1. Wahyu (1)

9.2K 840 132
                                    

Pagi hari di musim dingin, salju dan embun beku berjatuhan dari daun-daun di atas pohon. Namun suasana hati warga kerajaan Roan yang memulai aktivitasnya di pagi hari tetap terasa hangat meski di musim dingin.

Senyum yang mekar bagaikan bunga-bunga musim semi Terukir di wajah Setiap warga.

Ini adalah satu tahun sejak keberhasilan melawan Bintang Putih dan menyegel kembali kuil Dewa tersegel. Kedamaian dan sukacita datang ke seluruh penjuru benua, tidak terkecuali pada seseorang yang masih terlelap di atas kasur mewah dan tergulung selimut.

"Manusia cepat bangun, mau berapa lama kau tidur? Kau tidak sedang hibernasi!" Raon terus mengguncang-guncangkan tubuh Cale, berusaha membangunkan manusia lemahnya yang satu ini.

"Uhm... lima menit lagi..." tapi bukannya bangun Cale malah semakin membungkus dirinya dengan selimut.

"Manusia lemah kau tidak bisa terus tidur dan menempel di kasur seperti koala! Kau harus bangun dan berolahraga!" Raon menarik selimut yang menutupi sampai wajah Cale, selimutnya lepas tapi Cale tidak mau bangun.

"Aku sidah berolahraga setiap hari."

Ya, olahraga kegemaran Cale adalah bernafas.

----------

Beberapa saat setelah misi membangunkan? Cale yang tidak berhasil, seseorang datang dengan bergegas dan mendobrak pintu.

Brak!

"Cale-nim!"

"Tuan muda!"

Itu adalah Choi Han yang dengan terburu-buru datang ke kamar Cale yang ada di lantai tiga kastil Henituse, dia bahkan sampai lupa mengetuk pintu. Hans ada disebelahnya diikuti oleh Ron yang muncul entah kapan dan darimana.

"Tuan muda, ada pesan darurat dari istana!"

"Cale-nim, tolong bangun!"

"Tuan muda, saya membawakan Anda teh lemon hangat." Hanya Ron yang masih tenang sambil tersenyum dengan lembut? dan membawa teh lemon untuk Cale.

Tentu saja Cale masih tidak bangun.

Ron kemudian mendekati Cale dan mencoba membangunkannya.

"Tuan muda sudah waktunya untuk bangun." Ron menggoyang-goyangkan tubuh Cale perlahan untuk membangunkannya.

----------

Cale orang yang tertidur merasakan sentuhan di punggungnya yang mencoba membangunkannya, suara berisik yang sejak tadi datang sama sekali tidak masuk ke telinga Cale yang tertidur lelap. Tapi yang satu ini berbeda.

'Seperti sentuhan orang tua yang peduli-...!?'

Cale tersentak dan langsung bangun dari tidurnya.

"Ini teh lemon pagi anda, Tuan Muda."

Ron berada tepat di sampingnya sambil membawa teh lemon.

----------

Raon yang sedari tadi sudah memegang alat komunikasi yang dibawa oleh Hans mengaktifkannya dan pesan darurat terdengar. Itu adalah pesan suara, lebih tepatnya suara Putra Mahkota yang menyampaikan pesan darurat.

"Rapat darurat sekarang juga!"

----------

Apa yang terjadi? Ayo kita mundur ke setengah jam yang lalu.

Pagi hari itu saat semua warga kerajaan Roan memulai aktivitasnya.

Jalanan ramai meski tidak padat, orang-orang yang berbelanja di toko, para pedagang yang merapikan dagangannya, orang-orang yang mengantar barang, dan anak-anak yang sedang bermain di tepi jalan atau taman dan tempat umum lainnya.

When Transmigrate To Star Stream || TCF x ORV ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang