Bab. 2 : 1. Chosen and Ill

4 1 0
                                    

27 August, Year 17

Cahaya terik khas tropis menyentuh kehidupan di Orlando. Namun, roda dunia terus bergulir tanpa mengindahkan hal tersebut. Menit demi menit yang kemudian berubah menjadi jam. Waktu yang berlalu sedemikian rupa mengukir tiap cerita.

Riuh rendah terdengar di seluruh penjuru sekolah. Setiap kelas sibuk mengadakan diskusi setelah rapat antar kelas diadakan. Termasuk kelas Kie.

Ketua kelas telah berada di balik meja guru, membuat siswa kelas tersebut memperhatikannya.

"Teman-teman, setelah mid-term test berakhir maka sekolah akan mengadakan festival. Untuk itu, kelas kita mendapat bagian untuk mementaskan drama."

Suasana kelas dalam keadaan tenang. Kie setengah tertidur, ia merasa kantuk mendatanginya. Usai jam makan siang, itulah waktu yang tepat untuk terlelap.

"Nah, mari tentukan tema yang akan ditampilkan. Aku harap, semuanya bersuara."

Sekretaris Kelas maju dan bersiap menulis tema yang diajukan serta jumlah suara dalam sesi vote.

Kelas Green--nama kelas tersebut--memutuskan untuk menggunakan tema kerajaan eropa.

Seorang siswi mengangkat tangan. Ketua Kelas segera memberikan izin untuk menyampaikan pendapatnya.

"Aku ingin menyarankan untuk menampilkan pentas yang berbeda. Seperti yang diketahui, jika tema kerajaan selalu berkaitan dengan dongeng, yang notabene sesuai karakter Disney. Akan lebih baik membawakan sesuatu yang menyegarkan, sekian," jelas Sera panjang lebar.

Ketua Kelas tampak berpikir keras, cukup sulit untuk membuat gaya baru untuk tema kerajaan Eropa. beberapa menit kemudian, ia kembali membuka suara.

"Seperti yang dikatakan Sera, tema kerajaan telah didominasi oleh karakter Disney. Namun, kita bisa memparodikan kisah dari mitologi dan memasukkan latar kerajaan eropa. Bagaimana menurut kalian?"

Anna mengangguk, ia setuju dengan usul tersebut. Beberapa siswa memberikan pendapatnya hingga terpilihlah kisah Daphne dengan Apollo. Selain itu, terbentuk pula divisi-divisi yang mengemban tugas secara spesifik.

Tak berapa lama, calon pemeran utama terpilih. Kie mendapat suara terbanyak dan Fierra diajukan menjadi pasangannya.

Kie tidak berniat menolak walaupun tertera jelas ekspresinya yang tidak menyukai hal tersebut. Ia hanya terlalu malas untuk memperpanjang diskusi, karena telah dipastikan bahwa mereka tidak akan mengubah keputusan itu dengan mudah.

"Sudah terpilih pemeran utamanya. Selanjutnya, kita perlu pemeran cadangan sebagai plan B jika terjadi sesuatu masalah."

Suasana kelas kembali berisik, dipenuhi bisikan dan diskusi.

"Aku mengusulkan Anna, visualnya mumpuni," ucap Sera.

Siswa yang lain segera menyetujuinya, mereka ingin mengakhiri diskusi panjang tersebut. Namun, Anna terkejut ketika namanya terdengar. Ia tidak ingin melakukannya karena Fierra saja sudah cukup.

"Anu, aku ingin menolaknya."

Ketua Kelas menatapnya lurus, ia tidak menerima penolakan. Siswa yang lain pun berpendapat sama dengan Ketua Kelas, mereka beranggapan bahwa Anna tidak akan merubah apapun karena Fierra telah pasti menjadi pemeran utamanya.

"Anna, semua orang bisa berakting jika telah latihan sehingga tidak akan kaku lagi. Tidak perlu khawatir karena ini hanya plan B. Selama Fierra baik-baik saja, kamu nggak perlu naik ke panggung."

Penjelasan Ketua Kelas yang sedikit memaksa, akhirnya membuat Anna pasrah. Setidaknya, ia hanya perlu latihan sampai waktu festival tiba.

***
28 August, Year 17

Journal of Memoryحيث تعيش القصص. اكتشف الآن