroun untuk menengok ke sebelah kirinya.

Dan disanalah ia melihat seorang gadis berpayung hijau dengan jaket rajut biru muda sedang menatap dirinya dengan penuh curiga. Zeroun dapat melihat dari matanya yang tampak waspada.

"Ka--Kamu siapa? Ngapain malam-malam berdiri di pinggir jalan?" Gadis itu bertanya sembari mengambil kantung plastiknya yang terjatuh.

Zeroun hanya diam dan menatap si gadis dari helm full face yang masih menempel di kepalanya.

"Hey, kenapa diam saja? Menyingkirlah, aku ingin lewat!" Ujar gadis asing itu. Meskipun terdengar tegas, Zeroun yakin bahwa rasa takutnya sangat besar sampai bisa mendorong keberaniannya. "Apa kamu tuli?"

Zeroun mengernyit, "Jalanan ini masih luas, Nona. Kalau ingin lewat, lewat saja."

"Kamu gak akan ganggu atau narik aku saat lewat nanti kan?"

Zeroun tidak percaya bahwa seseorang menyangka dirinya adalah pria mesum yang selalu menggoda sembarang wanita. "Gak akan."

"Ba-- Oh, tunggu ..." Gadis itu tiba-tiba saja jalan mendekat. "Tangan kamu ngeluarin darah, oh! Jaketnya robek," ucapnya sembari memegang lengan kiri Zeroun.

Zeroun merasa bingung, bukankah dia gadis yang sama yang sebelumnya takut melewati dirinya? Lihatlah, sekarang ia sedang sibuk mengamati luka di tangan pria yang dicurigai mesum sebelumnya. Aneh sekali.

Gadis itu menengok ke seberang jalan dengan mata menyipit, seakan sedang mencari sesuatu. Dan benar saja, ia mulai mengangguk paham setelah melihat sebuah motor berwarna hitam membendung laju air di selokan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zeroun's WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang