14. Kembang Kempis

211 32 8
                                    

Oke sebelum mulai jangan lupa follow anda vote ya. Hehe
Tenang ntar di follback kok. Komen aja ya [] :)

****

🎶🎶🎶

Huooo wouooooooo ~~~
Tuhan ku cinta diaaaa
Ku ingin bersamanyaaaaa
Ku ingin habiskaaaan
Nafas ini
berdua dengannya
Jangan rubah takdirkuuuu
Satukanlah hatiku dengan hatinyaaaaaaa 
Bersama sampai
Akhiiiiiiiir .....
🎶🎶🎶

"Huah." Kiara membuang napasnya dengan besar. Sementara mamanya hanya menonton dengan duduk di meja makan, sementara tangan menjadi penopang wajahnya. Kiara menatap mamanya dengan tersenyum. Terong yang tadi dia jadikan sebagai mic dia letakkan kembali. Untuk hari ini konser dadakan sudah cukup.

"Gimana, Ma? Suara aku bagus nggak?" tanya Kiara.

"Bagus apaan. Suara kamu kaya kaleng bekas yang diadu. Bikin kuping sakit," balas mamanya yang membuat Kiara cemberut.

"Mama mah gitu. Bukannya ngedukung malah jatuhin mental anaknya," jawab Kiara.

"Trus kamu maunya Mama bilang kaya gimana? 'Iya Kiara, suara kamu tu cantik pake banget. Kalo Isyana mah lewat' gitu?" tanya Mamanya.

"Nah iya, kaya gitu. Itu yang aku mau, hehe." Kiara menjawab dengan cengiran.

"Eh, Ma. Ada lagu terbaru lho. Mama mau dengar?"

"Coba nyanyiin."

"Tuh 'kan. Mama aja candu dengar suara aku nyanyi. Cuma Mama gengsi buat ngomonginnya."

"Eleeeh. Lagak kau, Kiara."

"Hehe, dengar ya, Ma."

"KU TAK AKAN BERSUARAAAAA
WALAU DIRIMU KEKURANGAAAAN
HANYA SETIA MU ITUUUU
KU HARAPKAAAAAN
KU TAK AKAN MENDUAKAAAN
WALAU KILAUAN MENGGODAAA
KASIH DAN SAYANGKU TETAP UTUH UNTUK--"

"Itu mah lagu lama Kiara."

"Uhuk! Uhuk!" Kiara tersedak ketika suara sedang tinggi-tingginya malah di potong.

"Nyanyi kok teriak-teriak gitu. Bagus kagak, pecah iya." celetuk mamanya.

Kiara menatap malu pada orang yang berdiri di depannya. Mama Alam, Alam, dan juga ... eh tapi tunggu!

"Oppa!" celetuk Kiara menatap tak percaya pada laki-laki yang berdiri di depannya.

"Hai."

Mata Kiara tak lepas memandang pada laki-laki dengan wajah dan gaya tak ubahnya seperti penduduk dari negara ginseng itu.

"Matanya Kiara," kata mama Alam sambil terkekeh. Kiara seketika memandang sembarang arah ketika mendengar ucapan mama Alam.

"Suara Kiara kalo nyanyi bagus juga."

Hati Kiara berbunga-bunga ketika mendengar pujian dari mama tetangganya itu.

"Makasih Tante. Mama aku aja 'gak pernah' muji aku kaya gitu," kata Kiara dengan menekan kata 'gak pernah' sambil menatap mamanya sekilas.

"Eleeeh. Suara kaya kambing diseret gitu kok bangga."

"Mama iiih."

Semua yang ada di dapur tertawa ketika mendengar ucapan Kiara.

"Ke ruang tamu aja yuk," ajak Mama Kiara. Mereka semua mengangguk lalu berjalan keluar dari dapur.

"Eits. Kamu mau kemana?" langkah Kiara terhenti ketika mendengar pertanyaan mamanya.

TETANGGAKU MANTANKU Where stories live. Discover now