Part 29. first problem with child

Start from the beginning
                                    

"Iya, tapi demi sayang ku, aku membeli buku ini dengan harga yang sangat mahal, walaupun ada percekcokan saat menawarnya" ucap yin

"Terimakasih phi, aku jadi makin cinta"

"Kalau cinta, kasih aku ciuman dan morning seks, bagiamana?" Tanya Yin menggoda war

"Enggak mau" ucap war sambil menggelengkan kepalanya dengan imut

"Aih, tapi aku masih ingin melepas rindu lagi, sudah hampir 3 bulan aku di luar negeri tanpa denganmu seperti biasanya membuat junior yin kesukaanmu kesepian"

"Apaan sih, cuma 3 bulan kok, itu aja lebay, lagian kan aku harus mengurus anak anak, apalagi phu sudah masuk sekolah dasar"

"Tapi kan aku rindu war, kau jahat dengan suamimu" ucap yin yang merajuk dengan melipat kedua tangannya

"Oke, tapi cuman 1 ciuman saja, tidak ada seks, badanku terasa sangat sakit akibat ulah mu tadi malam" ucap war

Yin mengangguk dengan cepat dan langsung saja memajukan bibir nya untuk bersiap mencium bibir war.

War mendekatkan bibirnya dan mencium bibir suaminya dengan lembut.

Yin yang keburu nafsu, tidak berhenti melepaskannya, bahkan ciuman yang lembut itupun telah berganti dengan lumatan yang liar. War juga berusaha untuk melepaskan nya, tapi yin memegang kepala war bagian belakang dan mendorongnya.

Setelah itu, yin merebahkan war dan langsung saja menjilati dan melumat nipple war dengan agak liar, war hanya menikmati permainan suaminya dengan mendesah keenakan, yang awalnya war menolak, kini menjadi war yang sangat menikmatinya. Hingga...

Tok

Tok

Tok

"Papa, Daddy" panggil si anak bungsu dari luar.

War yang mendengar anak perempuan nya memanggil pun, mendorong yin kesamping, padahal yin masih asik menghisap kedua puting war.

"Iya sayang, tunggu sebentar" ucap war yang dengan susah payah berdiri dari kasur dan memakai pakaiannya, padahal badan war masih sangat sakit tapi ia paksa.

Dan yin hanya mendecak kasar, lalu bersandar di dinding kasur sambil membuka handphonenya.

"Papa, papa" ucap natty memanggil.

"Iya sayang ada apa?" Tanya war sambil membuka pintu.

Natty tidak menjawab pertanyaan war dan langsung masuk ke kamar untuk bertemu Daddy nya.

"Daddy" ucap si bungsu dan langsung memeluk tubuh telanjang yin

"Sayang, ada apa, kok masih belum bersiap untuk ke sekolah?" Tanya Yin

"Kata papa, kalau hari ini libur" ucap natty

"Lah kenapa?, Padahal belum hari Minggu"

"Hari ini hari libur nasional dad" ucap natty yang masih asik bermain di atas perut Daddy nya.

"Lalu, kok natty tau kalau papa dan Daddy ada di sini?" Tanya war yang menyusul di samping yin

"Tadi kata phi phu, Daddy menarik tangan papa ke kamar ini"

"Tapi kenapa Daddy sama papa tidur di kamar ini, kenapa gak dikamar yang luas Daddy dan papa?" Lanjut natty

"Eeeh sayang, Daddy sangat lelah karena baru pulang, jadi Daddy tidur disini aja"

"Lalu kenapa papa juga ikut?"

"Karena papa kamu minta oleh oleh juga, jadi Daddy suruh papa kamu melayani Daddy dulu" ucap yin

"Phi yin, jangan ngomong begitu" ucap war yang marah

"Melayani Daddy?, kenapa papa melayani Daddy?" Tanya natty kepada war

"Ehhh i-itu" ucap gugup war

"Kan Daddy capek, jadi Daddy minta papa kamu untuk pijatkan " ucap yin

"Ohhh, kalau begitu apa Daddy sudah gak capek lagi?"

"Enggak kok sayang, Daddy sudah gak capek lagi malahan Daddy sangat menikmati pijatan papa kamu tadi malam" ucap yin lalu melihat war sambil tersenyum dan war pun menyenggol lengan yin sambil cemberut.

"Natty sayang, dimana phi kamu?" Tanya war

"Phi phu lagi main dengan mainan barunya pa" ucap natty yang lalu berganti posisi menengahi war dan juga yin

"Daddy Daddy, nanti kalau sudah besar, natty ingin menggantikan Daddy untuk kerja di kantor jadi bos" ucap natty dengan gembira

"Kalau sudah besar, natty boleh kerja sama Daddy tapi kalau tidak untuk jadi bos, natty gak bisa karena phi kamu yang akan gantikan Daddy jadi bos" ucap yin

"Phi phu tidak mau, katanya kemarin dia ingin jadi dokter yang hebat seperti paman boun"

"APA" ucap yin dengan kesal

"Phi yin, jangan marah" ucap war

"Tidak bisa war, aku maunya phu jadi penerus perusahaan " ucap yin

"Phi tenang dulu, tahan emosi mu, nanti kita bicarakan baik baik dengan phu, lagian dia masih berumur 6 tahun, dia belum tau apa apa dengan samua ini" ucap war menenangkan suaminya

"Aku tidak mau tau, phu harus jadi penerus perusahaan hingga anak dan cucunya nanti" ucap yin lalu beranjak dari kasur dan mengambil bajunya.

Setelah memakai pakaiannya, yin lalu keluar kamar dengan wajah yang sangat kesal. War tau yin akan kemana lalu menggendong natty dan mengikuti yin dibelakang.

 War tau yin akan kemana lalu menggendong natty dan mengikuti yin dibelakang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

--------

Bersambung

Jangan lupa vote dan jika ada saran bisa komentar ya❤️❤️❤️❤️

Observable World 2 : Marriage story (Tamat)Where stories live. Discover now