Loyal or Betrayal-18

5.4K 984 126
                                    

Zion tersenyum karena begitu ia membuka mata, wajah Claire adalah hal pertama kali yang ia lihat di mana Claire masih tidur. Zion menyelipkan rambut Claire dengan hati-hati ke belakang telinga agar Claire tidak terbangun. Zion senang melihat Claire masih berada di dekatnya, Zion pikir setelah ia tidur Claire akan pergi, ternyata tidak.

Zion menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 06:00 pagi, Zion beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi lalu setelah itu membuat sarapan. Zion keluar dari kamar mandi dan pergi ke dapur setelah membasuh wajah dan menyikat gigi.

Ketika Zion sedang mengeluarkan roti dari tempatnya, Zion menoleh karena mendengar bel apartemennya berbunyi. Zion pun pergi untuk melihat siapa yang datang.

"Tumben ke sini pagi-pagi banget." kata Zion setelah melihat Andrew dari monitor. Zion pun membuka pintu apartemennya dan terkejut karena Russell langsung berlari masuk.

"Woi, bukannya ngucapin salam malah langsung lari kayak maling." kata Zion pada Russell.

"Siapa sih yang ngomong?" Russell terlihat acuh dan anak itu sudah duduk di sofa.

Zion menatap Andrew. "Tumben lo ke sini pagi-pagi?"

Andrew memberikan sebuah amplop berwarna putih lalu pergi ke dapur untuk mengambil minum.

Zion membuka amplop tersebut dan tersenyum lebar melihat isinya, Andrew memberikan sebuah paket liburan mewah ke British Virgin Island. Lebih tepatnya Zion akan pergi ke Necker Island. Necker Island merupakan salah satu pulau edisi terbatas yang menawarkan pengalaman liburan sangat mewah kepada pengunjungnya. Necker Island sendiri sering menjadi tempat liburan orang-orang kelas atas.

"Lah, apaan nih. Tiketnya cuma satu?" Zion menghampiri Andrew ke dapur.

"Emang lo mau pergi sama siapa?" Andrew memang sengaja memberikan paket liburan pada Zion sebagai hadiah ulang tahun laki-laki itu.

Zion diam. Tidak mungkin ia mengatakan jika ia ingin pergi bersama Claire karena Andrew sendiri tahu jika Claire memiliki seorang kekasih.

-Loyal or Betrayal-

Claire yang baru saja keluar dari kamar mandi kembali berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya ketika melihat seorang anak kecil sedang mendorong pintu kamar. Claire membulatkan mata di balik selimut dan bisa langsung menebak jika anak itu adalah Russell.

"Jelek banget sih kamal uncle."

Claire memejamkan mata sejenak karena dugaannya benar, Claire menarik secara perlahan kakinya karena jemari kakinya berada di luar selimut. Claire sedang memikirkan apa yang harus ia lakukan atau katakan pada Russell jika anak itu mengetahui keberadaannya. Pikiran negatif mulai menyerang Claire, apakah Russell akan langsung berseru dan mengatakan jika ia berada di kamar Zion? Claire juga bertanya-tanya dengan siapa anak itu datang?

"Lompat-lompat di tempat tidul uncle ah. Acel mau buat tempat tidul uncle lusak bial uncle nggak bisa bobok telus matanya jadi kayak panda."

Claire menggigit bibirnya sambil meremas handuk kimono yang ia pakai karena gadis itu baru saja selesai mandi. Claire menahan napasnya ketika suara Russell terdengar semakin dekat dengannya. Claire pasrah, jika memang ia akan ketahuan, Claire yakin Andrew dan Evelyn bisa diajak kompromi mengenai hubungannya dengan Zion.

"Daddy!"

Claire mengerutkan dahi karena saat Russell bersuara tadi, suara anak itu terdengar jauh darinya. Dengan perlahan dan hati-hati, Claire menurunkan selimut dan hanya memperlihatkan matanya saja. Claire bernapas lega karena Russell sudah keluar dari kamar tetapi sayangnya pintu tidak tertutup dengan rapat.

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora