Loyal or Betrayal-12

5.6K 1K 256
                                    

"Bukannya anggota keluarga Valdo Wilson nggak bisa bebas keluar? Kenapa Evelyn bisa?" Zion menaruh butter di teflon lalu menoleh sejenak pada Claire yang berada di belakangnya.

Claire sendiri sedang duduk dan masih terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah ia harus berterus terang atau tidak pada Zion, entah mengapa rasanya sangat sulit untuk melakukannya.

"Woi."

Claire memejamkan mata sejenak. "Tanya sendiri ke Evelyn, oke?" Claire melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda, bukan untuk kembali termenung melainkan memotong buah-buahan. Mereka sudah selesai berolahraga dan kini sedang menyiapkan makanan..

Claire memindahkan buah-buahan yang sudah ia potong-potong ke piring lalu duduk sambil memperhatikan Zion yang sedang memasak.

"Serius lo bisa masak?" tanya Claire sambil memakan potongan buah.

"Menurut lo?"

"Jadi lo di kantor itu di bagian dapur? Dapur kafetaria perusahaan?"

Zion menoleh dengan ekspresi terkejut tetapi tidak mengatakan apa-apa.

"Kenapa lo nggak kayak abang lo? Punya rumah sendiri, punya asisten yang siap lakuin apapun untuk dia, untuk rumahnya. Walaupun lo bukan pemegang perusahaan keluarga Wesley, lo masih sanggup kan beli rumah?"

"Kenapa gue nggak beli atau bangun rumah? Karena gue mau punya rumah kalo udah nikah nanti. Sebenernya gue lebih pilih bangun rumah sih terus nanti gue bakal serahin ke istri gue mau bentuk atau interior yang gimana. Perempuan yang jadi istri gue nanti gue jamin bakal jadi istri paling beruntung di dunia."

Claire berdecih lalu tertawa. "Masa? Ntar lo malah KDRT."

"Kalo bini gue sejenis nyokap gue boleh lah sekali-sekali KDRT."

Claire diam. Ternyata bukan hanya Andrew yang tidak menyukai Anne, Zion pun juga tidak menyukai wanita itu. Seburuk itukah dia? Claire bertanya-tanya di dalam hati.

"Fried macaroni and cheese bites." Zion menaruh piring berisi makanan yang sudah ia buat di mini bar tepat di dekat Claire.

"Awas aja kalo ada racunnya." Claire memutar arah duduknya menjadi mengarah ke makanan tersebut.

"Emang gue kasih racun."

Claire menoleh. "Nggak usah ngomong." ujar Claire dengan tatapan penuh peringatan melihat mulut Zion kembali terbuka untuk bersuara.

"Racun cinta." kata Zion lagi dan terkekeh ketika Claire menendang bokongnya.

Claire menatap makanan yang Zion buat di mana bentuknya bulat dan di dalamnya terdapat keju beserta makaroni.

"Ya ampun, awas aja abis ini lo telfon gue tengah malem untuk minta di buatin itu lagi." kata Zion ketika melihat Claire mengendus makanan buatannya tersebut.

Claire mulai mengambilnya dan menggigitnya di mana bagian luarnya terasa renyah dan bagian dalam lembut, Claire merasa takjub dan ia akui makanan tersebut sangat enak, benarkah Zion yang membuatnya? Claire terus saja bertanya seperti itu di dalam hati walaupun matanya sendiri sudah memperhatikan Zion saat memasak tadi.

Claire melirik Zion yang sedang mencuci perlatan memasak laki-laki itu. Claire bukanlah orang yang suka memakan makanan dalam jumlah gigitan yang kecil, jika makanan itu bisa masuk seluruhnya ke dalam mulut, maka harus Claire lakukan, seperti makanan yang satu ini. Claire sudah bisa membayangkan akan senikmat apa jika makanan tersebut masuk seluruhnya ke dalam mulut, Claire berdiri membelakangi Zion dan memasukkan makanan tersebut dalam sekali lahap.

Claire berhenti mengunyah dengan pipi sebelah kanan yang menggembung ketika Zion berdiri di sebelahnya dengan tatapan penuh arti.

"Enak, 'kan? Sampe masuk semua ke mulut lo."

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu