2

1.3K 290 21
                                    

Vote sebelum membaca
.
.
.
.
.

Keesokan harinya

Jennie sibuk di kamarnya bersiap-siap, dia berada di depan cermin menatap dirinya sendiri menarik dan menghembuskan napas dalam-dalam. 

Beberapa menit kemudian Ibunya mengetuk dan masuk.

"Sayang, kamu sangat cantik" Kata Ibunya, dan berjalan ke belakang Jennie.

"Pakai anting-anting ini, Ayahmu membelinya untukmu" Kata Ibunya, dia memberi Jennie sepasang anting-anting baru. Itu sangat indah dan dia tahu itu pasti berharga jutaan. 

Dia hanya tersenyum dan mengangguk pada ibunya.

"Mereka akan datang 5 menit lagi, aku akan memanggilmu oke?" 

"Oke" Kata jennie dengan lembut, Ibunya mengangguk dan keluar dari kamarnya. 

Dia melihat dirinya sekali lagi dan mulai memakai anting-anting pemberian Ayahnya, sejujurnya dia ingin melarikan diri dan meninggalkan segalanya tetapi dia tidak bisa. 

Orang tuanya membutuhkannya dan dia mencintai mereka meskipun mereka melakukan ini padanya. 

Dia melihat ke luar jendela, menatap langit dia merasa santai sejenak. 

Beberapa menit kemudian dia mendengar sebuah mobil berhenti di depan rumah mereka, dia melihat dirinya sekali lagi dan menghela nafas.

Dia memejamkan mata sejenak menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan dirinya. 

Kemudian dia mendengar pintunya terbuka, mendengar desahan dari suara yang tidak dikenal. Dia membuka matanya dan melihat siapa itu.

Ada seorang gadis aneh di kamarnya, kulitnya putih, matanya berbinar, rambutnya yang panjang berwarna coklat tua sedikit bergelombang dan bibirnya yang berbentuk hati terlihat begitu lembut. Singkatnya gadis itu cantik. 

Jennie mengangkat alisnya ke arah gadis itu, gadis itu hanya menunduk dan mengusap bagian belakang lehernya. 

"Maaf, mereka bilang kamar mandinya lewat sini dan ada banyak pintu dan aku tidak tahu. Maaf" Kata gadis itu dan Jennie hanya mengangguk.

"Jika kamu masih mencarinya, itu pintu ke-2 di sebelah kanan" Kata Jennie, gadis itu tersenyum ringan dan mengangguk sambil tersenyum lebar padanya. 

"Terima kasih dan maaf sekali lagi" Kata gadis itu dan membungkuk sebelum pergi. 

Jadi dia adalah saudara perempuannya, Jennie berpikir dan melihat kembali dirinya sendiri, mungkin Rosé benar. Dia akan dekat dengan gadis itu.  

--

Ibunya pergi ke kamarnya dan memintanya untuk turun, dia mengangguk dan memperbaiki dirinya sedikit.

Dia berjalan ke ruang makan dan semua orang berdiri di tempat duduk mereka dan membungkuk padanya.  dia melakukan hal yang sama. 

Kemudian matanya melihat gadis familiar yang tadi berjalan di dalam kamarnya, gadis itu sedikit tersipu membuatnya tersenyum. 

"Semuanya, ini putri kami Jennie Kim" Kata Ayahnya dengan bangga sambil melingkarkan lengannya di bahunya, dia membungkuk malu-malu. 

"jennie kim, senang bertemu denganmu. Aku Dara" Kata wanita yang lebih tua sambil mengulurkan tangannya, Jennie meraihnya dan menjabat tangan mereka.

Ibunya

Lalu tiba-tiba ada seorang laki-laki disamping dara. 

"Akhirnya kita bertemu Jennie, Ayahmu tidak pernah berhenti membicarakanmu" Kata pria itu membuat jennie menatap Ayahnya.

