Ikan hiu makan tomat
Silahkan baca cerita ini dengan hikmat 🦋
[✨CERITA INI MENGANDUNG BAHASA YANG LUMAYAN TIDAK SOPAN, HUMOR TIDAK JELAS DAN MENJENGKELKAN, JIKA KALIAN SUKA SESUATU YANG TIDAK JELAS KALIAN BISA BACA CERITA INI✨ ]
Rana harus mewarisi...
"Ikut gue ke rooftop....ada yang mau gue omongin."
Ganesha menyeringai sambil tertawa remeh. "Udahan Lo marahnya?"
"Ga usah banyak omong....ikut gue sekarang." Nico langsung pergi begitu saja meninggalkan Ganesha yang kini menatapnya jegah.
Tanpa basa-basi Ganesha mengikuti kemana Nico pergi, setelah sampai di rooftop kini kedua remaja itu berdiri berhadapan sambil menatap satu sama lain.
"Apa yang mau Lo omongin?"
"Gue mau ngajak Lo taruhan..."ucap Nico datar.
"Taruhan? Taruhan apa?"
"Taruhan untuk dapetin flora..."
"Udah gila Lo co? Lo kira cewek itu apa? Barang?"
"Ga usah banyak ngomong Lo mau atau ngga?"
"Co dengerin gue..... kita udah sahabatan dari kecil apa lo mau persahabatan kita hancur cuma gara-gara cinta?" Ganesha menatap Nico tajam.
"Sekarang gue ga peduli.....gue bakalan dapetin flora bagaimanapun caranya....jadi Lo mau atau ngga taruhan sama gue? Kalo Lo menang gue bakalan nyerah sama perasaan gue, dan kalo gue yang menang Lo dan Rana harus batalin perjodohan sama si flora."
Ganesha mengusap wajahnya kasar. "Walau yang Lo lakuin sekarang cuma buang-buang waktu tapi kalo itu mau Lo......gue turutin kemauan Lo."
--oOo--
"Hosh...hosh...capek banget gue!" Grutu flora sambil mengatur napas nya yang tersengal-sengal karna gadis itu berlari dari gerbang depan menuju ke rooftop yang jaraknya lumayan jauh.
"Demi ini cilok gue sampe rela keluar sekolah terus di kejar-kejar satpam karna bawa makanan dari luar..."Flora mulai membuka bungkus dan memakan jajanan yang sebelumnya ia beli.
"Ga sia-sia perjuangan gue buat beli ini cilok....enak banget gila! Kenapa baru sekarang gue tau cilok ternyata seenak ini!!! Pokoknya gue kudu sungkem sama si Rana karna udah ngasih tau jajanan enak ini!"
Flora langsung bersembunyi ketika ia sadar ada seseorang yang sedang berbincang, flora bersembunyi bukan karna takut ketahuan memakan cilok tetapi ia takut menganggu percakapan serius orang-orang itu.
Ketika hendak merangkak menuju pintu keluar flora menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang sangat familiar di telinga nya.
"Gue mau kita tanding balapan motor..."
"Oke..... Untuk waktunya biar gue yang tentuin."
"Oke deal?"
"Deal!"
Flora melihat Rana dan Nico sedang berjabat tangan namun gadis itu tidak mengerti apa yang sedang di bicarakan kedua pemuda itu.
"Balapan? Mereka mau balapan?" Gumam flora.
Setelah selesai menguping pembicaraan kedua pemuda itu flora segera pergi karna ia takut ketahuan.
--oOo--
Ganesha melihat flora sedang berdiri di depan kelasnya sambil melamun.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tumbuhan!!!!"panggil Ganesha namun gadis itu tetap diam. Lalu Ganesha menghampiri flora dan menepuk bahu flora.
Flora terperanjat kaget dan gadis itu reflek melangkah mundur namun sayangnya ia kehilangan keseimbangan, ketika hendak terjatuh Ganesha segera menarik dasi seragam flora dengan niatan menahan tubuh gadis itu agar tidak terjatuh.
