2. Kehidupan asli

111 35 2
                                    

"Assalamualaikum, Anindya pulang," salam Anindya saat membuka pintu rumahnya.

Sepi dan sunyi itulah keadaan saat ini. Menghela nafas lelah Anindya mendudukan dirinya di sofa ruang tamu, bersender dan memejamkan matanya sebentar lalu
membukanya kembali saat terdengar notifikasi dari hp nya.

Ayah
Ingat hari ini kamu ada les bahasa.

Me
Iya Yah

Menghela nafas kembali, Anindya mengambil tasnya yang tergeletak di meja lalu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Setelah sampai ia segera meletakkan tasnya asal, lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan, setelah selesai membersihkan badan Anindya memilih mengulang pembelajaran yang dipelajari di sekolah tadi.

Ketukan pintu mampu mengalihkan pandangan Anindya dari buku tulisnya, Anindya pun berjalan ke arah pintu lalu membukanya. Ternyata di sana ada bi Santi, pembantu keluarga Morgan.

"Ada apa, Bi?" tanya Anindya.

"Itu di depan sudah ada guru les, Non," jawab Bi Santi.

"Oh, iya. Makasih, Bi." Anindya pun menutup pintu saat bi Santi telah pamit.

Berjalan kearah meja belajarnya, Anindya mengambil alat tulis lesnya lalu keluar menuju ruang tamu di mana guru lesnya berada.

***

18:00 wib

"Anindya, turun kamu!"

Tubuh Anindya menegang mendengar suara itu. Itu adalah suara Zerga, ayah Anindya. Anindya bangkit dari posisi tidurnya lalu berjalan kearah meja belajar untuk mengambil kertas ulangan matematika tadi siang.

Saat berada di ujung tangga pemandangan yang pertama kali Anindya lihat adalah ayah dan ibunya yaitu Zerga dan Chika yang sedang duduk di sofa, Anindya berjalan dengan langkah pelan mendekati mereka.

Zerga menoleh memandang Anindya, "Mana hasil ulangan kamu?" tanyanya.

"Ini, Yah." Anindya menyerahkan kertas tersebut yang langsung di ambil oleh Zergan.

"Apa ini?" tanyanya marah.

"Bodoh sekali kamu, menyelesaikan soal seperti ini saja tidak mampu?" lanjutnya. Anindya hanya bisa menunduk mendengar suara ayahnya itu.

"Apa saya harus menambah waktu belajar kamu, hah?"

"Maaf yah ...," cicit Anindya takut.

"Dasar gadis bodoh," maki Zerga sambil menyeret Anindya.

"A-ampun Yah ... Sa-kit," ucap Anindya sambil terisak saat Zerga mencengkram tangannya kuat, sudah pasti tangannya ini akan memerah nanti.

"Diam kamu!" peringat Zerga membuat Anindya bungkam.

Chika? Dia hanya diam saja melihat anak semata wayang nya diperlakukan seperti itu oleh sang suami. Jangan tanya mengapa, karena pada dasarnya mereka berdua sama saja, tidak ada yang peduli kepada Anindya.

"A-ampun Yah ...," mohon Anindya dengan isak tangis kecil. Seakan tuli Zegra terus menyeret Anindya, membawa gadis itu kedalam kamar mandi.

Setelah sampai Zerga langsung menghempaskan tubuh Anindya sampai membuat anaknya itu merintih kesakitan.

"Dasar anak bodoh!! Tidak berguna," maki Zerga lalu melepaskan sabuk yang ada di pinggangnya.

Cambukan demi cambukan mengenai seluruh tubuh Anindya terutama punggung, tak ada rasa kasihan dalam diri Zerga. Kerasnya suara yang tercipta membuktikan seberapa kuat cambukan yang dilayangkan Zerga, sudah dipastikan akan membekas nantinya.

"A-ampun Yah ...."

Zerga terus saja mencambuk Anindya, walaupun ucapan permohonan sudah berkali-kali Anindya lontarkan.

"Sebagai hukuman, saya tambah jadwal belajar kamu!" setelah mengatakan hal tersebut Zerga pergi meninggalkan Anindya yang terlihat lemah di lantai kamar mandi.

***

Dimalam yang indah ini Anindya sedang berdiri di balkon kamarnya, menatap terangnya bintang dan bulan. Yah, seperti biasa saat sedang merasa sedih Anindya akan berdiri di balkon lalu menatap langit.

Menghela nafas lelah ia menatap keatas. "Capek," gumamnya.

Setelah lama berdiam diri akhirnya Anindya masuk kedalam kamarnya untuk tidur.

Makasih banget buat yang udah mampir kecerita ini, yah walaupun masih banyak typo gue juga nerima keritik dan saran dari kalian semua siapa tau ada yang mau ngasih.

"Lagi nugas disuruh ngebabu, giliran nilai rendah malah diomelin"-masa depan Yoongi.

"Lagi nugas disuruh ngebabu, giliran nilai rendah malah diomelin"-masa depan Yoongi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoori

TOPENG ANINDYAWhere stories live. Discover now