Oh benarkah? 

Dia berpikir, sepertinya ayahnya sangat senang dengan semua pernikahan ini. 

"Namaku Seung-hyun" Kata pria itu dan meraih tangan Jennie untuk menjabatnya. 

Ayahnya

Lalu tiba-tiba gadis misterius yang berjalan di kamarnya muncul dan tersenyum padanya. 

"Dia putri kami" Ucap seung-hyun, Jennie tersenyum.

"Kita pernah bertemu" Ucap jennie membuat orang tua mereka menatap keduanya. Gadis itu panik dan mulai menjelaskan.

"Aku baru saja tidak sengaja masuk ke dalam kamarnya" Kata gadis itu, orang tuanya mengangguk. 

"Oke, sekarang kenapa kamu tidak memperkenalkan dirimu sayang" Kata Seung-hyun menepuk punggung gadis itu, membuatnya melotot pada ayahnya. 

"Aku bukan anak kecil Ayah hentikan" Bisik gadis itu tapi dara menyadarinya, dia membuat keduanya berhenti dengan matanya. 

Jennie memperhatikannya dan melihat bagaimana gadis itu dan seunghyun dari bercanda hingga ketakutan. 

"Aku Kim Jisoo" gadis itu, mengulurkan tangannya ke arah Jennie, Jennie tidak ragu-ragu dan meraihnya.

Adiknya

Keduanya tersenyum satu sama lain sebentar sampai Seung-hyun mengatakan sesuatu.

"And the man of the hour" Katanya membuat kedua gadis itu melepaskan tautan tangan mereka, Jennie memperhatikan seorang pria tersenyum lebar dan malu-malu. 

"Jennie kim, senang bertemu denganmu. Aku Kim Seok-jin" Kata pria itu.

Oh dia

Seok-jin meraih tangan Jennie dan menciumnya membuatnya bingung. Dia melihat bagaimana orang tua mereka tersenyum, jadi dia hanya tersenyum juga. 

Mereka semua kembali ke tempat duduk mereka, Jennie duduk di sebelah Seok-jin karena orang tua mereka menyuruhnya. Dia tidak terlalu menyukainya tapi dia harus, tiba-tiba senyum kecil terbentuk di bibirnya ketika dia melihat jisoo duduk di depannya. 

Mereka mulai makan dan bertanya tentang keduanya, membicarakan apakah mereka harus melakukannya dengan lambat atau cepat. 

Orang tua mereka sudah menginginkan pernikahan tetapi Jin tidak setuju mengatakan dia ingin mengenal Jennie lebih banyak. 

Syukurlah

Lalu beberapa menit kemudian orang tuanya berbicara tentang bisnis dan perusahaan. Jennie merasa tenang karena untuk sesaat ini bukan tentang keduanya. 

Dia sedang makan dengan tenang sampai dia merasakan seseorang menendang kakinya, dia melihat ke arah bawah meja dan melihat kaki Jisoo sedang berayun. 

Dia pasti bosan, pikirnya.

Dia menatap gadis itu dan melihat Jisoo sedang menatapnya. 

"Maaf" Bisik Jisoo pelan membuat jennie tersenyum.

"Tidak apa-apa" Balasnya, Jisoo tersenyum dan mengangguk.

"Membosankan" Ucap gadis itu lagi, diam-diam menunjuk orang tua mereka membuat Jennie sedikit tertawa. 

"Aku tahu" Katanya, keduanya saling tertawa pelan dan melanjutkan makan. 

Mereka sering mencuri pandang satu sama lain membuat mereka tersenyum setiap kali salah satu dari mereka tertangkap.

Chaeyoung benar, mungkin jika dia mulai menyukai Jisoo maka mungkin dia akan menyukai seluruh keluarganya. Terutama pria yang akan dia nikahi.

--


Follow dan comment setelah membaca

An act of Love (Jensoo)Where stories live. Discover now