Chapter 14 "Kebencian Membludak"

28 6 2
                                    

Kesadaran Henri telah kembali di SEO dan dia berada di Pusat Transportasi Marato, dia pun segera memasuki kembali hangarnya dan memasuki Kapalnya. Setelah dirinya memasukkan dirinya ke kapsul kendali dia langsung melesat dengan kecepatan penuh ke orbit Marato IV.

Henri pun menyalakan autopilot dan menyetting nya agar secara automatis melesat Baanthuria Prime yang jaraknya sekitar 58 Jump dan akan membutuhkan setidaknya beberapa jam untuk sampai.

.

.

.

Henri pun sampai di Baanthuria Prime, dan kemudian disamping nya muncul kapal si Roy dan terdengar notifikasi chat di chat Korporasi.

[Roy] Maksudmu apaan coeg kok ditinggal as*

[Henri] Ya maap, semangat jo hehe :v

[Roy] Woo, yaudah, segera cari si Arthur kemudian apa rencana kita?

[Henri] Kita cari di Job Centre aja karena Arthur bilang begitu

[Roy] Bolehlah pengocok

[Henri] Halah agen bokp

[Roy] >:v

Keduanya kemudian segera menyalakan kembali kapal mereka dan melesat ke arah Pusat Transportasi dari Baanthuria Prime namun hal yang membuatnya terpukau adalah bahwa Pusat Transportasi dari BP adalah stasiun luar angkasa raksasa.

Bangunan yang begitu besar nan megah melayang di angkasa, terlihat sangat megah namun penuh misteri, banyak yang telah mati untuknya namun pengorbanan yang tak sia-sia.

Setelah kapal mereka berdua berhasil docking di PTBP maka mereka segera keluar dan bertemu di sebuah stasiun kereta api luar angkasa dari PTBP tersebut.

"Hey Henri, disini! " Teriak Roy dari kejauhan terlihat kelelahan, "Kok ditinggal weh. "

"Ya maap. " Kata Henri seraya menyengir, "Kita akan mencarinya di sekitar JC untuk segera merekrutnya. "

"Siap bos. " Jawab Roy.

Mereka berdua kemudian pergi mencari keberadaan Arthur di beberapa lokasi sebelum mereka sampai di Job Center dari Baanthuria Prime, Henri dan Roy pun terbentang bukan main saat mereka melihat berbagai hal yang membuat Federasi Baanthuria sebagai negara paling makmur.

.

.

Gedung-gedung pencakar langit menjulang tinggi ke angkasa, mengisi kekosongan dari lahan yang kokoh, menjulang tinggi dan bersinar layaknya sebuah tongkat cahaya yang terbuat dari berlian.

Pemandangan yang tidak main, kapal-kapal luar angkasa beterbangan kesana-sini, orang-orang bergerombol untuk melakukan aktivitas mereka, ribuan hingga jutaan orang dapat terlihat mondar-mandir di Kelima Tingkat kota tersebut, sangatlah mempesona.

Papan papan iklan bersinar dan menayangkan berbagai cuplikan acara dan sponsor kepada khalayak luas yang haus akan konten dan informasi.
Cahaya Demokrasi, itulah sebutannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Stellar Explore OnlineWhere stories live. Discover now