"L-lo anak monyet! Kenapa narik dasi gue sialan!!!" Flora langsung melempar bungkus cilok yang ada di genggamannya ke arah ganesha dan tepat mengenai wajahnya. pemuda itu sontak langsung melepaskan dasi flora yang ia tarik alhasil flora terjatuh.
"Aaww...."pekik flora. "Kenapa Lo lepasin sih! Gue jadi jatuh kan! Dasar anak monyet! Kenapa sih Lo tuh hobi banget cari masalah sama gue!" Omel flora sambil menatap tajam pemuda yang berdiri tepat di hadapannya.
"Cepet bangun jangan ribet jadi cewek!" Sarkas Ganesha.
Mendengar itu flora segera bangkit. "Dasar anak monyet..... Kalo Lo kasar kaya gitu, ga akan ada cewek yang suka sama Lo tau ga." Ucap flora sambil membersihkan bagian roknya yang kotor.
Ganesha berdeham kecil. "Lo....Lo ga suka sama gue?"
"Ya nggak lah....gila aja kalo gue suka sama anak monyet kaya Lo....seandainya di dunia ini cuma ada Lo doang gue mending melajang sampe tua."
Dada ganesha terasa sedikit sesak ketika mendengar ucapan flora. Flora yang melihat air muka Ganesha berubah sedikit merasa tidak enak.
"Khem....Lo kenapa diem? Ga suka sama omongan gue?"
"Sedikit....gue ga berharap Lo suka sama gue, tapi gue berharap lo tetep inget gue walau sebagai orang yang Lo benci." Setelah mengatakan itu ganesha langsung beranjak dari hadapan flora.
"B-bukan gitu maksud gu—" gumam flora sambil menatap punggung Ganesha yang mulai menjauh dengan perasaan bersalah.
--oOo--
Ganesha memasuki rumah dengan lemas.
"Kamu kenapa lemes?" Tanya Laya sambil menatap putranya yang berjalan melewatinya begitu saja.
"Ganesha lagi ga mood...." Jawab Ganesha dengan suara lemah.
"Dasar anak ini....mamah tau kamu lagi ada masalah kan? Sini duduk Ganesha ceritain masalah kamu."
Mendengar tawaran mamahnya Ganesha langsung menghentikan langkahnya dan segera menengok ke arah mamahnya.
"Mamah mau dengerin cerita ganesha?"tanya Ganesha.
Laya langsung mengangguk dengan cepat. "Mangkannya cepet sini duduk jangan berdiri terus di sana."
Ganesha langsung berjalan ke arah Laya dan duduk tepat di samping mamahnya itu.
"Jadi ada masalah apa sampai-sampai kamu yang songong ini tiba-tiba jadi sopan?"
Ganesha berdecak mendengar ucapan mamahnya. "Apa sih! Kalo songong di omelin kalo sopan aneh mau mamah tuh apa sih? Jadi mau dengerin cerita ga?"
"Oke...maaf lanjut kamu mau cerita apa?"
"Jadi gini mah....tumbuhan kayanya benci sama a-aku dan anehnya sekarang dada Ganesha rasanya sakit...."
Laya menahan tawanya. "Kamu suka sama dia....tapi tumbuhan itu siapa?"
"Flora....."
"Udah ga usah galau gitu.... Flora ga benci sama kamu dia cuma butuh waktu untuk menerima kamu...."
"Nerima apaan....kata dia kalo misal di dunia ini ga ada cowok selain Ganesha dia milih melajang sampe tua....itu berarti dia benci banget sama Ganesha."
Kini Laya tidak bisa menahan tawanya ia tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Ganesha. "Selain songong kamu itu anaknya baperan yah.....si flora pasti cuma becanda doang, udah-udah sana mending kamu mandi terus makan jangan mikirin hal-hal aneh."
Ganesha menghentakkan kakinya lalu beranjak pergi.
"Oh iya Ganesha tunggu..."panggil Laya.
"Ada apa lagi?"
"Kalo kamu mau flora ga benci sama kamu.... Kamu rubah sikap buruk kamu itu." Saran Laya.
Ganesha menghela napasnya lalu melanjutkan perjalanan menuju kamar.