18.

1.9K 232 34
                                    

"Kita tidak bisa duduk diam saja di sini! Kita harus menyelamatkan Hermione!" bentak Ron yang hendak keluar.

Harry menarik kerah baju Ron kasar.

"Aku tahu! Tapi kita harus membuat rencana untuk menyelamatkannya!"

"Fuck! Sudah 3 minggu tapi kita belum memiliki rencana juga." Ron meninju dinding frustasi.

Harry menghela napasnya. Dia sama frustasinya dengan Ron. Mereka harus segera menyelamatkan Hermione, tetapi mereka belum memiliki rencana juga.

Disaat-saat seperti inilah mereka membutuhkan Hermione.

Mereka tidak bisa asal menerobos masuk ke Malfoy Manor. Membuat rencananya pun harus matang, tidak sembrono yang berakibat fatal.

"Kita harus menghubungi Ordo."

"Itu terlalu berbahaya. Pelahap Maut berkeliaran di luar sana. Mereka menguasi semua alat transportasi." Bill berujar dari daun pintu.

Harry mengacak-ngacak rambutnya gusar.

"Lalu apa yang harus kita lakukan? Bagaimana caranya menyelamatkan Hermione di sana!?" teriak Ron marah.

"Sialan!"

"Sebenarnya aku memiliki rencana," kata Bill hati-hati. "Tapi ini sangat berisiko."

"Apa itu? Cepat beritahu kami!" desak Ron tak sabar.

Bill duduk di depan mereka. Wajahnya sangat serius.

***

Harry dan Ron menyelinap ke Grimmauld Place untuk menggambil Jubah Tembus Pandang. Tindakan ini memang sangat berisiko, mengingat mereka berdua adalah buronan dan para Pelahap Maut berkeliaran dengan bebas di luar sana.

Setelah mengambil jubahnya, mereka bergegas keluar dan ber-Disapparate. Sayangnya Pelahap Maut melihat mereka di pinggir hutan. Tanpa basa-basi Pelahap Maut menyerang mereka dengan brutal.

"Itu Potter!" teriak salah satu Pelahap Maut. "Bawa dia hidup-hidup!"

Ada sekitar 5 Pelahap Maut yang menyerang Harry dan Ron. Mereka jelas kalah jumlah, terlebih Pelahap Maut sangat berbahaya dan lebih pro berduel dibanding mereka.

Harry dan Ron berlari ketika mereka terdesak. Tiba-tiba sebuah mantra tepat mengenai tubuh mereka, menyebabkan jatuh dengan tubuh kaku.

Pandangan Harry kabur. Tubuhnya tidak bisa digerakkan, dia membeku. Pandangannya mengarah ke atas, dan saat itulah dia melihat mata sebiru Laut Circassia.

Penyihir pria itu mengarahkan tongkatnya ke Harry.

Jantung Harry berdetak kencang.

"Aperire Scutum."

Harry menunggu sesuatu yang terjadi. Tapi dia tidak merasakan apa-apa selain tubuhnya yang ditutupi oleh jubah ghaib yang dilempar.

"Mereka sudah pergi."

Harry mendengar langkah kaki yang menjauh.

***

Rencananya cukup sulit. Menggunakan Ramuan Polyjuice memang efektif. Namun pembuatannya membutuhkan waktu yang sangat lama.

Malfoy Manor sudah berada di jangkauan mereka. Dengan hati-hati Harry dan Ron berjalan pelan di bawah jubah ghaib.

"Dengar. Seperti yang sudah direncanakan. Kita harus mengutuk salah satu pengikut lingkaran dalam Pelahap Maut dan menuntunnya ke Hermione," jelas Harry sekali lagi.

"Dan siapa itu?"

"Antonin Dolohov."

Ron mengerang. Pria Rusia itu adalah mimpi buruk.

la viéWhere stories live. Discover now