"Inget gue wakil Araster gendut"ujar Bara dengan muka merah padam menahan malu dan jangan lupakan aura nya yang sangat songong itu

Menyimak perdebatan anggota dan wakilnya ini sepertinya jika Nathan mengerjai wakilnya--Bara sekali-kali bukan masalah
"Gausah songong, besok jabatan lo gua cabut"

Temone yang memang dasarnya memiliki humor yang sangat rendah, hanya mendengar Nathan berucap seperti itu ia tertawa terbahak-bahak
"BAHAHAHAHAHAHAH, mampus! makanya gausah songong Baranjing"

Bara menatap sengit Temone yang tidak berhenti-henti tertawanya
"Aelah boss, gitu banget lo sama wakil sendiri"ujar Bara tidak di hiraukan Nathan

"Gausah gitu muka lo, jijik"sarkas Galang, memang ya Galang ini sekalinya berbicara nusuk banget

"Lo mendingan diem deh kutub!"

"Kayanya kalo di jadiin ftv indosiar judulnya, wakil yang tersakiti, yagak Mon?"tanya Dito pada Temone

"Wah cocok banget si Dit"

poor of wakil Araster

"Gue pulang, nanti malem kumpulin beberapa anggota Araster, gue tunggu di markas"ucap Nathan di angguki anggotanya

Sebelum Nathan pergi, lelaki itu mengucapkan hanya 2 patah kata namun mampu membuat orang bergidik ngeri

"Jangan Telat!"ucap Nathan lalu melajukan motornya keluar area Sansekerta

•••

Hari sudah mulai gelap, bahkan cuaca sore ini mendung sangat memungkinkan jika akan turun hujan yang lebat, siswa siswi SMA SANSEKERTA sudah banyak yang meninggalkan sekolah, tetapi tidak dengan gadis cantik dengan rambut di ikat yang sedang duduk tenang di halte dekat sekolah menunggu jemputan.

"Ini pak Tono mana si, lama banget"gerutu gadis dengan rambut di ikat itu

Tak lama terdengar suara deruman motor dari arah belakang, yang membuat heran mengapa motor itu berhenti disini?

"Lo ngapain masi disini?"ucap pemuda itu setelah mematikan mesin motornya

Dengan takut Aura menoleh ke arah belakang, saat menoleh melihat siapa yang berdiri disana, membuat raut wajah yang tadinya takut dan gugup menjadi datar
"Nunggu jemputan, sana pergi hush hush"usir Aura

"Gua anter"ajak Nathan lebih tepatnya paksaan sembari memakai helm, namun kegiatannya terhenti kala Aura menolak ajakannya

"Ga! gausah"tolak Aura

Nathan menghembuskan nafasnya pelan, berusaha sabar dengan sikap keras kepala gadis di sampingnya ini
"Mau hujan, langit juga udah mulai mendung, lo yakin masih mau nunggu?"bujuk laki laki itu

Setelah lama menimbang, akhirnya Aura mau pulang bersama Nathan
"Gausah macem-macem lo!"

Nathan terkekeh
"Ga macem-macem, cuma satu macem"godanya

Aura menggeplak kepala Nathan yang tertutupi helm itu
"Gue lapor bunda lo!"oceh Aura

Setelah Aura menaiki motor Nathan langsung menghidupkan mesinnya dan membelah jalanan dengan motor sportnya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, sekarang mereka sudah sampai di depan rumah Aura. Buat yang bertanya kenapa Nathan bisa tahu rumah Aura? semua itu akan terungkap kapan-kapan.

"Thanks ya kak"ucap Aura seraya melepaskan helmnya lalu mengembalikannya kepada Nathan

"Gamau masuk dulu lo ka?"tanyanya

Nathan menggeleng
"Gausah gua masih ada urusan"tolak halus Nathan

"Sana masuk, gue pulang"setelah mengucapkan itu, Nathan langsung melajukan motornya

NATHANOnde histórias criam vida. Descubra agora