Part 1

9 1 0
                                    

heh anak pelakor lo masih berani sekolah disini "kata anak laki-laki yang terlihat arogan"

dasar gak tahu malu, lo itu sampah, keluarga lo juga sampah, lo gak pantes ada di sekolah ini "anak laki-laki lainnya sambil menendang bocah laki-laki umur 11 tahun yang sedang menjadi pusat pembulian"

anak laki-laki yang dibuli itu akhirnya tersungkur ke bawah, dari sana mulai terlihat amarah yang begitu membuncah dari raut wajah bocah itu.

kenapa? berani lo sama gue "tantang anak laki-laki tadi"

anak bocah itu akhirnya di keroyok oleh 3 orang anak laki-laki yang menyerangnya tadi, sampai beberapa bagian tubuhnya lebam akibat pukulan dan tendangan dari anak-anak kurang ajar itu.

...

bocah yang dibuly tadi akhirnya pulang dengan seragam yang lusuh, sekujur tubuh penuh dengan lebam, ada beberapa noda darah juga karena pelipis dan bibirnya yang terluka sobek.

namun bukannya menghawatirkan dengan kondisi sang anak, seorang Ibu malah mengomeli anaknya yang sedang kesakitan, dengan raut wajah yang kecewa akhirnya si bocah tadi menghiraukan ocehan Ibunya, baru saja si bocah tadi beranjak beberapa langkah dihadapan sang Ibu, tangannya langsung di tarik kuat-kuat oleh Ibunya, dan menampar sang anak karena beliau berasumsi kalo anaknya itu telah berkelahi karena ulahnya.

air mata yang sedari tadi bocah itu tahan akhirnya tumpah, bukan karena tamparan yang ia dapat dari Ibunya, namun karena hatinya yang sudah terluka karena menerima ledekan dari teman-temannya karena mengejek Ibunya dan ia malah disalahkan atas kejadian ini tanpa mendengar penjelasan dari bocah malang itu.

...

kring... kring... (suara alarm)

Galvin mengambil ponselnya untuk mematikan Alarm yang sangat berisik itu, ia tersadar kalo pipinya sudah dipenuhi oleh butiran bening dari matanya, Galvin mengusap air matanya dan mengingat kembali mimpi buruk yang baru saja ia alami.

ini bukan kali pertama tapi kenapa rasa sakit ini masih terasa sama (Gumam Galvin) kemudian menghela nafas berat.

Galvin memalingkan pandangan pada suatu benda bulat yang berdetak (Jam), sial 20 menit lagi masuk sekolah. Galvin dengan tergesa-gesa masuk ke kamar mandi untuk gosok gigi, cuci muka, rapihin rambut dan jangan lupa pakai parfume biar ngilangin bau badannya, kalo kalian bertanya apa Galvin tidak mandi untuk berangkat sekolah? jawabannya adalah ya, karena waktunya sudah mepet dan akan menimbulkan masalah kalau harus telat masuk di hari pertama sekolah SMA.

...

2 menit lagi gerbang akan di tutup, hey yang di belakang cepet lari "teriak seorang senior"

Galvin yang baru saja memarkirkan sepeda motornya dengan kecepatan kilat ia berlari karena tidak mau tersangkut di gerbang karena terlambat.

Galvin berlari melalui teman-teman lainnya, yang bikin geleng kepala adalah, siswa baru yang lain ketika lewat senior mengucap salam dan membungkukkan badan tanda penghormatan kepada yang lebih tua, namun berbeda dengan Galvin ia nyelonong tanpa mengucap salam pada senior yang akhirnya menarik atensi si senior tadi.

hey kamu yang pakai tas hitam Adidos (teriak senior) Galih merasa terpanggil akhirnya membalikan badan tanpa ucapan apapun.

"sini kamu" Galvin menunjuk dirinya mengisyaratkan bahwa sedang memastikan bahwa senior itu memanggil dia.

"ia kamu cepat" terlihat amarah dari raut muka senior itu

Galvin lalu menghampirinya

"mana Id Card kamu" pinta sang senior dengan muka garangnya

Galvin lagi-lagi tak bersuara ia hanya mengangkat Id Card yang sedang ia pakai

"Sini saya sita Id Card kamu, nanti saya balikin setelah upacara pembukaan selesai kamu langsung ke ruang Osis buat ambil ini" kata Senior itu

dengan entengnya Galvin memberikan Id Card miliknya begitu aja tanpa rasa takut

"kalo gak ada lagi yang mau disampein saya masuk, mau cari kelas dulu" kata Galvin akhirnya bersuara

Deg... Senior tadi kena serangan jantung (becanda deng) hatinya luluh saat mendengar suara Galvin yang bikin Senior itu terpukau mendengarnya.

Galvin bingung karena perempuan itu tak menjawab ucapannya, kenapa jadi bengong gitu si nih orang gak jelas (Gumam Galvin) akhirnya Galvin masuk tanpa memperdulikan si senior tadi.

Gila gak ada sopan-sopannya banget tuh si Galvin -red

...

Galvin celingak-celinguk mencari keberadaan kelasnya, Galvin ingat kalo ruangannya adalah Ruang Anggrek, namun belum ketemu juga tuh kelas.

brug... prang (suara tempat makan jatuh)

Galvin menabrak seorang cewe cantik dan sepertinya dia juga anak baru keliatan dari pakaiannya hitam putih. Galvin tak bersuara, cewe itu menatap sinis Galvin.

"udah ngeliatin gue nya?" kata Regina cewe yang baru saja tertabrak oleh Galvin

Galvin memalingkan pandangannya pada sebuah kotak makan yang jatuh dihadapannya.

Regina mengambil tumpahan makanannya kedalam kotak, kemudian ia menautkan kembali pandangan pada Galvin, Regina mengangkatkan sebelah alisnya, kemudian gerakan tangannya dengan cepat membuang makanan yang jatuh tadi beserta dengan kotak makannya.

"ehh..." baru saja Galvin mau minta maaf sudah terpotong oleh Regina

"Gue maafin, udah minggir gue mau lewat" ketus Regina

akhirnya Galvin memberi jalan untuk Regina dan sekali lagi di pagi hari ini ia sudah bertemu dengan dua orang aneh.

Apa gue masih di dalam mimpi buruk yah? Tanya Galvin dalam hati.



to be continue...

jangan lupa love dan komen, sorry untuk kata yang typo.

GALVIN DEWANDRA (Hitam, Putih & Abu-Abu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang