KVH 20

1.5K 141 0
                                    






















Taehyung tersenyum lembut, dengan pelan ia menggeser tangan Jungkook yang melingkar di perutnya.

Kebiasaan baru lagi untuk suami tampannya itu, kini setiap mereka tidur, Jungkook akan sedikit turun untuk bisa memeluk, mensejajarkan wajahnya agar bisa tepat di depan perutnya Taehyung.

Taehyung sendiri sih tak masalah, dia santai saja.

Perut Taehyung memang belum besar, tapi kini perut itu sudah mulai menampakkan signifikan yang sedikit berbeda.

Sedikit lebih buncit dari biasanya. Tentu saja, karena janin di dalam sana tumbuh dengan amat baik.

Setelah berhasil menyingkirkan tangan Jungkook, barulah Taehyung bangkit dengan hati hati tanpa harus membangunkan Jungkook.

Wajah suaminya tampak begitu damai, Taehyung selalu suka memandangi wajah itu tanpa rasa bosan.

Berlalu ke bawah, tujuannya kini adalah dapur, untuk memasak pastinya.

Jika di fase kehamilan Huan, Taehyung lebih cenderung manja, dan hampir seluruh tugas di ambil alih oleh Jungkook.

Maka lain dengan fase sekarang.

Taehyung merasa kehamilan nya yang sekarang, ia lebih semangat, dalam artian dia lebih suka banyak gerak daripada duduk santai di layani sang suami.

Bahkan ia sempat mengomel ketika Jungkook akan kembali mengambil alih pekerjaan nya...

Jungkook tak marah, ataupun melarangnya.
Kata dokter itu tak apa, malah lebih baik.

Membiarkan bukan berarti Jungkook lengah, dia akan selalu mengawasi dari jarak dekat maupun jauh.
Memantau setiap saat, walau keadaannya yang tak memungkinkan seperti ketika ia sakit waktu lalu.

Rutinitas Taehyung wajib di lakukannya setiap pagi, memasak sarapan untuk keluarga kecilnya.
Bahkan, kadang ia juga akan memasak banyak untuk para semua pekerja di rumahnya itu.

Majikan yang baik hati....

" Nyonya mau masak? "

Taehyung mengangguk, memasang apron hitam di tubuhnya.

" Bi, tolong cucikan daging sapi itu ya.. "

Bibi mengangguk, mengeluarkan daging yang di katakan Taehyung tadi dari dalam kulkas, membawanya ke tempat pencucian.

Taehyung sendiri mulai dengan memotong motong semua bahan seperti daun bawang, wortel, kentang, dan lainnya.











Jika kita bekerja sama dengan kompak, maka semua pekerjaan akan lebih mudah dan juga cepat selesai.

Tepat saat Taehyung meletakkan mangkuk terakhir, Jungkook turun dengan masih pakaian tidurnya.

" Pagi sayang... Sudah cuci muka mu? "

Jungkook tersenyum dan mengangguk, mendekati Taehyung lalu berjongkok untuk menyamai tingginya dengan perut Taehyung.

Menyingkap kain itu sedikit, mengusapnya pelan lalu mengecupnya.

" Selamat pagi jagoan Daddy... Baik baik di dalam okay.. Jangan nakal... "

Taehyung terkekeh, mengusap surai kelam Jungkook yang mulai sedikit panjang.

Jungkook selalu melakukan itu setiap pagi juga ketika mereka akan tidur, menyapa sang calon buah hati.

" Pagi semuanya..!! "

Wah, teriakan itu terlalu kencang, apa kau akan menjadi tarzan di hutan Huan?

我爱你?? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang