~♥~Berangkat

14.2K 854 2
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Esoknya

Kia tengah bersiap-siap untuk pergi ke Jakarta, untung uang tabungannya masih ada untuk ongkos ke sana. Kia membawa bajunya tidak terlalu banyak, karena ia berencana akan kembali ke sini saat operasi ibunya dilaksanakan.

Setelah selesai Kia berjalan ke arah ibunya dan Ami yang sedang menyuapi ibunya Kia.

"Udah beres-beresnya?" tanya Ami.

"Udah," jawab Kia. "Mamah ngga papa kan Kia tinggalin sebentar?" tanya Kia pada ibunya.

Ibunya Kia mengelus kepala Kia. "Nggak usah khawatirkan Mamah kan ada Ami di sini, pokoknya nanti kalo sudah sampai kabarin Ibu," ucapnya.

"Pasti Mah tar Kia kabarin," ujar Kia. "Yaudah kalo gitu Kia pamit." Kia mencium punggung tangan ibunya.

"Kia nanti telepon yah, kalo dah sampe," kata Ami.

"Iya Mi, titip Mamah ya," ucap Kia sambil memeluk Ami.

Setelah berpamitan Kia berjalan keluar rumah sakit dengan tas di punggungnya. Kia sudah berada di parkiran rumah sakit, sedang menunggu ojek online yang tadi dipesan Ami tadi, tidak butuh waktu lama ojek pun datang dan Kia langsung menaikinya, setelah itu, ojek melaju menuju terminal.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Kia sudah berada di terminal dan sekarang ia sudah berada di dalam Bus menuju Jakarta. Jantungnya berdetak begitu cepat ketika Bus mulai melaju memasuki jalan tol. Ini kali pertama Kia pergi ke kota seorang diri, selama perjalanan Kia tidak hentinya berdoa agar dirinya selamat sampai tujuan dan dipermudahkan.

Kia menyandarkan kepalanya ke jendela, sebenarnya ia masih ragu untuk meninggalkan ibunya apalagi ibunya tengah sakit, tapi Kia juga tidak bisa diam saja tanpa melakukan apa-apa, ia ingin dirinya sedikit berguna untuk ibunya.

Setelah menempuh berjam-jam perjalanan akhirnya Kia sampai di Jakarta, sekarang ia sedang berdiri sembari memainkan ponsel-nya setelah turun dari Bus.

Kia sedang memesan taksi online untuk pergi menuju alamat tersebut. "Bener kan alamatnya," ujar Kia.

Kia mengambil kartu nama lalu menyamakan alamat yang tadi diketik-nya. "Iya udah bener," kata Kia setelah memastikan.

Dan sekarang Kia tinggal menunggu taksinya datang, sambil menunggu ia mampir ke warung untuk membeli minum, cuaca di kota terasa begitu panas membuatnya kehausan. Taksi yang dipesan Kia sudah sampai setelah Kia masuk, taksi pun melaju menuju alamat tujuannya.

"Hoam, masih lama ini teh Pak?" tanya Kia pada sang supir sambil menguap.

"Iya dek," jawab sang supir.

Kia mengangguk-angguk mendengar jawaban sang supir. Matanya terlihat begitu berat untuk terus terbuka, perlahan-lahan matanya mulai menutup. Kia tertidur lelap di dalam mobil.

PENGASUH UNTUK EGGI ( Completed ) Where stories live. Discover now