Part 7

5 0 0
                                    

Setelah mengantar Regina pulang.

Galvin menghentikan motor ketika melihat  bapak-bapak sedang memukuli anak laki-laki sekitar 12 tahunan.

"Pak ampun pak, agh... agh... sakit pak sakit, ampun..." teriak anak itu

Galvin langsung menahan gagang sapu yang hendak bapak itu pukul lagi ke badan anak laki-laki yang sudah meringis kesakitan.

"Ada apa ini pak? Kenapa bapa pukul anak ini?" Tanya Galvin prihatin dengan kondisi anak itu

"Dia udah nyuri di toko saya, minggir kamu, dia udah sering kayanya nyuri di toko saya, dan sekarang lagi apes ketangkap" jawab emosi si bapak

"Yaudah gini pak berapa kerugian toko bapa yang anak ini curi biar saya yang ganti" ujar Galvin serius

Si bapak sedang menghitung ...

"Roti 3 bungkus 9000, air mineral 2 botol 6000 jadi 15.000" kata bapak penjual toko

"Nih uangnya pak, lain kali bapak gausah main hakim sendiri, bapak harusnya laporin aja ke pihak berwajib" Galvin menasehati

Namun bapak itu tak menggubris omongan Galvin dan langsung pergi meninggalkan anak itu dan Galvin, yang jaraknya tak terlalu jauh dari tokonya.

Anak laki-laki itu hendak pergi meninggalkan Galvin, namun dengan cepat Galvin menahan tangannya.

"Tolong lepasih bang, jangan bawa saya ke polisi, ampun bang, saya gaakan nyuri lagi sumpah" raut wajahnya ketakutan

Galvin menggelengkan kepala
"Nih ambil (makanan dan minuman yang tadi anak itu curi) siapa juga yang mau bawa kamu ke polisi, sini duduk" titah Galvin

"Bang makasih ya, udah nolongin saya, padahal saya udah ngelakuin kesalahan" anak itu berujar sambil menunduk malu

"Memangnya kenapa kamu sampe nyuri, kamu sendiri tahu itu perbuatan salah, pasti ada alesannyakan?" Tanya Galvin dan memegang pundak si anak memberi samangat

"Ibu saya sakit bang, jadi saya dan ibu ga bisa kerja, biasa kita jualan tisu di jalan raya, ade saya juga belom makan dari kemarin, saya takut ibu dan ade saya mati bang, makanya terpaksa saya nyuri, saya berani sumpah bang ini pertama kalinya saya nyuri, bapak tadi nuduh saya suka nyuri padahal ini kali pertama  saya bang" nada suaranya bergetar penuh pilu

Galvin teringat kejadian yang menimpanya dulu..

Flashback on

"Bu tempat pensil saya ilang" ucap seorang gadis teman sekolahnya Galvin

"Kamu yakin tempat pensilnya ilang? kamu lupa naro kali, coba cari dulu di tas dan loker kamu" jawab guru Galvin

"Udah bu tapi ga ketemu, apa ada yang ambil ya bu soalnya itu tempat pensil baru dan mahal bu"

"Yasudah kita cari sama-sama yah"

Sekarang ibu mau tanya sama kalian siapa yang lihat tempat pensilnya gabriel?

Semua siswa bilang tidak tahu kecuali satu anak laki-laki yang sedang diluar kelas.

GALVIN DEWANDRA (Hitam, Putih & Abu-Abu)Место, где живут истории. Откройте их для себя